Republika Online |
Waduk Terbesar di Jateng Diancam Bom Posted: 27 Dec 2010 06:26 AM PST REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Waduk Jenderal Soedirman yang dikelola PT Indonesia Power di Kabupaten Banjarnegara, mendapat ancaman bom. Humas PT Indonesia Power unit pembangkit listri Waduk Soedirman, Gunawan, menyebutkan ancaman adanya bom diterima oleh operator telepon di kantornya, pada Senin (27/12) pukul 11.20. ''Penelepon gelap itu mengaku akan meledakkan waduk utama lima jam ke depan,'' kata Gunawan, Senin (27/12). Berdasarkan laporan dari operator tersebut, pengelola waduk segera melaporkan ke Polsek Bawang. Dari Polsek, informasi ini langsung disampaikan ke Polres Banjarnegara yang langsung menurunkan petugasnya ke lokasi waduk. ''Saat ini, petugas Polres sedang menyisir waduk. Kabarnya, polisi juga sudah menurunkan tim jihandak untuk melakukan penyisiran,'' tambahnya. Meski mendapat ancaman seperti ini, Gunawan mengaku, seluruh karyawan PT Indonesia Power unit pembangkit Waduk Soedirman, tidak panik. Demikian juga, pihak aparat tidak memerintahkan warga yang berada di bawah waduk untuk mengungsi. ''Dari hasil penyisiran polisi, sejauh ini tidak ditemukan barang mencurigakan di sekitar waduk. Mudah-mudahan saja ancaman itu hanya dilakukan orang iseng,'' katanya. Waduk Soedirman yang merupakan waduk satu waduk terbesar di Indonesia, memiliki luas area genangan air 800 ha. Waduk ini selain digunakan untuk irigasi daerah sekitar juga dimanfaatlkan sebagai penggerak tiga turbin pembangkit yang masing-masing berkapasitas 61,5 MW. |
Asap Anak Krakatau Masih ke Lampung Posted: 27 Dec 2010 06:22 AM PST CINANGKA--Asap Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda saat ini masih mengarah ke Utara atau Lampung, sementara ketinggiannya mencapai 750 meter. "asapnya menggepul berwarna kelabu," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau (GAK) di Kabupaten Serang, Provinsi Banten, Anton S Pambudi, Senin (27/12). Dia menjelaskan, semakin tinggi asapnya, maka semakin banyak material yang dikeluarkan seperti debu. "Material yang dikeluarkan masih bersuhu diatas 600 derajat celsius, dan sangat berbahaya bagi siapapun yang berada di radius dua kilo meter dari titik kegempaaan," katanya. Oleh karenanya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) katanya, masih melarang warga dan turis untuk mendekat sampai radius yang telah ditetapkan sejak tanggal 28 Desember 2010. "Kami belum menurunkan status waspada atau II, Gunung Anak Krakatau, menginggat kegempaan yang dikeluarkan masih berlangsung, tetapi kalau GAK ini berada di daratan, statusnya sudah level III atau 'siaga', namun karena berada di tengah laut dan jauh dari pemukiman, maka statusnya tetap pada level II," katanya menjelaskan. Sementara sepanjang Minggu (26/12), total kegempaan yang dikeluarkan oleh GAK sebanyak 869 kali, dengan rincian 13 kali vulkanik dalam (VA), vulkanik dangkal 159 kali, letusan 249 kali, tremor letusan 119 kali, tremor harmonik 11 kali, hembusan 321 kali. Meski asap Gunung Anak Krakatau mengarah ke Lampung, namun sejumlah warga yang tinggal di Cinangka, Kabupaten Serang teras rumahnya kotor dengan debu yang berasal dari GAK. "Kalau pagi saya baru bangun tidur, debu dengan warna hitam mengotori teras dan atap rumah saya di Cinangka, dan ini berlangsung setiap hari," kata salah seorang warga, Eva Gorda. |
You are subscribed to email updates from Republika Online To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |