Medan (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring menegaskan, pemerintah masih memberikan banyak subsidi kepada masyarakat termasuk kompensasi dari kenaikan bahan bakar minyak (BBM).
"Kalau sekarang ini ada pengurangan subsidi di BBM, itu belum semuanya. Kalau dicabut, semuanya yah harganya (BBM) bisa lebih besar," katanya, di Medan, Sabtu.
Dia mengatakan itu usai melihat dan berdialog dengan penerima dana BLSM (Bantuan Langsung Sementara Masyarakat) di Kantor Pos Medan.
Bahkan, kata Tifatul. selain masih menanggung subsidi, pemerintah memberikan dana kompensasi kenaikan harga BBM itu seperti BLSM dan termasuk penambahan alokasi beras untuk warga miskin (raskin) yang akan juga segera disalurkan.
"Kementerian Keuangan sudah mengeluarkan anggaran untuk itu," katanya.
Tifatul menyebutkan, ada 15,5 juta rumah tangga sasaran (RTS) penerima dana BLSM.
"Kalau dalam hal penyaluran nyatanya ada sedikit permasalahan harus dipahami dan tentunya memang harus segera diatasi.Yang pasti, penerima yang ditetapkan sebelumnya merupakan hasil survei yang terkait," katanya.
Pembagian dana itu semakin diyakini tepat sasaran karena penerima harus mempunyai dan membuktikan kepemilkan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) itu yang memiliki data lengkap nama dan alamat.
Tifatul juga menegaskan, hingga Sabtu sore, laporan sementara, penyaluran BLSM secara nasional cukup lancar.
Kepala Area Jasa Keuangan PT.Pos Indonesia Wilayah Sumut-Aceh, Hercules, yang didampingi Humas Ahmad Fachruddin Daulay, mengatakan, hingga sekitar pukul 14.00 WIB, penyaluran BLSM sudah 1.400 dari yang direncanakan sejumlah 2.100 RTS.
"Penyaluran B:SM terus dilakukan," katanya.
.Pemerintah menggelontorkan dana BLSM untuk Sumut-Aceh pada Juli-Agustus sebesar Rp330 miliar yang pada tahap awal mulai dikucurkan pada Sabtu, 22 Juni.
Hitungan Rp330 miliar itu berasal dari jumlah penerima yang sebanyak 1,1 juta RTS di kedua provinsi itu dikalikan dengan Rp300.000 yang merupakan total penerimaan dana BLSM selama dua bulan dimana per bulannya Rp150.000," .
Jumlah penerima BLSM itu lebih kecil dari angka penunjukan jumlah penduduk miskin yang mendapat bantuan pada 2008 yang masih sebanyak 1,28 juta rumah tangga.
Penerima BLSM, Jafar Nasution, penduduk Kelurahan Silalas, Medan Baru, mengaku senang mendapat BLSM.
"Bisa untuk nambah biaya hidup keluarga yang semakin sulit karena kebutuhan meningkat," kata Jafar yang mengaku tidak memiliki pekerjaan tetap itu.
(E016/M019)