Sindikasi news.okezone.com |
Audi Cup 2011: Kental Aroma Dendam! Posted: 25 Jul 2011 10:41 PM PDT JAKARTA - Turnamen Pramusim Audi Cup 2011 akan dihelat pada 26-27 Juli nanti. Empat kontestan akan saling beradu kekuatan untuk jadi yang terbaik pada edisi kedua turnamen yang digagas produsen otomotif terkemuka Jerman ini. Siapa juaranya? Bayern Munich yang bertindak sebagai tuan rumah akan bentrok kontra peraih scudetto Serie A musim lalu, AC Milan, kampiun Liga Champions, Barcelona dan klub elite Brasil, Internacional. Meski hanya bertajuk laga pra-musim, namun ajang Audi Cup yang pertama kali dihelat pada 2009 lalu ini dipastikan bakal menyajikan pertandingan yang bukan hanya sekadar laga pemanasan. Ada gengsi, dendam dan kehormatan yang dipertaruhkan setiap kontestan. Dalam format turnamen yang langsung semifinal dan final ini, Barca akan membuka pertandingan semifinal pertama melawan Internacional, Selasa (26/7/2011) malam nanti. Dilanjutkan dengan laga Bayern kontra Milan di semifinal kedua, Rabu (27/7/2011) dini hari WIB. Dua laga di hari ini pertama ini pun langsung memberikan garansi bakal menyajikan pertarungan sengit. Pasalnya, ada dendam yang diusung masing-masing tim di laga ini. Bagi Barca, laga melawan Internacional membawa skuad besutan Pep Guardiola terkenang memori pahit di Piala Dunia Antarklub 2006 lalu. Ketika itu, Barca yang masih diarsiteki Franck Rijkaard datang dengan status kampiun Liga Champions. Namun, status sebagai favorit utama tidak mampu memberikan hasil positif oleh Ronaldinho dkk. Meski sukses melaju ke final usai menundukkan wakil Meksiko, Club America dengan skor telak 4-0 di babak semifinal, Barca harus mengakui keunggulan wakil Brasil, Intenacional di partai puncak. Gol semata wayang Adriano Gabiru di menit ke-82, memaksa Barca harus melupakan ambisi menjadi klub terbaik di belahan bumi. Kini, di Audi Cup malam nanti, Barca punya kesempatan besar membalaskan dendamnya tersebut. Meski dipastikan tidak diperkuat sejumlah pilar seperti Lionel Messi, Xavi Hernandez dan rekrutan anyar Alexis Sanchez, namun Guardiola nampaknya tidak ingin kenangan buruk empat tahun silam kembali terulang. Sementara di pertandingan lain, misi balas dendam juga diusung Milan saat meladeni tuan rumah Bayern. Seperti diketahui, pada edisi perdana Audi Cup 2009 lalu, I Rossoneri yang kala itu diarsiteki Carlo Ancelotti dipecundangi FC Hollywood dengan skor telak 4-0, lewat gol-gol Thomas Muller (dua gol), Bastian Schweinsteiger, dan Saer Sene. Milan bahkan mengakhiri turnamen sebagai tim terburuk, usai kembali dikalahkan Boca Juniors dalam laga perebutan juara ketiga. Kini, di bawah asuhan pelatih Massimiliano Allegri, Milan tentunya tidak ingin kejadian memalukan dua tahun silam kembali berlanjut. Apalagi, Milan juga datang dengan status klub terbaik di kompetisi Serie A, Italia. Di turnamen kali ini, Allegri nampak tidak main-main, dengan membawa seluruh skuad terbaiknya. Nama-nama besar seperti Zlatan Ibrahimovic, Antonio Cassano, Clarence Seedorf, Alessandro Nesta dan kiper utama Christian Abbiati dipastikan bermain. Tak lupa, sejumlah pemain anyar seperti Taye Taiwo dan Stephan El Shaarawy juga ikut dalam tim. Sementara itu, trio pilar asal Brasil Alexandre Pato, Robinho dan Thiago Silva yang baru saja membela negaranya di Copa America juga dikabarkan bakal datang ke Allianz Arena, tempat berlangsungnya laga, kendati belum bisa dipastikan ketiganya akan dimainkan atau tidak. Seperti di edisi pertama, Audi Cup kali ini juga akan dimainkan selama dua hari (26-27) di mana keempat tim langsung bertarung di babak semifinal, untuk memperebutkan tiket final. Sementara tim yang menelan kekalahan di semifinal bakal bentrok untuk memperebutkan posisi ketiga. Sekadar info, para Audi Cup 2009 lalu, Bayern tampil sebagai jawara dengan menundukkan Manchester United lewat drama adu penalti. Jadwal pertandingan hari pertama Audi Cup 2011: Rabu (26/7/2011) dini hari: Bayern Munich vs AC Milan (Live RCTI pkl: 01:30 WIB) (fit) Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search. |
Posted: 25 Jul 2011 10:30 PM PDT JOHN Rompas (80) biasa dipanggil Om John. Jalannya masih tegap. Panca inderanya tak begitu ekstrim menurun. Daya tangkapnya pun masih kuat. Satu yang istimewa, dia tahan bercerita. Kisah yang dia ceritakan sering dia selingi demonstrasi memakai gestur tubuhnya. "Kalau ambil tendangan penalti, Ramang selalu membelakangi gawang," katanya sambil maju tiga langkah. Dia menirukan Ramang dengan pas. "Tanpa ancang-ancang, kemudian… buum! Bola masuk ke gawang, " suara Rompas bergetar. Seperti cerita itu bagi Om John sendiri, kesannya bagi kami menakjubkan. Wartawan senior, yang hingga kini masih aktif menulis itu mengaku doyan nonton Ramang bertanding di lapangan Karebosi. "Di sana kandang PSM sebelum Stadion Mattoanging dibangun," ujarnya. Dalam buku semibiografis Ramang – "Macan Bola", kisah yang ditulis M Dahlan Abubakar nyambung dengan cerita si Om. Dahlan menulis, "…Salah satu kepiawaian Ramang yang banyak dikagumi orang yang pernah menyaksikan penampilannya adalah ketika melakukan tendangan penalti. Setelah meletakkan bola di titik putih, biasanya Ramang tidak menghadap ke gawang lawan, tetapi langsung balik kanan. Bola yang selesai dia letakkan pun tak ditatapnya lagi. Ketika peluit wasit berbunyi, dia membalikkan badan, dan bola melesat dan masuk…" (halaman 109). "Tapi itu bukan prestasi saya saja, melainkan kerjasama dengan teman-teman," kata Ramang semasa hidupnya kepada Dahlan. Tentu saja si pemain besar itu hanya merendah belaka. Sebab penalti bukan set-piece atau kerjasama, melainkan mutlak kepintaran penendang mengecoh penjaga gawang. Ramang melewatkan dekade 80-an, hari-hari tua dalam senjakala hidupnya, di sebuah rumah di Jalan Andi Mappanyukki, Makassar. Temannya hanya dua, segelas kopi kental hitam dan sebatang rokok kretek. Ke sanalah Dahlan, yang saat itu wartawan harian Pedoman Rakyat, sering berkunjung. Kepada Dahlan, Ramang menunjukkan sehelai foto hitam-putih PSSI di Melbourne. Tampak delapan pemain di foto itu, yang lainnya tidak terlalu jelas kelihatan. Empat di antara mereka memakai kopiah. Ada yang duduk, dan ada yang berdiri, di anak tangga terbawah di sebuah pelataran entah gedung apa. Ramang yang berkopiah, di foto itu tampak paling kanan. "Foto ini yang memacu gairah saya untuk menulis kisah hidupnya," ucap Dahlan pelan tapi bernada keterkesanan tanpa dibuat-buat dengan akting. Dari Dahlan, Ramang menerima apresiasi atas sejarahnya membela kampungnya, kesebelasan nasional kita. |
You are subscribed to email updates from Sindikasi bola.okezone.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |