Rabu, 16 Mei 2012

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


3 ABK Indonesia Terdampar di Madagaskar

Posted: 17 May 2012 03:07 AM PDT

LONDON, KOMPAS.com - Kapal Great Luck yang diawaki 11 anak buah kapal (ABK),yang tiga di antaranya adalah WNI, ditemukan terdampar di pelabuhan Antalaha, Provinsi Tamatave, daerah bagian Timur Madagaskar.

Informasi ini diperoleh KBRI Antananarivo melalui seorang warga setempat yang ditengarai adalah agen kapal tersebut di Madagaskar, demikian Pelaksana Fungsi Pensosbud KBRI Antananarivo, Hanggoro Nurcahyo kepada Antara London, Kamis.

Hanggoro Nurcahyo menyatakan informasi yang sama diperoleh KBRI dari pihak Pengadilan Tamatave yang meminta KBRI menyediakan jasa penerjemah guna proses pemeriksaan ABK Indonesia.

Sementara itu Pelaksana Fungsi Protokol dan Konsuler, KBRI Antananarivo, Yulius Mada Kaka mengatakan menindaklanjuti hal ini, KBRI menemui ABK Indonesia di pelabuhan Tamatave guna melakukan pendataan. Ketiga ABK itu adalah Marthen Kena posisi juru mesin , Priyanto Bin Rasdi sebagai juru masak dan Giman sebagai juru oli.

Pihak Direktorat Pemantauan Perikanan dan Kelautan Madagaskar melakukan pemeriksaan terhadap seluruh ABK terkait dengan ditahannya kapal Great Luck yang dari indikasi awal terjadi kerusakan mesin.

Pemeriksaan dilanjutkan instansi lain, yaitu Gendarmeria (Imigrasi dan Seksi Urusan Imigrasi), Polisi dan Kementerian Air dan Hutan. Pemeriksaan dilakukan terhadap setiap ABK sesuai dengan posisi masing-masing.

Setelah pemeriksaan tahap awal, dilanjutkan dengan sidang di pengadilan yang cukup lama itu pihak pengadilan tidak menemukan adaya persoalan terhadap kapal Great Luck termasuk awaknya dan memutuskan membiarkan kapal kembali ke China dan Myanmar.

Kapal tersebut dan awaknya tetap berada di pelabuhan Tamatave menunggu kepulangan. Namun, karena masalah teknis, kepulangan kapal menjadi terkatung-katung yang hingga laporan ini dibuat, kapal tersebut masih berada di Tamatave.

Menyikapi hal tersebut, ABK Indonesia dan ABK Myanmar memutuskan untuk kembali ke negara masing-masing menggunakan jalur udara. Setelah mengajukan pemutusan kontrak dengan pihak perusahan yang difasilitasi kapten (warga negara Myanmar), perusahaan menyanggupi dan telah memfasilitasi kepulangan mereka.

Kepulangan para ABK tersebut dari Pelabuhan Tamatave ke Bandara Internasional Ivato, Antananarivo difasilitasi seorang tour operator termasuk membantu pengurusan visa di Tempat Pemeriksaan Imigrasi Bandara Ivato. Jarak tempuh dari Tamatave ke Antananarivo diperkirakan 500 km dalam waktu sembilan jam.

Pihak KBRI sempat menemui tiga ABK Indonesia di Bandara Ivato dalam rangka pelepasan terakhir keberangkatan ke Tanah Air.

Berdasarkan informasi dari ABK tersebut, kapal Great Luck untuk beberapa hari ke depan masih berada di Pelabuhan Tamatave menunggu ketibaan tujuh ABK pengganti dari Myanmar. Kapal tersebut dijadwalkan meninggalkan Pelabuhan Tamatave menuju Myanmar dan China.

Salah satu ABK Indonesia telah menginformasikan kepada KBRI mengenai ketibaan mereka di Tanah Air (Jakarta). Agen TKI pengirim ke agen Tenaga Kerja Taiwan di atas yang disebutkan oleh ABK Indonesia hanyalah nama perorangan bukan agen pengerah tenaga kerja resmi (perusahaan).

Sejak awal hingga laporan ini dibuat, belum diketahui siapa pemilik kapal Great Luck. Kapal tersebut berbendera Sierre Leon, namun diawaki ABK dari tiga negara yaitu Myanmar, China dan Indonesia.

Rudal AS Jatuh dari Heli pada Latihan

Posted: 17 May 2012 02:36 AM PDT

Rudal AS Jatuh dari Heli pada Latihan

| Kistyarini | Kamis, 17 Mei 2012 | 09:36 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Sebuah helikopter Apache milik Angkatan Darat AS secara tidak sengaja menjatuhkan rudal yang tidak aktif di Texas bagian tengah. Insiden ini memicu evakuasi warga dari puluhan rumah di sekitar lokasi jatuhnya rudal itu, kata pejabat berwenang, Rabu (16/5/2012).

Warga kota Killeen mengatakan pada polisi, mereka melihat sebuah benda jatuh helikopter tempur AH-64 ke sebuah ladang pada Selasa malam, menurut pernyataan dari markas AD Fort Hood yang tak jauh dari Killeen.

"Kepolisian Killeen langsung merespons laporan itu dan melokasir benda yang tertancap di tanah. Petugas juga langsung mengosongkan area itu," demikian pernyataan pihak berwenang.

Meskipun tidak ada yang terluka dalam insiden itu, sekitar 100 rumah di sekitar lokasi dikosongkan. Menurut tim penjinak bom, rudal M36 itu tidak aktif. M36 merupakan tiruan rudal Hellfire yang digunakan untuk latihan.

"M36 merupakan peralatan latihan yang tidak aktif, tidak memiliki hulu ledak atau sistem pendorong dan didesain agar para kru melakukan simulasi penggunakan rudal Hellfire di kokpit tanpa meluncurkannya dari pesawat terbang," pihak Fort Hood menyatakan.

Rudal tiruan itu, seperti Hellfire, berbobot sekitar 45 kilogram dan memiliki panjang 163 sentimeter.

Penyebab insiden ini masih dalam penyelidikan, kata Kolonel Howard Arey, perwira penerbang Korps III.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan