Republika Online |
Super Junior Tak Antar Yeesung ke Kamp Militer Posted: 04 May 2013 11:09 PM PDT Soompi REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Yeesung termasuk anggota Super Junior yang bernasib berbeda akan menjalani wajib militer pada Senin, 6 Mei besok. Sebelumnya, tiga anggota lain, yaitu Leeteuk, Heechul, dan Kangin selalu mengadakan acara perpisahan untuk publik di mana sebagian besar anggota lainnya hadir. Kali ini, Yeesung mengambil waktu sepenuhnya untuk bersama keluarganya. Sayangnya, kepergian Yeesung ke kamp militer juga tidak akan diantar personel lainnya. "Area pelatihan militernya jauh dan Yeesung ingin mendaftar diam-diam. Para anggota Super Junior tidak akan mengantarnya kali ini," kata perwakilan SM Entertainment, dilansir dari Soompi, Ahad (5/5). Yesung akan mendaftar di Jeonbook Jeonju di divisi 35. Dia akan menjalani pelatihan dasar selama empat pekan, kemudian menjadi prajurit selama 22 bulan. Yeesung mulai berhenti berpartisipasi dalam tur dunia 'Super Show 5' sejak Choi Siwon dan teman-temannya berkunjung ke Amerika Selatan, khususnya Brasil. Sebab, aturan mencegah calon prajurit untuk bepergian ke luar negeri sekitar sebulan sebelum pendaftaran. Semoga sukses, Yesung!
Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?((QS Ar Rahman)) | ||
Lagi, 25 Mahasiswa Universitas Al Azhar Diduga Keracunan Makanan Posted: 04 May 2013 11:00 PM PDT REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kementerian Kesehatan Mesir, Sabtu (4/5), menyatakan 25 mahasiswa 'diduga' keracunan di satu asrama di Universitas Al-Azhar, yang telah dua kali dilanda peristiwa semacam itu pada April. Kementerian tersebut mengatakan mahasiswa itu dibawa ke beberapa rumah sakit yang berdekatan dan 14 di antara mereka telah diperkenankan pulang, kata kantor berita resmi Mesir, MENA. Namun saat persisnya peristiwa tersebut tidak dijelaskan. Jika benar, peristiwa itu akan menjadi yang ketiga semacamnya dalam lima pekan, setelah lebih dari 500 mahasiswa Universitas Al-Azhar jatuh sakit setelah mereka mengkonsumsi ayam yang sudah basi pada malam 1 April, dan 179 mahasiswa lagi jatuh sakit setelah makan siang yang dilaporkan meliputi tuna yang sudah busuk di universitas yang sama pada 29 April. Peristia pada 1 April berakhir dengan pemecatan rektor Universitas Al-Azhar Osama Al-Abd; dan setelah kasus kedua, Presiden Mesir Mohamed Moursi menyerukan penyelidikan segera kasus keracunan makanan yang terulang di kampus itu. Presiden Mesir tersebut telah diberitahu mengenai keamanan pangan yang bertambah buruk di asrama Universitas Al-Azhar oleh pemimpin perhimpunan mahasiswa. Sebagian tokoh oposisi menuduh Ikhwanul Muslimin, pendukung utama Moursi, merencanakan kasus keracunan makanan di Universitas Al-Azhar itu, dalam upaya untuk menjatuhkan Imam Besar Al-Azhar Sheikh Ahmed At-Tayyeb, dan menggantinya dengan orang yang berafiliasi pada Ikhwanul Muslimin, demikian laporan Xinhua. Namun Ikhwanul Muslimin dan sayap politiknya --Partai Keadilan dan Kebebasan-- telah berulangkali membantah pernyataan tersebut dan mencapinya tidak berdasar. |
You are subscribed to email updates from Republika Online RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |