Republika Online |
1.500 Personel Amankan Kunjungan Hillary Clinton ke Indonesia Posted: 02 Sep 2012 11:24 PM PDT REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sebanyak 1.500 personel gabungan mengamankan kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton ke Jakarta yang diperkirakan akan tiba melalui Bandara Halim Perdana Kusuma pada Senin (3/9) sore. "Pengamanannya setingkat pejabat negara lainnya," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Rikwanto di Jakarta, Senin (3/9). Rikwanto mengatakan personil pengamanan terdiri dari Kepolisian, Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kementerian Luar Negeri. Rikwanto mengatakan sementara ini, jadwal kunjungan Hillary Clinton ke Kantor Kementerian Luar Negeri, setelah ada kemungkinan mendatangi beberapa lokasi lainnya. Wakil Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Wahyono menyebutkan pihaknya telah menyiapkan sejumlah petugas pengamanan jalur lintas yang akan dilalui istri dari mantan Presiden AS, Bill Clinton tersebut. Sejauh ini, Polda Metro Jaya belum merencanakan pemberlakuan jalur alternatif pada beberapa lokasi. "Pengaturan disesuaikan dengan kondisi di lapangan," ujar Wahyono. Terkait aksi teror di Solo, Jawa Tengah, Polda Metro Jaya akan menjadikan masukan peristiwa di Solo untuk proses pengamanan kedatangan Hillary Clinton. Sebelumnya, diinformasikan Hillary Clinton akan berkunjung ke Jakarta, dalam rangka membicarakan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Amerika Serikat. Berdasarkan rencana, Hillary Clinton juga akan menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono usai bertemu dengan Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa. |
Peserta Lemhanas Belajar ke Cina Posted: 02 Sep 2012 11:13 PM PDT REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING - Sekitar 30 peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan 47 Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) melakukan studi banding pengembangan militer dan pertahanan Cina, termasuk industri pertahanan negara tersebut. Para peserta didik Lemhannas, di Beijing, Senin (3/9) melakukan kunjungan ke salah satu grup industri pertahanan Cina yakni China Electronics technology Group Corporation (CETC) China North Industries Corporation (NORINCO). Atase Pertahanan Kedutaan Besar RI untuk Cina merangkap Mongolia Kolonel Lek Surya Margono mengatakan pengembangan militer dan pertahanan Cina mengalami kemajuan cukup pesat, termasuk industri pertahanannya. Ia mengungkapkan CETC sebelumnya telah memiliki kerja sama dengan kementerian Pertahanan dan TNI terutama TNI Angkatan Laut dalam program Kapal Cepat Rudal (KCR). "Demikian pula dengan Norinco, Kementerian Pertahanan dan TNI telah melakukan pula kerja sama untuk kebutuhan tertentu lainnya," ujar Surya menambahkan. Selain melihat langsung pengembangan industri pertahanan Cina, para peserta didik Lemhannas tersebut juga akan mengunjungi Universitas Pertahanan Cina, guna mengetahui program pendidikan yang diselenggarakan institusi pendidikan tersebut. "Dengan melihat pula program pendidikan pertahanan yang ada, maka akan diketahui secara lengkap dan komprehensif bagaimana Cina mengembangkan sistem pertahanan dan militernya hingga menjadi besar seperti sekarang," katanya. Tak hanya militer dan pertahanan para peserta didik Lemhannas itu juga mempelajari sosial kemasyarakatan masyarakat Cina, hingga bisa menjadi salah satu negara yang diperhitungkan. "Para peserta Lemhannas itu kan para calon pemimpin bangsa, jadi mereka harus bagaimana mengelola dan mengembangkan potensi sosial kemasyarakatan yang ada. Sehingga pembangunan dapat dilakukan secara berkesinambungan, berkelanjutan," kata Surya menekankan. |
You are subscribed to email updates from Republika Online RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |