Republika Online |
Tenangkan Warga, Manila Pastikan Mampu Atasi Enterovirus-71 Posted: 20 Jul 2012 11:46 PM PDT REPUBLIKA.CO.ID, MANILA - Masyarakat Filipina dilanda kepanikan terhadap kemungkinan penyebaran Enterovirus-71 (EV-71). Menanggapi situasi itu, Pmerintah Filipina pada Jumat (20/7) mengambil sikap untuk menenangkan keresahan warga. Juru Bicara Kepresidenan Edwin Lacierda, dalam satu jumpa pers, mengatakan bahwa pemerintah, khususnya Departemen Kesehatan (DOH), sepenuhnya mampu mengatasi kekhawatiran EV-71 setelah satu anak dikonfirmasi terinfeksi virus itu. "Tidak ada yang menyebabkan kekhawatiran," katanya. Lacierda mengingatkan bahwa Sindroma Pernafasan Akut (SARS), satu pneumonia tidak lazim atau penyakit pernafasan berat, tercatat di negara itu pada tahun 2003, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memuji Filipina atas upayanya untuk mengatasi penyakit itu menyebar. "Jadi departemen kesehatan sepenuhnya mampu menangani keprihatinan apapun mengenai Enterovirus itu," katanya. Departemen kesehatan pada Jumat mengonfirmasi kasus seorang anak berumur satu tahun tujuh-bulan terinfeksi EV-71, penyakit yang menewaskan sedikitnya 52 anak-anak di Kamboja. Menteri Kesehatan Enrique Ona mengatakan, bayi, yang berasal dari kota selatan Davao itu adalah salah satu dari delapan tersangka kasus penyakit tangan, kaki dan mulut (HFMD) dilaporkan ke departemen kesehatan. HFMD juga disebabkan oleh Enterovirus, termasuk EV-71. Namun demikian, anak itu berhasil diselamatkan dari penyakit tersebut. |
Alasan Biayai Teroris, Obama Larang Impor Arang dari Somalia Posted: 20 Jul 2012 11:41 PM PDT REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Presiden AS Barack Obama, Jumat (20/7), memerintahkan penghentian total impor arang dari Somalia. AS juga memperluas sanksi terhadap negara-negara yang dianggap membahayakan keamanan dan kestabilan di negara Tanduk Afrika tersebut. Di dalam instruksi eksekutif yang berlaku mulai pukul 14.00 waktu setempat, Jumat, atau Sabtu (21/7), 01.00 WIB, Presiden AS itu mengesahkan larangan impor langsung atau tidak langsung arang dari Somalia. Obama mengatakan perdagangan tersebut memberi "hasil sangat besar" bagi Ash-Shabaab, jaringan Al Qaida yang berpusat di Somalia. Kelompok gerilyawan itu, yang dicap sebagai "kelompok teroris" oleh Amerika Serikat dan beberapa negara lain, menguasai sebagian besar wilayah Somalia selatan. Sejak pecahnya perang saudara di Somalia pada 1991, tak ada pemerintah pusat yang menguasai sebagian besar wilayah negeri tersebut. Sementara itu pemerintah Federal Peralihan, yang dikuasai masyarakat internasional, hanya menguasai sebagian kecil negeri tersebut, demikian laporan Xinhua. Pemerintah peralihan itu, yang mandatnya berakhir pada 20 Agustus, sedang berusaha menyelenggarakan pemilihan umum nasional pada 2012. Obama juga memerintahkan perluasan sanksi terhadap orang dan kesatuan yang telah terlibat dalam aksi yang mengancam perdamaian, keamanan atau kestabilan Somalia, menghalangi pengiriman bantuan kemanusiaan ke negeri tersebut, atau mengincar warga sipil. Sanksi itu menetapkan pembekuan semua aset yang berada di bawah jurisdiksi AS. Presiden AS tersebut memerintahkan penjatuhan sanksi atas sebagaian lembaga dan orang Somalia pada April 201 |
You are subscribed to email updates from Republika Online RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |