Maniche dan Hesselink Pensiun Posted: 16 May 2012 01:02 AM PDT PORTO – Ramai-ramai pesepak bola dunia mengumumkan gantung sepatu. Setelah kemarin Ruud van Nistelrooy, kini giliran Maniche dan Jan Vennegoor of Hesselink yang memutuskan pensiun. Maniche merupakan eks pemain Porto yang membawa klub tersebut menjuarai Liga Champions 2004. Maniche yang kini berusia 34 tahun akan mendapat pekerjaan baru sebagai direktur olah raga di Porto. "Saya telah bermain bersama pemain-pemain hebat di klub-klub terbaik dunia dan dilatih oleh pelatih-pelatih terbaik. Dalam hidup selalu masanya dan saya pikir masa saya telah usai," kata Maniche seperti dikutip dari situs resmi UEFA, Rabu (16/5/2012). Pemain kelahiran Lisbon ini memulai kariernya bersama Benfica sebelum hijrah ke Porto pada 2002. Di Porto dirinya mencatat sejumlah kesuksesan—Piala UEFA 2003 dan Liga Champions 2004—bersama pelatih Jose Mourinho. Maniche juga sempat semusim bermain di Chelsea dan Inter Milan. Di kedua klub tersebut, pemain yang memiliki 52 caps bersama tim nasional Portugal ini, mempersembahkan trofi Premier League 2006 serta trofi Serie A 2008. Sementara itu Jan Vennegoor of Hesselink merupakan eks pemain PSV Eindhoven dan Glasgow Celtics. Hesselink juga merupakan pemain yang menjadi bagian dari tim nasional Belanda di Piala Dunia 2006 dan Euro 2008. Penyerang jangkung ini mencetak 85 gol selama lima tahun berkostum PSV dan 44 gol selama tiga tahun membela Celtics. Kini, di usianya yang menginjak 33 tahun, Hesselink akhirnya memutuskan mengikuti jejak kompatriotnya, Van Nistelrooy dengan gantung sepatu. (auz) |
Final Spesial, Ballack Jagokan The Bavarians Posted: 16 May 2012 01:01 AM PDT LEVERKUSEN – Final Liga Champions musim ini terasa spesial di mata gelandang Bayer Leverkusen Michael Ballack. Bagaimana tidak, kedua finalis musim ini merupakan klub yang pernah dibelanya. Ballack pernah memperkuat Bayern Munich selama empat tahun, dia resmi bergabung ke Allianz Arena pada musim 2002 hingga 2006. Setelah itu, dia pergi ke London untuk membela Chelsea selama empat tahun juga dari 2006 sampai 2010. "Saya pernah sukses di kedua tim tersebut dan saya menemukan banyak kenangan di sana. Final ini begitu ideal. Saya menyukai Chelsea dan juga Bayern untuk juara," ungkap Ballack, seperti disitat FIFA, Rabu (16/5/2012). Kini keduanya bertemu di final Liga Champions, Ballack mengaku kedua tim memiliki peluang yang sama kuat. Meski FC Hollywood memiliki keuntungan tersendiri, karena bermain di kandang sendiri. "Kami tidak pernah mendapatkan keuntungan sebelumnya di mana ada klub di Liga Champions yang bisa main di kandang sendiri pada partai final. Lebih dari itu, bermain di kandang memberikan anda keuntungan emosional," sambung Ballack. Bayern memang menjadi favorit pada laga final nanti, selain karena faktor kandang, calon lawannya itu juga menghadapi kendala dalam masalah pemain. Para punggawa Chelsea dikabarkan tidak banyak yang ikut membela The Blues pada final nanti, itu dikarenakan ada beberapa pemain yang mengalami cedera dan mendapatkan akumulasi kartu. "Pertama, Saya menilai Chelsea mengalami kerugian besar dibandingkan dengan Bayern. Chelsea tanpa beberapa bek reguler dan gelandang bertahannya. Kompensasinya adalah ini merupakan masalah terbesar Chelsea," lanjut mantan pemain FC Kaiserslautern ini. "Sementara pada aspek pelatih, Jupp Heynckes berada di depan dengan segala pengalaman internasionalnya. Tapi para pemain Chelsea akan melakukan lebih untuk mendapatkan itu (gelar). Saya pikir itu akan seimbang dengan sendirinya," pungkasnya. (fir) |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan