KOMPAS.com - Internasional |
Jepang Akan Kendurkan Pembatasan Ekspor Senjata Posted: 25 Dec 2011 02:27 AM PST Industri Pertahanan Jepang Akan Kendurkan Pembatasan Ekspor Senjata Dahono Fitrianto | Nasru Alam Aziz | Minggu, 25 Desember 2011 | 10:27 WIB TOKYO, KOMPAS.com -- Menteri Pertahanan Jepang Yasuo Ichikawa mengatakan, pemerintah Jepang berniat mengendurkan berbagai batasan ekspor senjata yang selama ini diterapkan. "Pada masa lalu kami telah membuat berbagai pengecualian, tetapi kami sekarang ingin membuat kerangka kerja berdasarkan patokan-patokan baru," tutur Ichikawa, Sabtu (24/12/2011) seperti dikutip Kyodo News. Pemerintah Jepang berniat melonggarkan berbagai aturan sehingga memungkinkan perusahaan-perusahaan Jepang berpartisipasi dalam program pengembangan dan proyek produksi senjata dengan negara-negara lain. Langkah ini diambil untuk merevitalisasi industri pertahanan dalam negeri Jepang dan memotong defisit anggaran pertahanan negara itu. Batasan ekspor senjata dari Jepang diterapkan sejak 1967. Dalam aturan itu, perusahaan-perusahaan Jepang dilarang menjual senjata ke negara-negara komunis, negara-negara yang terkena sanksi embargo senjata dari PBB, dan negara-negara yang terlibat dalam konflik internasional. |
Paus Prihatin Komersialisasi Perayaan Natal Posted: 25 Dec 2011 01:32 AM PST Paus Prihatin Komersialisasi Perayaan Natal | Tri Wahono | Minggu, 25 Desember 2011 | 09:32 WIB VATIKAN, KOMPAS.com - Paus Benediktus XVI menyatakan keprihatinannya dengan semakin maraknya komersialisasi perayaan Natal. Dalam homily atau khotbah misa malam Natal untuk memperingati kelahiran Yesus Kristus di Gereja Basilika Santo Petrus, Vatikan, Sabtu (24/12/2011), paus mengajak umat Katolik menemukan makna Natal yang sejati. "Marilah memohon kepada Tuhan untuk membantu kita agar tidak silau dengan gemerlap yang tidak bermakna pada tahun ini, dan menemukan pesan di balik (kelahiran) bayi di kandang kuda di Bethlehem, sehingga bisa menemukan kebahagiaan dan cahaya yang sejati," kata Paus. Ini merupakan nasihat kedua yang disampaikan Paus kepada umat Katolik untuk meneguhkan iman di tengah gelombang materialisasi di dunia. Dalam pertemuan akhir tahun dengan para pejabat Vatikan, Kamis lalu, Paus mengatakan krisi keuangan Eropa turut dipicu krisi etika di kawasan tersebut. Paus memulai perayaan Natal dengan menyalakan lilin tanda perdamaian di jendela pribadinya, Sabtu petang, dan memberkati jemaat yang datang ke Lapangan St Peter. Ia kemudian memimpin misa malam Natal yang digelar pukul 22.00 waktu setempat atau sekitar pukul 04.00 WIB. Sejak beberapa tahun lalu, misa malam natal memang tidak lagi dilakukan pada dini hari untuk memberi kesempatan istirahat bagi Paus yang sudah berusia lanjut. Pada Minggu pagi, Paus akan kembali memberikan khotbah yang sering disebut Urbi et Orbi (untuk kota dan dunia). Pada tahun ini, Paus juga akan berdiri di platform bergerak saat menyusuri lorong basilika agar tidak terlalu lelah berjalan jauh. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |