Republika Online |
KPK Akan Selidiki Terduga Koruptor Modus Tanam Emas di Rumah Posted: 16 May 2011 11:24 PM PDT REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan menyelidiki kebenaran informasi yang Menurutnya, KPK tidak langsung begitu saja menerima informasi yang datang. Ada mekanisme yang mengatur untuk menyelidiki kebenaran dari setiap laporan. Sebelumnya, Forum Indonesia Untuk Transparansi Anggaran (FITRA) menyebutkan modus baru dalam korupsi yang dilakukan oleh pejabat negara di sembilan kementerian. Uang korupsi yang mereka lakukan tidak lagi dialirkan ke rekening Bank, tetapi dijadikan emas batangan dan ditanam di rumah masing-masing. "Tujuannya supaya hasil korupsi mereka tidak terdeteksi oleh PPATK dan KPK," kata Koordinator Investigasi dan Advokasi FITRA, Ucok Sky Khadafi, di Jakarta, Selasa (17/5). Menurutnya, pola korupsi lama yang dilakukan pejabat seperti menyimpan hasil korupsi ke rekening atau menjadikannya barang yang terlihat seperti rumah atau mobil tidak efektif lagi. Hasil-hasil korupsi itu sangat mudah terdeteksi oleh PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan) maupun KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Alasan para pejabat tersebut menanam emas di rumahnya selain supaya tidak terdeteksi adalah karena emas sangat menguntungkan. Harga emas relatif terus naik dan tidak akan turun. Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Israel dan Lebanon Perang Kata-kata di PBB Posted: 16 May 2011 11:07 PM PDT REPUBLIKA.CO.ID, PBB - Israel dan Lebanon saling mengajukan protes di PBB menyangkut bentrokan yang melibatkan ribuan pengunjuk rasa Palestina yang berkumpul di perbatasan Israel, kata para diplomat seperti dikutip AFP, Selasa (17/5). Israel menyalahkan Lebanon dan Suriah atas tewasnya 14 orang dan ratusan lainnya cedera ketika pasukan Israel menembaki ribuan pengunjukrasa Palestina yang memasuki perbatasan itu. Lebanon menuduh Israel menggunakan "kekuatan yang berlebihan" terhadap warga sipil yang tidak bersenjata. Bentrokan itu terjadi di Dataran Tinggi Golan, di seberang Suriah di perbatasan dengan Lebanon, dan di Tepi Barat dan Jalur Gaza utara ketika ribuan warga Palestina memperingati berdirinya negara Israel pada 1948. Dalam surat-surat ke Dewan Keamanan dan Sekjen PBB Ban Ki-moon, Duta besar Israel umtuk PBB Meron Reuben menyebut rangkaian demonstrasi itu 'provokasi berbahaya'. Ia menegaskan Israel telah berusaha mengekang diri sebisa mungkin dalam menghadapi ancaman aksi kekerasan itu. "Setiap individu yang jadi korban dalam unjuk-unjuk rasa ini jelas tanggung jawab" Lebanon dan Suriah, kata Reuben dalam surat-surat itu. Duta Besar Lebanon, Nawaf Salam, mengatakan pasukan Israel "melepaskan tembakan" ke para demonstran yang tidak bersenjata kendati pasukan Lebanon mengawal ketat demonstran di garis perbatasan kedua negara. Ia mengatakan pembunuhan itu menegaskan "prilaku agresif Israel yang tidak segan-segan menggunakan kekuatan militer yang berlebihan terhadap warga sipil yang merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum dan tata krama internasional." Lebanon, yang merupakan salah satu dari anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB yang beranggotakan 15 negara itu, meminta DK PBB menekan Israel untuk menghentikan kebijakannya yang provokatif dan bertanggungjawab atas pembunuhan itu. Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from Republika Online RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |