Republika Online |
Ferguson: Van Persie Bisa Terbunuh Posted: 23 Dec 2012 11:07 PM PST REPUBLIKA.CO.ID, SWANSEA -- Manajer Manchester United, Alex Ferguson, mengungkapkan Robin Van Persie bisa saja terbunuh dalam pertandingan yang berakhir seri 1-1 melawan Swansea. Pemain asal Belanda itu terkena sepakan bola keras di bagian belakang kepalanya. Ferguson melampiaskan kemarahannya saat terjadi insiden antara Van Persie dan Ashley Williams di menit ke-75. Insiden yang membuat keduanya mendapatkan kartu kuning. Peristiwa itu terjadi di dekat kotak penalti ketika Van Persie terkapar. Bek timnas Wales, Ashley Williams, secara sengaja menendang bola ke arah kepala belakang Van Persie yang sedang terkapar. Pelatih MU itu mengklaim tindakan Williams dapat membunuh penyerang andalannya itu. Ferguson meminta Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA) mengambil tindakan tegas. "Saya menganggap hukuman kartu kuning bagi Williams tidak akan cukup menghukumnya kecuali larangan bermain dalam waktu yang lama. Karena sepanjang hidup saya, itu adalah perilaku paling membahayakan," kata Fergie. "Dia benar-benar bisa membunuh Van Persie karena dia melakukannya saat pertandingan sedang dihentikan sementara. Williams melakukannya di depan wasit (Michael Oliver)," ujar Ferguson. |
Dua Keluarga di Brunei Ucapkan Dua Kalimat Syahadat Posted: 23 Dec 2012 11:06 PM PST REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR SERI BEGAWAN -- Satu keluarga di Bandar Seri Begawan, Ahad (23/12) kemarin, memutuskan menjadi Muslim. Mereka selanjutnya mengucapkan dua kalimat syahadat yang disaksikan Fatimah Binti Ahmad, Deputi Direktur, Pusat Dakwah Islam, Kementerian Agama Brunei Darussalam. Usai mengucapkan dua kalimat syahadat, keluarga itu, yang terdiri dari Mah Chee Sing (Ayah), Voon Yin Chew (istri), Mah Win Faye, Mah Yee Faye dan Mah Yung En (Anak) segera mengganti nama mereka menjadi Md Muhsin Mah bin Abdullah (Ayah), Moralaina Voon binti Abdullah (Istri), Md Faris Mah bin Muhsin, Md Irfan Mah bin Md Muhsin dan Auni Nabillah Mah binti md Muhsin (anak). Pada kesempatan itu, Md Muhsin mengatakan keluarganya sedari awal telah mencari tahu dan mempraktikkan ajaran Islam. "Kami ingin menjadi Muslim tapi tidak tahu prosesnya seperti apa. Lalu, temanku, Mohammad membantu kami sehingga dengan mudah menjalani rangkaian prosedur sebelum menjadi muslim," kata dia seperti dikutip Borneo Buletin, Senin (24/12). Sebelumnya, keluarga ini resmi menjadi bagian dari umat Islam, dua anak mereka yakni Md Faris Mah dan Md Irfan Mah telah menempuh pendidikan di sekolah agama Islam selama satu tahun. Sementara itu, di Kuala Belait, satu keluarga asal suku Iban, memutuskan untuk memeluk Islam. Prosesi pengucapan dua kalimat syahadat itu berlangsung di Pusat Dakwah Islam, Kuala Belait, dan dipimpin Kepala Departemen Urusan Masjid, Kuala Belait, Pengiran Ibrahim bin Pengiran Haji Mohd Yusof. Dalam kesempatan itu, Pengiran Ibrahim memberikan pesan kepada keluarga itu agar mempelajari Islam dengan lebih mendalam dan melaksanakan ajaran agama dengan baik. Usai mengucapkan dua kalimat syahadat, keluarga itu yang terdiri dari Empra Anak Kudi (Ayah) memilih berganti nama menjadi Muhammad Din bin Abdullah. Istrinya, Salmah anak Bayang berganti nama menjadi Salmah bind Abdullah. Tiga anaknya yakni Ria anak Empra, Jessica anak Empra dan Jaymi anak Empra selanjutnya berganti nama menjadi Nur Farah Asyakilla binti Muhammad Din, Nur Farah Asyikin bind Muhammad Din dan Muhammad Faiz bin Muhammad Din. Sementara itu, Kantor Dakwah Distrik Kuala Belait, mencatat lebih dari 81 orang nemeluk Islam sejak Januari 2012. Pada tahun lalu, tercatat lebih 115 orang memeluk Islam. |
You are subscribed to email updates from Republika Online RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |