Republika Online |
Praja IPDN yang Meninggal Muntah-Muntah Sejak Dini Hari Posted: 31 Jan 2011 06:03 AM PST REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Kematian Madya - Praja IPDN angkatan 2008, Rindra Sujiwa Putra Syahrul (22) sempat mengagetkan warga sekitar tempat Rindra tinggal atau kost. Reza, seorang warga yang bertempat tinggal tidak jauh dari tempat kejadian ini menyatakan, pada pukul 04.45 korban diketahui muntah – muntah di kamar kostnya, di daerah Pondok Rafflesia Jalan GKPN, Desa Sandang-Cibeusi, Jatinangor. Akhirnya, pada pukul 05.30 dilarikan ke rumah sakit AMC-Cileunyi dan ternyata korban diketahui sudah meninggal dunia. "Pihak AMC-Cileunyi juga belum mengeluarkan hasil otopsinya," kata Reza. Menurut Reza, dari keterangan pemilik kostan, Amar (55), mengatakan bahwa Rindra jarang bergaul di lingkungan kostannya. Bahkan, pak Amar sendiri, selaku pemilik kostan mengaku bahwa dirinya tidak pernah berhubungan langsung dengan almarhum. Dalam transaksi pembayaran kamar kostan pun, syahrul selalu menyuruh ajudannya untuk melakukan pembayaran ke pak Amar. Amar pun menambahkan, Rindra selalu pulang setiap akhir minggu. Hari Ahad malam (30/1), Rindra masih berada di kamar kostannya. |
Anak Gubernur Sulsel Wafat Karena Sakit Posted: 31 Jan 2011 05:59 AM PST REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR-Keluarga Gubernur Sulawesi Selatan, Syahrul Yasin Limpo, menyatakan kematian anak bungsu Gubernur yang merupakan praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN), Rinra Sujiwa Syahrul Putra, dikarenakan sakit. Juru bicara keluarga yang merupakan paman dari almarhum, Irman Yasin Limpo, di Makassar, Senin, menjelaskan, almarhum yang merupakan Nindya Praja angkatan XIX 2007/2008 golongan pengatur muda (II/A) dengan NIP 1988 1023 2010 10 1001 meninggal dalam keadaan sangat wajar dan murni karena sakit. "Putusan keluarga, kami tidak mengotopsi atau melakukan visum. Kematian wajar dan normal karena penyakit," katanya. Rinra meninggal dunia sekitar pukul 05.00 WIB di Rumah Sakit Annisa Medical Center Bandung. Untuk melakukan identifikasi, keluarga mengirim perwakilan keluarga dan dokter. "Yang jelas sakit. Sampai saat ini kematian wajar karena sakit yang dideritanya," tambahnya. Rencananya, pada hari ini juga jenazah almarhum akan diterbangkan dari Bandung ke Makassar dan akan dimakamkan di Taman Makam Panaikang, Makassar. Almarhum yang lahir pada 23 Oktober 1988 sempat menemui ayahnya di Makassar pada Jumat (28/1) sebelum kembali ke kampus IPDN pada keesokan harinya. Selama di Makassar, almarhum sempat mengeluhkan sakit pada bagian lambungnya. "Yang jelas dia datang menemui bapaknya itu di luar kebisaan, dia tidur bersama bapaknya. Dua hari terakhir sangat dekat dengan bapaknya dan selama di sini semua waktu untuk bapaknya," jelasnya. Kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi Sulsel, Agus Sumantri, menambahkan, ayah almarhum bahkan sempat mengantarkannya hingga ke bandara.
|
You are subscribed to email updates from Republika Online To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |