Republika Online |
Analis: Harga Emas Kembali Tertekan Posted: 29 Aug 2012 09:58 PM PDT REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga emas kembali bergerak turun ke area 1.652 dolar AS per troy once. Ini menunjukkan pergerakan emas yang konsolidatif dan belum mengarah kepada tren tertentu. Namun, ketidakmampuan emas membentuk level tertinggi baru melebihi 1.674 dolar AS mengindikasikan potensi tekanan turun bagi pergerakan emas. Demikian kata Head of Research and Analysis PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, di Jakarta pada Kamis. "Hari ini (Kamis), level 1.662 kembali menjadi level tahanan penting. Harga emas masih akan tertekan di bawah level ini. Dan bahkan, ini bisa mencapai 1.640 jika level 1.652 kembali tembus," imbuhnya. Menurut Ariston, pergerakan di atas 1.662 bisa membuat emas kembali ke level 1.670. Simposiun para pejabat bank sentral di Jackson Hole, Jumat (31/8), masih menjadi acara yang ditunggu para "trader". Gubernur Federal Reserve akan berpidato pada pukul 21.00 WIB. Pasar akan menyimak dengan cermat pidatonya. Bila indikasi pelonggaran tersirat dalam pidatonya, harga emas dipastikan akan langsung melonjak. |
Assad: Musuh Gagal Menakuti Saya Posted: 29 Aug 2012 09:54 PM PDT REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS---Presiden Suriah Bashar al-Assad mengatakan semua pihak yang diperangi pemerintahnya belum berhasil menyuntikkan ketakutan ke dalam hatinya atau hati rakyat Suriah, dan pasukan Suriah terlibat dalam salah satu perang paling rumit. Pernyataan Bashar itu dikeluarkan selama wawancara dengan stasiun TV pro-pemerintah, Addounia, dan ditayangkan Rabu malam (29/8). Ia kelihatan santai dan mencela desas-desus yang disebarkan oleh oposisi ke luar negeri bahwa ia telah meninggalkan ibu kota, atau melarikan diri ke luar negeri. Ia mengatakan kepada pewawancara bahwa "saya berada di sini bersama anda di Damaskus di dalam istana republik". Bashar juga mengatakan gerakan anti-pemerintah telah dipersenjatai sejak pekan pertama mereka melancarkan protes, ketika sejumlah personel polisi dan keamanan gugur. Ia menyatakan pemerintahnya telah diminta secara langsung dan tegas oleh negara Barat agar menjauhi Iran, dan kalau Suriah tak mau patuh, mereka akan menggunakan apa yang disebut Arab Spring untuk mengincar negerinya. Presiden yang sedang menghadapi protes itu mengatakan pemerintah Turki memikul tanggung jawab langsung atas pertumpahan darah di Suriah. Ia merujuk kepada peran Turki dalam mendukung aksi perlawanan bersenjata di negaranya. |
You are subscribed to email updates from Republika Online RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |