Khamis, 3 Februari 2011

Republika Online

Republika Online


Ingin Rekonsiliasi dengan Istri? Bermainlah dengan Anak Anda

Posted: 04 Feb 2011 06:09 AM PST

REPUBLIKA.CO.ID, OHIO - Dalam keluarga di mana ayah bermain lebih banyak dengan anak-anak mereka, hubungan orang tua akan lebih berkualitas. Tapi pasangan yang merawat anak-anak prasekolah mereka bersama-sama mungkin memiliki perbedaan pendapat lebih sering dari pasangan di mana ibu adalah pengasuh utama.

Demikian simpulan penelitian The Ohio State University. Mereka melakukan studi terhadap  112 pasangan di  Midwestern dengan seorang anak berusia 4 tahun. Pasangan menyelesaikan kuesioner yang menanyakan seberapa sering orang tua masing-masing bermain dengan anak dan seberapa sering orang tua masing-masing terlibat dalam kegiatan perawatan, seperti memandikan anak.

Para peneliti kemudian mengamati setiap pasangan selama 20 menit sementara mereka membantu anak mereka menyelesaikan dua tugas: menggambar gambar keluarga dan yang menggunakan suatu jenis mainan yang ditetapkan untuk membuat rumah.

Studi ini menemukan bahwa pasangan memiliki  hubungan yang lebih kuat dan lebih mendukung ketika ayah menghabiskan lebih banyak waktu bermain dengan anak mereka. Namun, pasangan cenderung untuk tidak saling mendukung  jika ayah berpartisipasi lebih dalam memberikan kasih sayang.

"Temuan ini mengejutkan para peneliti dan mungkin mengecewakan bagi orang yang percaya pengasuhan harus dibagi sama rata oleh ibu dan ayah," kata  penulis studi Sarah Schoppe-Sullivan, seorang profesor perkembangan manusia dan ilmu pengetahuan keluarga.

Namun setidaknya, penelitian ini membuka secara ilmiah satu cara untuk berbagi tugas orangtua dalam keluarga mereka.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tunggu Instruksi, TNI AL Siapkan Kapal Jemput TKI Terlantar

Posted: 04 Feb 2011 06:08 AM PST

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) telah menyiapkan tiga armada kapal perang, untuk menjemput ribuan tenaga kerja Indonesia yang kini terlantar di sejumlah negara di kawasan Timur Tengah.

Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim), Laksamana Muda TNI Bambang Suwarto, kepada wartawan di Surabaya, Jumat (4/2) mengatakan pihaknya masih menunggu instruksi dari Pemerintah Pusat dan Mabes TNI AL untuk memberangkatkan kapal tersebut.

"Kami punya tiga kapal perang jenis LPD ("Landing Platform Deck") yang mampu mengangkut banyak penumpang. Kalau memang ada perintah penjemputan TKI, kapal tersebut siap diberangkatkan," ujarnya.

Ditemui usai memimpin upcara serah terima jabatan Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) V Surabaya dan Lantamal IX Ambon, Pangarmatim menjelaskan ketiga kapal LPD itu adalah KRI Surabaya, KRI Banjarmasin dan KRI Makassar.

Ketiga kapal perang tersebut biasanya digunakan TNI AL untuk mengangkut pasukan dalam kegiatan operasi atau latihan perang.

"Yang jelas, kami turut prihatin dengan nasib para TKI yang kini terlantar di luar negeri. Kapanpun, TNI AL siap membantu memulangkan mereka, jika ada instruksi dari pemerintah," ujar Bambang Suwarto.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Irgan Chairul Mahfiz, juga meminta pemerintah segera memulangkan seluruh TKI yang terlantar di luar negeri, terutama di negara-negara kawasan Timur Tengah.

"Pulangkan semua," katanya ketika bersama sejumlah anggota Komisi IX DPR meninjau Kelompok Berlatih Calon TKI Berbasis Masyarakat (KBBM) di Sumedang, Jawa Barat, Kamis (3/2).

Irgan mencontohkan ratusan TKI yang terlantar di Jembatan Kandara, Arab Saudi, harus sudah dipulangkan ke daerah asalnya di Tanah Air sebelum Maret 2011.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Sindikasi news.okezone.com

Sindikasi news.okezone.com


400 WNI Tunggu Evakuasi Tahap III

Posted: 03 Feb 2011 11:03 PM PST

TANGERANG - Sebanyak 400 Warga Negara Indonesia sudah siap untuk dievakuasi dalam tahap III mendatang. Tim evakuasi tahap III ini akan diberangkatkan 5 Februari 2011.

"Sudah ada 400 orang siap dievakuasi pada tahap III
 dan besok pesawat akan diberangkatkan lagi, pesawat yang digunakan masih sama dengan tahap dua," ujar Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa kepada wartawan di terminal Haji Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (4/2/2011).

Pesawat yang digunakan untuk evakuasi tahap III adalah Garuda Boeing 747-400. Hingga saat ini, pemerintah belum mempertimbangkan untuk menambah jumlah pesawat. "Untuk tambahan yang lain akan disesuaikan dengan kebutuhan," kata Marty.

Dikatakannya, Menlu akan memastikan KBRI untuk bekerja dengan lebih maksimal, meski saat ini KBRI sudah maksimal dengan cara mengevakuasi.

Sementara itu di terminal haji, berdasarkan pantauan okezone, sejumlah keluarga yang akan menjemput sanak saudaranya masih tertahan dan belum bisa menemui keluarga yang ingin ditemuinya. Keluarga WNI tak bisa memasuki terminal haji dan menunggu di luar dan berharap agar WNI keluar.

Selain itu bis yang akan mengantar ke-421 WNI tersebut juga telah disediakan. Sebanyak 10 bis akan mengantar WNI tersebut ke asrama haji Pondok Gede sebelum dipulangkan ke daerah masing-masing.(ugo)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Andi Darussalam Bungkam Soal APBD Persisam

Posted: 03 Feb 2011 11:01 PM PST

JAKARTA - Direktur PT Liga Indonesia yang juga Manager Timnas PSSI Senior, Andi Darussalam Tabusala, enggan bersuara menanggapi tudingan General Manager Persisam Putra Samarinda Aidil Fitri terkait aliran APBD Persisam.
 
Sebelumnya, Aidil dalam persidangan di Pengadilan Negeri Samarinda mengaku telah mengalirkan APBD yang diperuntukkan Persisam kepada sejumlah orang termasuk Andi Darussalam.
 
"Saya tidak akan menanggapi dulu tudingan ini. Saya akan kaji dulu semuanya," kata Andi saat dikonfirmasi okezone via telepon selularnya, Jumat (4/2/2011).
 
Saat disinggung kembali soal aliran APBD yang mengalir ke sejumlah petinggi PSSI, Andi tetap enggan berbicara panjang. "Nanti saya akan kasih komentar setelah mempelajari semua," tukas petinggi PT Lapindo ini.
 
Sebagaimana diketahui, Andi disebut namanya oleh Aidil Fitri dalam dakwaan sidang. Dalam pengakuannya, Aidil telah memberikan uang kepada Andi Darussalam sebesar Rp80 juta dari APBD Kota Samarinda.
 
Selain Andi, Aidil juga menyebut nama Ketua Umum PSSI Nurdin Halid yang disebutkan menerima uang sebesar Rp100 juta. Namun, hingga kini Nurdin belum menanggapi tudingan Aidil tersebut.
(teb)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Republika Online

Republika Online


Ingin Rekonsiliasi dengan Istri? Bermainlah dengan Anak Anda

Posted: 04 Feb 2011 06:09 AM PST

REPUBLIKA.CO.ID, OHIO - Dalam keluarga di mana ayah bermain lebih banyak dengan anak-anak mereka, hubungan orang tua akan lebih berkualitas. Tapi pasangan yang merawat anak-anak prasekolah mereka bersama-sama mungkin memiliki perbedaan pendapat lebih sering dari pasangan di mana ibu adalah pengasuh utama.

Demikian simpulan penelitian The Ohio State University. Mereka melakukan studi terhadap  112 pasangan di  Midwestern dengan seorang anak berusia 4 tahun. Pasangan menyelesaikan kuesioner yang menanyakan seberapa sering orang tua masing-masing bermain dengan anak dan seberapa sering orang tua masing-masing terlibat dalam kegiatan perawatan, seperti memandikan anak.

Para peneliti kemudian mengamati setiap pasangan selama 20 menit sementara mereka membantu anak mereka menyelesaikan dua tugas: menggambar gambar keluarga dan yang menggunakan suatu jenis mainan yang ditetapkan untuk membuat rumah.

Studi ini menemukan bahwa pasangan memiliki  hubungan yang lebih kuat dan lebih mendukung ketika ayah menghabiskan lebih banyak waktu bermain dengan anak mereka. Namun, pasangan cenderung untuk tidak saling mendukung  jika ayah berpartisipasi lebih dalam memberikan kasih sayang.

"Temuan ini mengejutkan para peneliti dan mungkin mengecewakan bagi orang yang percaya pengasuhan harus dibagi sama rata oleh ibu dan ayah," kata  penulis studi Sarah Schoppe-Sullivan, seorang profesor perkembangan manusia dan ilmu pengetahuan keluarga.

Namun setidaknya, penelitian ini membuka secara ilmiah satu cara untuk berbagi tugas orangtua dalam keluarga mereka.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tunggu Instruksi, TNI AL Siapkan Kapal Jemput TKI Terlantar

Posted: 04 Feb 2011 06:08 AM PST

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) telah menyiapkan tiga armada kapal perang, untuk menjemput ribuan tenaga kerja Indonesia yang kini terlantar di sejumlah negara di kawasan Timur Tengah.

Panglima Komando Armada RI Kawasan Timur (Pangarmatim), Laksamana Muda TNI Bambang Suwarto, kepada wartawan di Surabaya, Jumat (4/2) mengatakan pihaknya masih menunggu instruksi dari Pemerintah Pusat dan Mabes TNI AL untuk memberangkatkan kapal tersebut.

"Kami punya tiga kapal perang jenis LPD ("Landing Platform Deck") yang mampu mengangkut banyak penumpang. Kalau memang ada perintah penjemputan TKI, kapal tersebut siap diberangkatkan," ujarnya.

Ditemui usai memimpin upcara serah terima jabatan Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) V Surabaya dan Lantamal IX Ambon, Pangarmatim menjelaskan ketiga kapal LPD itu adalah KRI Surabaya, KRI Banjarmasin dan KRI Makassar.

Ketiga kapal perang tersebut biasanya digunakan TNI AL untuk mengangkut pasukan dalam kegiatan operasi atau latihan perang.

"Yang jelas, kami turut prihatin dengan nasib para TKI yang kini terlantar di luar negeri. Kapanpun, TNI AL siap membantu memulangkan mereka, jika ada instruksi dari pemerintah," ujar Bambang Suwarto.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Irgan Chairul Mahfiz, juga meminta pemerintah segera memulangkan seluruh TKI yang terlantar di luar negeri, terutama di negara-negara kawasan Timur Tengah.

"Pulangkan semua," katanya ketika bersama sejumlah anggota Komisi IX DPR meninjau Kelompok Berlatih Calon TKI Berbasis Masyarakat (KBBM) di Sumedang, Jawa Barat, Kamis (3/2).

Irgan mencontohkan ratusan TKI yang terlantar di Jembatan Kandara, Arab Saudi, harus sudah dipulangkan ke daerah asalnya di Tanah Air sebelum Maret 2011.

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Iran Prihatin Atas Krisis Mesir

Posted: 03 Feb 2011 07:37 PM PST

Polisi memukul pengunjuk rasa selama bentrokan di Kairo (FOTO.ANTARA/REUTERS / Amr Abdallah Dalsh)

Republik Islam Iran mengharapkan seluruh rakyat dan pemerintah yang mendukung kemerdekaan di penjuru dunia untuk menghargai tuntutan sah rakyat Mesir

Berita Terkait

Video Terkait

Teheran (ANTARA News)- Iran menyatakan keprihatinan yang mendalam atas krisis Mesir pada Kamis dengan mengecam campur tangan Amerika Serikat dan Israel pada urusan dalam negeri Mesir.

Dalam pernyataannya Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan perkembangan dan pembangunan yang penting di Timur Tengah serta Afrika Utara memiliki akar pada "kebangkitan Islam".

Pernyataan itu mengungkapkan bahwa Republik Islam Iran sedang memantau perkembangan kawasan tersebut dan mendukung penuh tuntutan sah rakyat Mesir, sebagaimana dikutip dari IRNA-OANA.

"Republik Islam Iran mengharapkan seluruh rakyat dan pemerintah yang mendukung kemerdekaan di penjuru dunia untuk menghargai tuntutan sah rakyat Mesir dan mengutuk campur tangan Zionis serta AS pada urusan dalam negeri Mesir," demikian menurut pernyataan tersebut.

"Segala upaya dalam menghadapi rakyat Muslim di Mesir dan menindas hak-hak kemanusiaan dari negara besar yang peradabannya telah berlangsung lama tersebut akan dianggap sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan dan dapat menyebabkan kemarahan serta kebencian yang mengerikan dari seluruh negara Muslim dunia," demikian pernyataan Kemlu Iran sebagai tanggapan atas campur tangan AS dan Zionis dalam konflik Mesir.

Tembakan dan kekerasan dalam melawan para pengunjuk rasa di Mesir mengakibatkan enam orang tewas selama satu malam pada Rabu hingga Kamis dini hari.

Setidaknya 150 orang tewas akibat serangan polisi Mesir saat unjuk rasa selama sepuluh hari. Selain itu Ketua Badan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Navi Pillay mengatakan bahwa sejauh ini lebih dari 300 orang diperkirakan tewas.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

AS dan Mesir Bicarakan Rencana Pengunduran Diri Mubarak

Posted: 03 Feb 2011 07:03 PM PST

Obama dan Mubarak (ANTARA News/istimewa)

Berita Terkait

Video Terkait

Washington (ANTARA News) - Pemerintah Barack Obama sedang berunding dengan para pejabat Mesir mengenai satu usulan bagi pengunduran diri Presiden Hosni Mubarak , kata surat kabar The New York Times, Kamis.

Berdasarkan usulan itu, Mubarak akan menyerahkan kekuasaan kepada satu pemerinth peralihan yang dipimpin Wakil Presiden Omar Suleiman dengan dukungan militer Mesir, kata surat kabar itu, mengutip para pejabat pemerintah dan diplomat Arab, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Juga diusulkan pemerintah peralihan agar mengikut sertakan satu kelompok-kelompok oposisi termasuk Ikhwanul Muslimin, untuk mulai menyusun satu sistem pemilihan negara itu dalam usaha meyelenggarakan pemilu yang bebas dan jujur September, kata surat kabar itu.

Mengomentari berita itu, juru bicara Departemen Luar Negeri AS P.J Crowley mengatakan," Presiden, Menlu Hilalary Clinton dan para pejabat lainnya telah mendorong pemerintah Mesir memulai satu transisi.

Para pejabat senior Obama mengatakan usul itu adalah salah satu dari beberapa opsi yang sedang dibicarakan dengan para pejabat tinggi Mesir pemerintah Mubarak, kendati tidak secara langsung dengan dia, dalam usaha untuk meyakinkan dia mengundurkan diri sekarang, kata surat kabar itu.

Kendatipun Mubarak sejauh ini menolak mundur segera, para pejabat dari kedua pemerintah itu terus melakukan perundingan menyangkut rencana itu, kata the Times.

(*)

 

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

KOMPAS.com - Internasional

KOMPAS.com - Internasional


WNI di Mesir: Beritakan Suara Kami...

Posted: 04 Feb 2011 03:33 AM PST

WNI di Mesir: Beritakan Suara Kami...

KOMPAS.com - Warga Indonesia yang bermukim di Mesir melaporkan kondisi terakhir lewat sosial media seperti Kompasiana dan Facebook. Di Facebook, misalnya, sebuah grup bertajuk "MENDESAK EVAKUASI TOTAL MASISIR" dibuat oleh para mahasiswa Indonesia di Mesir. Grup ini berisi informasi dan suara warga Indonesia di sana, baik dari kalangan pekerja maupun mahasiswa.

"Di sini saya mewakili teman-teman mahasiswa di Mesir memohon dengan sangat kepada media di Indonesia untuk memberitakan suara kami para mahasiswa di Mesir yang kami tampung di group yang kami buat," demikian pesan yang diterima Kompas.com dari Bisyri Ichwan, salah seorang mahasiswa Al-Azhar University yang masih bermukim di Kairo, Jumat (4/2/2011) pagi.

Grup tersebut hingga saat ini memiliki 1163 anggota dan sudah terdapat 540 lebih informasi yang ditayangkan. Salah satunya berasal dari Nour Laila yang sedang bekerja di Mesir. Dia menulis, "hari ini di peringatkan bagi kawan2 yg ada di cairo,mohon jangan keluar rumah pertumpahan darah akan terjadi hari ini,,,tp kita doakan mudah2an gak terjadi apa2,,aminn aminnn amin ya robb."

Anggota lainnya, Putry Senja Kasih Jasusi, menginformasi kondisi para TKI yang tidak memiliki passport. "kasian teman2 TKI yg tak punya pasport,smua y gemetar ktakutan,mohon d tindak lanjuti!," tulis Putry.

Laporan Kompasianer

Selain di Facebook, laporan lebih lengkap juga ditayangkan melalui Kompasiana, media sosial berbasis blog yang dibuat Kompas.com. WNI di Mesir yang selalu mengabarkan kondisi di Mesir antara lain Muhammad Irfan dan Bisyri dan Pengeran Cupu.

Irfan terakhir mengabarkan kondisi evakuasi gelombang kedua lewat tulisan berjudul Reportase Langsung Evakuasi Gelombang Ke-2 WNI Mesir. Reportase tersebut dilengkapi foto yang menggambarkan kondisi di KBRI Kairo yang dipenuhi mahasiswa dan mahasiswi Indonesia.

Bisyri, mahasiswa Indonesia di Mesir, juga menginformasikan situasi terakhir usai berjalan-jalan di beberapa sudut Kairo.

Di tulisan berjudul Mesir Terkini yang ditayangkan 2 Februari lalu, dia melaporkan, "Barusan tidak sengaja ketika membuka laptop, internet dihidupkan oleh pemerintah, padahal sejak situasi Mesir tegang mulai tanggal 25 Januari lalu, semua saluran komunikasi diputus. Telpon dimatikan, mengirim SMS tidak bisa, hingga jaringan internet pun tidak bisa."

Kamis (3/2/2011) kemarin, Bisyri kembali melaprkan kondisi di jalan-jalan kota Kairo lewat sebuah tulisan berjudul Tank di Jalan Cairo.

 

 

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Mubarak Bersedia Segera Mundur

Posted: 04 Feb 2011 03:25 AM PST

Mubarak Bersedia Segera Mundur

Penulis: Jimmy Hitipeuw | Editor: Jimmy Hitipeuw

Jumat, 4 Februari 2011 | 11:25 WIB

KOMPAS.com - Presiden Mesir Hosni Mubarak menyampaikan kesediaannya untuk segera menyerahkan jabatannya tetapi khawatir tindakannya itu nanti akan memicu kekacauan di negaranya.

Dalam wawancaranya dengan jaringan televisi AS, ABC, Mubarak mengaku "sangat sedih" dengan aksi kekerasan yang semakin tidak terkendali di Mesir dan tidak ingin lagi melihat rakyatnya terlibat dalam pertikaian.

Mubarak mengaku muak menjadi presiden dan ingin segera meninggalkan jabatannya saat ini juga. Namun, Mubarak, dalam wawancaranya selama 20 menit, menjelaskan khawatir tindakannya itu akan menenggelamkan Mesir ke dalam kekacauan.

"Saya tak peduli apa kata orang tentang diri saya. Saat ini saya hanya peduli dengan negara saya, saya hanya menaruh perhatian pada Mesir," kata Mubarak, saat aksi unjuk rasa bernuansa kekerasan untuk menentang kekuasaanya memasuki hari ke-10.

"Saya sangat sedih dengan apa yang terjadi kemarin. Saya tidak ingin lagi melihat rakyat saya terlibat dalam perkelahian," ujar Mubarak merespon aksi unjuk rasa yang diwarnai pertarungaan penuh kebrutalan antara pendukung dan penentang pemimpin Mesir ini di Lapangan Tahrir, Kairo.

Mubarak menerangkan pemerintahannya tidak akan bertanggungjawab atas aksi kebrutalan yang terjadi dan menuding pihak oposisi Ikhwanul Muslimin berada di balik aksi kekerasan.

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Kirim Komentar Anda

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

KOMPASentertainment

KOMPASentertainment


Classic Fly Away Disco at Odeum Pure Lounge

Posted: 04 Feb 2011 03:46 AM PST

BANDUNG, KOMPAS.com - Nanti malam (4/2) Odeum Pure Lounge (2nd Floor, Odeum Building, Paris van Java Mall, 1st Floor FF 03) akan gelar acara clubbing bertema Classic Fly Away Disco pukul 22.00 WIB.

Berikut para pendukung acara yang akan tampil nanti malam:

* Dj Gatot * DJ Lala

See you there, clubbers...! :)

************

"Punya acara clubbing, konser, atau pemutaran film? Silakan kirim email serta gambarnya ke : jakartatonite@kompas.com"

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Charlie Sheen Apresiasi Dukungan Penggemarnya

Posted: 04 Feb 2011 03:44 AM PST

LOS ANGELES, KOMPAS.com -- Dukungan penggemar memberi arti bagi aktor Charlie Sheen di tengah berbagai masalah yang kini tengah menderanya.

Oleh karenanya ia mengaku layak memberikan ucapan terima kasih kepada para penggemar yang selalu mendukungnya baik dalam suka maupun duka.

"Banyak hal yang harus saya lakukan agar bisa mengembalikan dukungan yang saya terima dari begitu banyak orang," kata aktor berusia 45 tahun dalam sebuah pernyataan yang disampaikan juru bicaranya, Rabu (2/1/2011) lalu.

"Saya ingin mengucapkan 'terima kasih' kepada para pemain dan kru  Two and a Half Man dan semua orang di CBS dan Warner Bros ... atas perhatian dan dukungan mereka selama ini," ujarnya.

Tak hanya itu, ia juga mengutarakan terima kasih kepada para penggemarnya yang selalu memberi dukungan.

Akhir Januari lalu, aktor bermasalah ini akhirnya memutuskan untuk menjalani program  rehabilitasi atas kecanduannya dengan alkohol.  Mark Burg, manager Sheen, kepada  People mengutarakan bahwa hal tersebut tak lepas dari dukungan keluarga dan teman-temannya.

"Sekali lagi, saya hanya ingin mengucapkan  'terima kasih,'" ujar Sheen. "Dan kepada fans saya, doa baik kalian begitu menyentuh saya," ujarnya. 

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

The Malaysian Insider :: World

The Malaysian Insider :: World


Yemen ‘Day of Rage’ draws tens of thousands

Posted: 03 Feb 2011 07:16 PM PST

SANAA, Feb 4 — Tens of thousands of Yemenis squared off in peaceful protests for and against the government yesterday during an opposition-led "Day of Rage," a day after President Ali Abdullah Saleh offered to step down in 2013.

The peaceful protests faded out by midday as planned, suggesting Yemenis outside the traditional opposition activist core had not been motivated to transform the rally into a self-sustaining, Egyptian-style mass upheaval.

Still, the opposition drew more than 20,000 people in Sanaa, the biggest crowd since a wave of demonstrations hit the Arabian Peninsula state two weeks ago, inspired by protests that toppled Tunisia's ruler and threaten Egypt's president.

"The people want regime change," anti-government protesters shouted as they gathered near Sanaa University, a main rallying point. "No to corruption, no to dictatorship!"

Saleh, in power for 30 years but eyeing the unrest spreading in the Arab world, indicated on Wednesday he would leave office when his term ends in 2013. He pledged, among a host of other political concessions, that his son would not take over the reins of government.

It was Saleh's boldest gambit yet to stave off turmoil in Yemen, an important US ally against al Qaeda, as he sought to avert a showdown with protesters in the impoverished state.

US President Barack Obama, in a telephone call to Saleh on Wednesday, urged the Yemeni leader to follow up on his reform measures with "concrete actions," the White House said.

Across Yemen, tens of thousands of anti-government protesters took to the streets including in Taiz, where Saleh once served as military governor, and in southern towns where a separatist movement has grown increasingly active.

Yet analysts say only a large showing from traditionally non-aligned Yemenis and disgruntled youths, facing soaring unemployment and meagre incomes, would create a watershed moment for farther-reaching unrest in Yemen.

Scuffles broke out in the southern port city of Aden when security forces broke up a protest with tear gas, and two people were wounded. Hundreds of security men had deployed across the city, arresting 20, an opposition spokesman said.

Yemen's biggest opposition party, the Islamist Islah, welcomed Saleh's initiative but snubbed a presidential appeal to call off protests. But anti-government protesters appeared to lack consensus, with some calling for Saleh to get out while others wanted him to prove he would act on his promises.

"What the president offered yesterday was just theatre. I don't trust him," a protester, Mahmoud Abdullah, said in Sanaa.

ON THE BRINK

In most of the country, protests ended promptly at noon, with demonstrators dispersing quietly ahead of a customary break to chew qat, a narcotic leaf widely consumed in Yemen.

Should protests widen, the stakes would be high for Saleh. His country is on the brink of becoming a failed state, as it tries to fight a resurgent al Qaeda wing, quell separatism in the south and cement peace with Shi'ite rebels in the north.

"The danger for the government is that all these different strands of opposition ... coalesce not necessarily out of any sort of allegiance, but because they have the same political enemy. That becomes very dangerous for Saleh," said Gregory Johnsen, a Yemen analyst at Princeton University.

Abubakr al-Qirbi, Yemen's foreign minister, told BBC Radio that "serious dialogue" was needed now between the ruling and opposition parties. "We have never closed the door for their participation," Qirbi said.

Asked whether the unrest could be exploited by radical Islamists, he replied: "Any instability, not only in Yemen, whether it is in Egypt or Tunisia or in any other country, will play into the hands of extremists and terrorists. This is really why it is important to work with governments and opposition parties to make them realise that the objective of change is to create stability and not to create anarchy."

Saleh, a shrewd political survivor, has backed out of previous promises to step aside. Analysts say Wednesday's pledge could be a genuine way to exit gracefully but he may also hope to wait out regional unrest and reassert dominance another day.

Yemen's opposition coalition said it wanted assurances that reforms would be implemented, and demanded better living conditions for Yemenis, about 40 per cent of whom live on less than US$2 (RM6.10) a day, while a third suffer from chronic hunger.

"Yemenis are angry about the situation, but haven't reached the level they have in Egypt," said Barak Barfi, Research Fellow for New America Foundation.

The United States relies heavily on Saleh to help combat al Qaeda's Yemen-based arm, which also targets neighbouring Saudi Arabia, the world's top oil exporter.

Instability in Yemen would present serious political and security risks for Gulf states. Obama told Saleh during their Wednesday call it was "imperative that Yemen take forceful action" against al Qaeda, the White House said. — Reuters

 

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Rebels kill five Buddhists in Thai south

Posted: 03 Feb 2011 06:47 PM PST

PATTANI, Feb 4 — Suspected Muslim separatists shot dead five Buddhists in Thailand's restive deep south yesterday, police said, the latest attack in a recent escalation of violence in the region.

The killings followed a bloody raid on an army camp, a massive roadside bombing and several drive-by shootings in the past two weeks that analysts believe was a political statement by Malay Muslim rebels seeking autonomy from predominantly Buddhist Thailand.

The intensification of violence comes after the government hailed the success of security operations and public relations campaigns in reducing the number of attacks.

The latest victims were sitting at an open-air tea shop on the roadside in Pattani province when a group of insurgents drove by in a pick-up truck and opened fire on them, said Police Colonel Naruecha Suwanmala.

Pattani is one of three Muslim-dominated provinces bordering Malaysia where more than 4,300 people have been killed in violence since 2004.

Analysts believe the unrest, for which no group has claimed responsibility, is an ethno-nationalist struggle by Malay Muslims who say their identity, language and culture is neither respected nor fully understood by the Thai state.

The government has flooded the rubber-rich region with more than 40,000 troops to try to crush the rebels but they have made little progress and their presence is widely resented by locals.

The three provinces formed part of an independent sultanate called Patani until annexed by Thailand in 1909 as part of a treaty with Britain. The region is just a few hours by car from some of Thailand's biggest tourist destinations. — Reuters

 

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Kemenbudpar-BPS Segera Buat Neraca Satelit Kebudayaan

Posted: 03 Feb 2011 07:11 PM PST

     Jakarta, 4/2 (ANTARA) - Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) bersama Badan Pusat Statisik (BPS) segera membuat Neraca Satelit Kebudayaan untuk mengetahui potensi ekonomi budaya termasuk devisa yang dihasilkan. Sejauh ini industri budaya nasional menghasilkan devisa besar, namun belum dapat dihitung secara statistik.

     "Untuk menghitung devisa yang dihasilkan oleh sektor budaya memang sulit. Metode untuk menghitung ekonomi yang dihasilkan dari budaya dimiliki oleh BPS, untuk ini Kemenbudpar bekerjasama dengan BPS," kata Sekjen Kemenbudpar Drs. Wardiyatmo, MSc seusai membuka Seminar Penyusunan Naskah Akademik RUU Tentang Kebudayaan di Balirung Soesilo Soedarman Gedung Sapta Pesona Jakarta, Rabu (2/2).

     Perhitungan ekonomi yang dihasilkan oleh sektor budaya menggunakan metode khusus, dan ini sangat berbeda dengan perhitungan ekonomi pariwisata yang telah memiliki metode baku mengacu pada Badan Pariwisata Dunia (UN-WTO) dan telah diaplikasikan dalam Tourism Satellite Account (TSA) atau lebih dikenal dengan Neraca Satelit Pariwisata Nasional. Untuk membuat Nesparnas tersebut Kemenbudpar  bekerjasama dengan BPS.

     Sementara itu Mantan Menbudpar I Gede Ardika mengatakan, sektor budaya menghasilkan devisa cukup besar, namun sejauh ini perhitungan secara riil sulit dilakukan karena melibatkan banyak pihak. "Pengalaman di negara maju, seperti Kanada, mereka baru dapat melakukan perhitungan seperti Neraca Satelit Kebudayan dalam waktu 25 tahun," kata Ardika.

     Seperti diketahui Presiden RI telah mengeluarkan Instruksi Presiden No 6 / 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif yang  meliputi bidang-bidang seperti periklanan, arsitektur, pasar seni dan barang antik, kerajinan, desain, fasion (mode), film, video dan fotografi, permainan interaktif, musik, seni pertunjukan, penerbitan dan percetakan, layanan komputer dan piranti lunak radio serta televisi, riset dan pengembangan. Ekonomi kreatif ini berbasis pada teknologi dan kekayaan budaya.

     Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Ka.Pusformas Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata

Editor:
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

AS dan Mesir Bicarakan Rencana Pengunduran Diri Mubarak

Posted: 03 Feb 2011 07:03 PM PST

Obama dan Mubarak (ANTARA News/istimewa)

Berita Terkait

Video Terkait

Washington (ANTARA News) - Pemerintah Barack Obama sedang berunding dengan para pejabat Mesir mengenai satu usulan bagi pengunduran diri Presiden Hosni Mubarak , kata surat kabar The New York Times, Kamis.

Berdasarkan usulan itu, Mubarak akan menyerahkan kekuasaan kepada satu pemerinth peralihan yang dipimpin Wakil Presiden Omar Suleiman dengan dukungan militer Mesir, kata surat kabar itu, mengutip para pejabat pemerintah dan diplomat Arab, sebagaimana dikutip dari Reuters.

Juga diusulkan pemerintah peralihan agar mengikut sertakan satu kelompok-kelompok oposisi termasuk Ikhwanul Muslimin, untuk mulai menyusun satu sistem pemilihan negara itu dalam usaha meyelenggarakan pemilu yang bebas dan jujur September, kata surat kabar itu.

Mengomentari berita itu, juru bicara Departemen Luar Negeri AS P.J Crowley mengatakan," Presiden, Menlu Hilalary Clinton dan para pejabat lainnya telah mendorong pemerintah Mesir memulai satu transisi.

Para pejabat senior Obama mengatakan usul itu adalah salah satu dari beberapa opsi yang sedang dibicarakan dengan para pejabat tinggi Mesir pemerintah Mubarak, kendati tidak secara langsung dengan dia, dalam usaha untuk meyakinkan dia mengundurkan diri sekarang, kata surat kabar itu.

Kendatipun Mubarak sejauh ini menolak mundur segera, para pejabat dari kedua pemerintah itu terus melakukan perundingan menyangkut rencana itu, kata the Times.

(*)

 

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Utusan Online - Luar Negara

Utusan Online - Luar Negara


Mesir terus bergolak

Posted:

Mesir terus bergolak

Mesir terus bergolak


Tentera Mesir menempatkan kereta-kereta kebal di sebuah jejambat dekat Dataran Tahrir, Kaherah sebagai penampan bagi memisahkan antara kumpulan penunjuk perasaan antikerajaan (atas) dengan kumpulan pro-Mubarak (bawah), semalam. – AP


KAHERAH 3 Feb. – Keadaan di Mesir semakin meruncing dengan lima orang dilaporkan terbunuh, apabila penyokong Presiden Mesir, Hosni Mubarak melepaskan tembakan ke arah penunjuk perasaan antikerajaan di Dataran Tahrir awal hari ini.

Tunjuk perasaan aman di negara ini sejak beberapa hari lalu bertukar ganas, sejak semalam apabila kira-kira 3,000 penyokong Mubarak yang dipercayai terdiri daripada polis berpakaian biasa menggempur penunjuk perasaan anti-kerajaan di Dataran Tahrir dan di beberapa bandar lain di Mesir.

Jumlah penyokong Mubarak ada yang menyatakan hampir 20,000 orang menaiki kuda dan unta bertindak memukul penunjuk perasaan anti-kerajaan dengan kayu dan besi dan sebahagian lagi melempar bom api ke arah penunjuk perasaan dari atas bangunan di Dataran Tahrir menyebabkan dua terkorban dan ramai yang lain cedera.

Angka korban terbaru hari ini akibat pertempuran yang menggegarkan tengah Kaherah dalam tempoh 24 jam lalu kini meningkat kepada tujuh orang dan sekurang-kurangnya 305 orang terbunuh sejak protes tercetus 25 Januari lalu dengan hampir 4,000 lagi cedera. Kejadian dilaporkan berlaku awal pagi apabila penyokong Mubarak dipercayai melepaskan tembakan ke arah penunjuk perasaan anti-kerajaan bagi menimbulkan ketakutan di kalangan penunjuk perasaan.

"Kesemua mereka terbunuh akibat tembakan termasuk seorang yang ditembak di kepala," kata Dr. Mohammed Ismail di sebuah klinik sementara di Dataran Abdulmenem Riad, bersebelahan Dataran Tahrir.

Seorang lagi pakar perubatan yang merawat mereka yang cedera dalam pertempuran, Dr. Amr Bahaa sebelum itu melaporkan beliau menerima ramai penunjuk perasaan yang terkena tembakan.

"Kebanyakan mangsa tiba dalam tempoh tiga jam lalu, ramai dengan luka terkena tembakan," katanya awal pagi ini, dengan menganggarkan jumlah yang cedera sejak semalam melebihi 1,000 orang.

Saksi berkata, ramai penunjuk perasaan yang cedera akibat tembakan dari Jambatan Oktober, di mana penyokong Presiden Hosni Mubarak berhimpun.

Menteri Kesihatan, Ahmed Hosni Farid berkata, tiga orang terbunuh dan 639 lagi cedera dalam pertempuran antara penunjuk perasaan yang menyokong dan menentang Mubarak di tengah Kaherah.

Pertempuran itu meletus apabila penyokong Mubarak menggempur Dataran Tahrir petang semalam dipercayai dalam usaha untuk menamatkan protes yang menuntut peletakan jawatan Presiden itu.

Bunyi tembakan kedengaran dari semasa ke semasa mulai sekitar 4 pagi ini (10 pagi waktu Malaysia) dan berlarutan selama dua jam, manakala beberapa kereta kebal tentera yang ditempatkan di dataran tersebut kelihatan beralih dari kedudukan masing-masing tanpa meninggalkan kawasan itu.

"Pertempuran bermula pada 4 pagi. Anggota polis berpakaian awam melepaskan tembakan dari Jambatan Oktober," kata seorang saksi di hospital Kasr El-Aini di mana banyak ambulans tiba. – Agensi

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Kerajaan cetus keganasan - White House

Posted:

Kerajaan cetus keganasan - White House

Kerajaan cetus keganasan - White House

WASHINGTON 3 Feb. - White House semalam membangkitkan kemungkinan kerajaan Mesir mencetuskan keganasan yang sedang memuncak di Kaherah semalam apabila puak yang menyokong Presiden Hosni Mubarak melakukan pertempuran.

Jurucakap White House, Robert Gibbs juga mengulangi gesaan Presiden Barack Obama supaya peralihan kuasa yang teratur dimulakan 'sekarang'.

"Sudah tentulah jika keganasan itu dicetuskan oleh kerajaan, ia perlu dihentikan segera," kata Gibbs.

Pentadbiran Obama turut menghubungi ketua tentera Mesir, untuk menekankan keperluan ketenteraman dipulihkan di Kaherah sambil memuji peranan utama yang boleh dimainkan oleh tentera dalam menyelesaikan krisis itu.

Gibbs tidak menggesa Mubarak meletakkan jawatan dengan segera tetapi katanya, peralihan kuasa mesti bermula serta-merta.

Ketika ditanya sama ada White House boleh menerima Mubarak meneruskan perkhidmatannya sehingga September ini, Gibbs berkata, beliau enggan membincangkan butir perbualan Obama dengan Presiden Mesir itu.

Namun, Senator John McCain yang menemui Obama di White House berkata, sudah tiba masanya untuk Mubarak berundur.

"Situasi yang semakin buruk di Mesir mendorong saya membuat kesimpulan Presiden Mubarak perlu berundur dan melepaskan kuasa," kata McCain, anggota kanan Parti Republikan dalam Jawatankuasa Perkhidmatan Bersenjata di Senat, dalam satu kenyataan. - Reuters

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Sindikasi international.okezone.com

Sindikasi international.okezone.com


Bentrok Massa Akibatkan 800 Orang Luka-Luka

Posted: 03 Feb 2011 11:13 AM PST

KAIRO - Korban akibat bentrokan antara massa pro pemerintah dan anti pemerintah di lapangan Tahrir, Kairo, Mesir, terus bertambah. Disebutkan korban tewas mencapai 10 orang dan 800 orang luka-luka.

Demikian informasi yang dilansir dari Reuters, Jumat (4/2/2011). Para korban tewas dilaporkan sebagian karena menderita luka tembak. Kuat dugaan massa pro pemerintah adalah polisi berpakaian sipil.

Kendati korban terus berjatuhan, namun kelompok anti pemerintah tak menyurutkan tuntutannya. Pemimpin kaum oposan Mohamed ElBaradei dan kelompok Ikhwanul Muslimin menolak undangan dialog dari kubu pemerintah. "Hanya mundurnya Mubarak dan diakhirinya kekerasan yang akan membawa kepada dialog," ujar salah seorang pengunjuk rasa. "Kami tak akan menyerah."

Bentrokan antara massa pendukung pemerintah dan anti pemerintah pecah di lapangan Tahrir, kemarin. Para pendukung Mubarak meyerang massa anti pemerintah dengan menggunakan kendaraan kuda dan unta.

Ketika matahari mulai beranjak ke peraduan, diketahui sejumlah demonstran tewas dengan luka tembak. Aparat keamanan militer lantas membuat barikade untuk memisahkan kubu pro dan kontra pemerintah. Hingga kini aksi protes massa anti pemerintah terus berlangsung, menuntut agar Presiden Mubarak turun dari jabatannya.(ful)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Mubarak Kirim SMS Propaganda ke Rakyat Mesir

Posted: 03 Feb 2011 10:12 AM PST

KAIRO - Para pengguna layanan seluler Vodafone di Mesir mengaku menerima short message services (SMS) berisi seruan mendukung pemerintah. Tak pelak hal ini menjadi pergunjingan di tengah-tengah rakyat Mesir.

Pihak operator seluler Vodafone menuding Pemerintah Mesir menggunakan jaringannya untuk mengirim pesan kepada para pelanggannya tanpa izin.

"Pesan itu tidak dibuat oleh pihak operator dan kami tidak punya kewenangan untuk memeriksa pesan yang akan dikirim pemerintah," ujar Vodafone dalam siaran persnya yang dilansir newsnow.co.uk, Jumat (4/2/2011). "Vodafone Group telah mengirimkan protes kepada Pemerintah Mesir."

Selain dipaksa mengirim pesan ke seluruh pelanggannya di Mesir, Vodafone juga menyatakan sebelumnya telah dipaksa menghentikan layanannya sejak gelombang protes melanda negeri itu. Begitu pula dengan operator seluler lain. Namun kemarin tiba-tiba layanan Vodafone kembali diizinkan beroperasi.

Gelombang demonstrasi di Mesir hingga kini terus berlangsung. Dilaporkan 10 orang tewas dalam bentrokan antara massa pro dan anti pemerintah kemarin malam.(ful)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

detikcom

detikcom


Demokrat: Kami Tidak Takut dengan Hak Angket Mafia Pajak

Posted: 03 Feb 2011 12:52 PM PST

Jumat, 04/02/2011 03:52 WIB
Demokrat: Kami Tidak Takut dengan Hak Angket Mafia Pajak 
Hery Winarno - detikNews

Jakarta - Fraksi Partai Demokrat (PD) menarik dukungannya dari hak angket kasus mafia pajak di DPR. Namun PD menangkis bila penolakannya tersebut dikarenakan takut akan diusutnya persoalan mafia pajak di negeri ini.

"Kita tidak takut, tapi biarkan saja lembaga yang berhak menangani masalah ini. Siapa itu, KPK tentunya," ujar juru bicara PD, Ruhut Sitompul kepada detikcom, di Jakarta, Kamis (3/2/2011) malam.

Menurut Ruhut, berkaca dari kasus Bank Century, hak angket tidak akan efektif bila masuk dalam lembaga politis seperti DPR. Permasalahan hukum seharusnya diserahkan kepada lembaga hukum yang memang bertugas mengurusinya.

"Bos, DPR itu fungsinya cuma pengawasan, anggaran dan legislasi. Kita serahkan saja soal mafia pajak ini ke KPK. Kalau diserahkan ke lembaga politik bisa tidak terurus malahan," ujar pengacara kondang.

Menurut Ruhut, KPK saat ini pun sudah baik dalam mengawali kasus mafia pajak yang melibatkan terpidana Gayus Tambunan. Demokrat mengapresiasi apa yang telah dilakukan KPK dengan langsung memeriksa Gayus Tambunan.

"KPK langsung jemput bola, Gayus langsung diperiksa. Inikan bagus, kita dukung saja. Tapi yang jelas kita tidak takut soal hak angket, ingat suara rakyat suara Tuhan, dan kita menang 63 persen di Pileg kemarin," imbuhnya.

(her/mei)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Tutup

  Share to Facebook:

You are redirected to Facebook

  Share to Twitter:

You are redirected to Twitter

  Share via Email:

Share via Email


loadingSending your message

Message has successfully sent


Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi Nuniek di nuniek[at]detik.com,
telepon 021-7941177 (ext.526).

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Massa Pro-Mubarak Menyerang Jurnalis & Aktivis Kemanusiaan

Posted: 03 Feb 2011 12:00 PM PST

Jumat, 04/02/2011 03:00 WIB
Massa Pro-Mubarak Menyerang Jurnalis & Aktivis Kemanusiaan 
E Mei Amelia R - detikNews

Jakarta - Situasi pergolakan politik antara massa yang pro dan anti-pemerintahan Presiden Mesir, Hosni Mubarak semakin meruncing. Sejumlah jurnalis dan aktivis kemanusiaan pun menjadi sasaran serangan massa pro-Mubarak.

Seperti dilansir Times, Jumat (3/2/2011), pendukung Mubarak menyerang para jurnalis asing. Para jurnalis itu dipukul dan perlengkapannya juga dirusak. Tidak hanya itu, pendukung Mubarak yang diduga polisi berpakaian sipil itu menutup jalan keluar bagi media di gedung-gedung di Lapangan Tahrir.

Pendukung Mubarak juga menyita pusat pekerja kemanusiaan informal di Lapangan Tahrir. Dua pekerja Amnesty Internasional dan seorang lainnya dari Human Right Watch ditahan.

Massa Pro-Mubarak juga memberhentikan mobil yang digunakan jurnalis untuk berkeliling dekat lapangan. Sekelompok orang menodong para jurnalis itu dengan pisau.

Dua reporter The New York Times dibebaskan pada Kamis (2/2/2011) lalu setelah ditahan semalaman di Kairo. Sementara dua orang staf dari Washingon Post juga ikut ditahan bersama belasan jurnalis lainnya.

Juru Bicara Gedung Putih, Robert Gibbs mengecam tindakan kekerasan pemerintah Mubarak terhadap para jurnalis. Gibbs menyebut, jika aksi tersebut sangat tidak bisa diterima.

"Setiap jurnalis yang ditahan, harus segera dibebaskan segera," kata Gibbs.

Massa anti-Mubarak mulai turun ke jalan pada awal Januari 2011 lalu. Massa meminta agar Mubarak segera lengser dari kepemimpinannya yang telah memimpin selama 30 tahun.

(mei/her)

Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda!

Tutup

  Share to Facebook:

You are redirected to Facebook

  Share to Twitter:

You are redirected to Twitter

  Share via Email:

Share via Email


loadingSending your message

Message has successfully sent


Redaksi: redaksi[at]detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi Nuniek di nuniek[at]detik.com,
telepon 021-7941177 (ext.526).

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.