JAKARTA, KOMPAS.com - Segala improvisasi efek dari novel 'Laskar Pelangi' besutan Andrea Hirata sejauh ini telah cukup jauh tercapai.
Dimulai dari penggarapannya di layar lebar menjadi sebuah film berjudul 'Laskar Pelangi', sampai membuatnya sebagai sebuah musikal berjudul sama.Namun, bagi Andrea, improvisasi-improvisasi tersebut masih belum cukup.
"Ya, jika dilihat bahwa novel tersebut telah dijual sebanyak 5 juta eksemplar, film dilihat oleh 5 juta orang juga, termasuk musikal dengan 25 ribu penonton, namun masyarakat Indonesia masih banyak. Kita masih punya 250 juta masyarakat Indonesia yang tersebar hingga seluruh pelosok," kata penulis tetralogi Laskar Pelangi, konferensi pers 'Musikal Laskar Pelangi Menuju Esplanade Singapura', di Red and Whyne Cafe, Kemang, Jakarta, Sabtu (24/9/2011).
Andrea ingin agar cerita yang ditulisnya mengenai perjuangan sepuluh anak Belitung dalam meraih mimpi menginspirasi lebih banyak orang Indonesia.
"Waktu saya pertama kali melihat musikalisasi 'Laskar Pelangi' muncul, saya yakin musikal ini akan jalan kemana-mana. Ini semua karena orang-orang kreatif yaitu para kreatornya mampu membuat tayangan semenarik mungkin. Jadi, orang-orang pasti banyak yang mau menonton," lanjutnya.
Karenanya, penulis 'Sebelas Patriot' ini berharap ada media baru yang lebih inovatif dalam menggaet jumlah orang untuk menikmati pesan-pesan yang ditulisnya di novel 'Laskar Pelang'. Andrea berpikir, salah satu media inovatif tersebut adalah lewat film ataupun seri animasi.
"Saya membebaskan secara penuh para kreator untuk memberikan ruang mengadaptasi tulisan 'Laskar Pelangi' karena saya sangat tertarik melihat kreasi-kreasi itu. Saya justru menantang orang para kreator-kreator itu untuk lebih mengadaptasi. Saya menjadi berpikir, saya ingin orang dalam negeri untuk membuat film animasi," ucap Andrea.
"Karena film animasi bisa lebih banyak dinikmati masyarakat. Sampai saat ini belum ada para kreator yang mau merealisasikannya. Mungkin para kreator asing bisa saja, tapi saya sangat menanti kreator dalam negeri. Saya yakin mereka bisa," tambah Andrea.
Jika penantiannya ini berakhir dengan realisasi kemunculan animasi 'Laskar Pelangi', tentu Andrea sangat senang sekali. Terlebih, jika para kreatornya adalah orang-orang Indonesia sendiri.
"Ditunggu," tutupnya bersemangat.