Republika Online |
172 Ribu Orang Seberangi Perbatasan Libya Posted: 05 Mar 2011 02:30 AM PST REPUBLIKA.CO.ID,PBB--Lebih dari 172.000 orang telah menyeberangi perbatasan Libya menuju Tunisia dan Mesir dalam sepekan ini, kata seorang pejabat tinggi PBB, Jumat, dan ia meminta pemerintah Moamer Kadhafi tetap membuka perbatasan. Setelah laporan-laporan bahwa pasukan Kadhafi menghentikan pengungsian lebih lanjut, koordinator penanganan darurat PBB Valerie Amos mengatakan, badan-badan PBB sedang memeriksa gambar satelit untuk mengetahui apakah semakin banyak orang yang berkumpul di perbatasan. "Hingga kemarin, lebih dari 172.000 orang telah meninggalkan Libya, terutama pekerja migran yang pulang ke rumah mereka," kata Amos kepada wartawan, dengan menambahkan bahwa sebagian besar dari pengungsi adalah pria. "Kekhawatiran kami kini adalah jumlah orang yang meninggalkan Libya turun drastis kemarin. UNHCR melaporkan bahwa sisi perbatasan Libya kini dijaga oleh pasukan pro-pemerintah yang bersenjata berat," katanya. "Kami berharap pergerakan orang bisa berlanjut," tambah wanita itu. Ia mengatakan, penumpukan terjadi di perbatasan Tunisia pekan ini ketika 30.000 orang berusaha menyeberang dalam waktu dua hari. PBB telah membentuk sebuah kamp transit di sisi perbatasan Tunisia. Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Libya Tunjuk Bekas Menlu Jadi Dubes Baru untuk PBB Posted: 05 Mar 2011 02:15 AM PST REPUBLIKA.CO.ID,PBB--Libya menunjuk bekas menteri luar negeri Ali Abdussalam Treki sebagai utusannya untuk PBB di New York, menggantikan duta besar yang telah meninggalkan kepemimpinan Libya, organisasi dunia itu mengatakan, Jumat. "Sekjen (Ban Ki-moon) telah menerima korespondensi dari pemerintah Libya," kata juru bicara Martin Nesirky. "Korespondensi itu menunjuk Dr Treki sebagai orang yang mereka inginkan untuk menjabat sebagai wakil tetap mereka." Tidak jelas apakah Treki, salah seorang penasehat kebijakan luar negeri paling senior pemimpin Libya Muamar Gaddafi, akan menerima jabatan sebagai duta besar untuk PBB itu. Menurut teori, Gaddafi memiliki hak untuk menunjuk utusannya untuk PBB. "Libya adalah anggota PBB yang diakui," kata Nesirky. "Ketika suatu negara mengirim surat yang menunjuk wakil tetapnya, maka orang itu adalah yang akan diakui sebagai wakil tetapnya." Nesirky menambahkan, bagaimanapun, Treki perlu menyampaikan surat mandatnya kepada Ban di New York untuk menjadi duta besar Libya. Amerika Serikat memiliki perjanjian dengan PBB yang mencakup pengeluaran visa, tapi Washington mencadangkan hak unuk menolak visa dalam keadaan tertentu. Tidak jelas apakah Deplu AS akan siap untk memberi Treki visa. Di Washington, jurubicara deplu P.J. Cowley, mengatakan bahwa AS memiliki kewajiban pada PBB. "Tapi langkah pertama dalam proses ini adalah bagi Libya untuk secara otentik dan otoritatif menyatakan siapa wakil mereka," katanya. Nesirky mengatakan para pejabat PBB sedang mempelajari surat lain dari Libya yang mengumumkan bahwa Duta Besar Abdurrahman Mohamed Shalgam dan wakilnya Ibrahim Dabbashi, yang telah meninggalkan Gaddafi, tidak lagi mewakil Libya di PBB. "Setiap negara memiliki hak untuk mencabut atau menarik, dan hak untuk menunjuk (diplomat)," kata Nesirky, yang menambahkan bahwa (dalam kasus Libya) hal itu merupakan "keadaan yang rumit dan lebih dari luar biasa". Dabbasi mengatakan pada Reuters bahwa itu sebagai masalah biasa baginya dan Shalgam di misi Libya di PBB di Manhattan. "Gaddafi sudah tak memiliki keabsahan," katanya. "Tak ada orang lagi akan menangapinya dengan serius." Dabbashi mengumumkan bulan lalu bahwa ia dan pejabat lainnya pada misi itu tidak lagi bekerja untuk pemerintah Gaddafi. Pembelotannya telah menginspirasi pengumuman pembelotan yang sama oleh para pejabat Libya di seluruh dunia. Shalgam pada awalnya menjauhkan dirinya dari para pembelot, tapi kemudian menyampaikan pidato yang berapi-api pada Dewan Keamanan PBB yang mengecam Gaddafi dan membandingkannya dengan Hitler dan Pol Pot. Gaddafi telah menjadi sasaran kutukan internasional yang meluas setelah pasukan keamanannya menindak keras dengan kejam para pemrotes terhadap pemerintahannya. Beberapa pemerintah asing mengatakan korban tewas mencapai beberapa ribu orang, meskipun Tripoli menyatakan jumlah sebenarnya lebih rendah dan kekerasan yang terjadi dihasut oleh Al Qaida. Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from Republika Online To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |