Rabu, 25 Juli 2012 08:47 WIB | Dilihat 132 Kali
Ilustrasi (ist)
Dubai (ANTARA News) - Orang yang berpuasa selama Ramadan memperoleh manfaat luar biasa sebab puasa mengurangi risiko serangan jantung, demikian hasil studi yang dilakukan di Dubai, Uni Emirat Arab (AUE) sebagaimana dilaporakn Gulf News.
Penelitian yang dilakukan atas relawan di UAE selama Ramadan tahun lalu memperlihatkan puasa menghasilkan peningkatan kandungan lipid, sehingga mengurangi risiko stroke.
Studi tersebut, yang dilakukan atas 37 relawan yang setuju sampel darah mereka diambil dalam tiga kondisi berbeda selama Ramadan tahun lalu, memperlihatkan penurunan rata-rata 15 persen kandungan triglyceride (TG) dan 10,9 persen low-density lipoprotein cholesterol (LDL) --dua faktor risiko utama serangan jantung.
Kepala Departemen Kardiologi Intervensional di American Hospital Dubai, Dr Omar Kamel Hallak yang memimpin tim peneliti beranggotakan lima orang, mengatakan itu untuk pertama kali satu studi memperlihatkan hubungan konsisten antara puasa dan profil lipid.
Profil lipid adalah ukuran kolektif total kolesterol seseorang, high-density lipoprotein cholesterol (HDL, atau kolesterol baik), LDL (kolesterol jahat) dan TG, jenis lemak yang terdapat di dalam darah.
Secara umum, kandungan tinggi HDL mengurangi risiko sakit jantung, sementara kandungan tinggi LDL dan triglyceride membuat orang rentan terhadap penyakit itu.
Studi tersebut juga mengukur parameter lain seperti indeks massa tubuh (BMI), tekanan darah dan kandungan glukosa, demikian laporan IINA.
Dr. Omar Kamel Hallack, tenaga ahli didikan AS, menyajikan temuannya dalam World Congress of Cardiology pada April 2012, dan baru-baru ini menerbitkannya di Journal of the American Heart Association.
Beberapa studi lebih kecil dengan 15 atau lebih responden, pernah dilakukan pada masa lalu, tapi hasilnya tidak konsisten, kata Dr. Hallack, anggota Dewan Masyarakat Kardiak Emirat.
Studi yang dilakukan tim Dr. Hallack menindaklanjuti studi baru-baru ini oleh National Institute of Ageing di Baltimore, AS, dan disiarkan pada Februari. Studi tersebut memperlihatkan puasa selama masa rutin dapat membantu melindungi otak dari penyakit degeneratif dan penyakit seperti Alzheimer`s serta Parkinson.
Setidaknya ada delapan penelitian lain telah dilakukan mengenai dampak puasa pada manusia, di Aljazair, Eropa, Kuwait, Singapura, Arab Saudi, dan Tunisia. Namun tak satu pun menunjukkan dampak langsung pada lipid.
Umat Muslim yang mampu berpuasa diwajibkan menahan diri dari makan dan perbuatan lain yang membatalkan puasa selama 14 jam mulai dari terbit fajar sampai terbenamnya Matahari selama Ramadan.
Untuk memeriksa profil lipid relawan, sampel darah diambil dalam tiga tahap yakni dua pekan sebelum Ramadan, tiga pekan selama Ramadan dan dua pekan setelah Ramadan berakhir.
Selama tiga pekan Ramadan, kandungan TG relawan turun sampai 15,5 persen jadi rata-rata 161,89Mg/dl dari 191,6Mg/dl saat sampel darah mereka diambil dua pekan sebelum masuk bulan puasa. Sementara itu, kandungan rata-rata HDL, di antara relawan naik sampai 11 persen dari 37,1Mg/dl jadi 41,19Mg/dl saat tiga pekan memasuki Ramadhan.
"Studi tersebut secara konsisten telah memperlihatkan kenaikan rata-rata kolesterol baik (HDL), sementara LDL (kolesterol jahat) dan triglyceride turun. Ini mengurangi risiko serangan sakit jantung," kata Hallack.
(C003/A011)