Istanbul (ANTARA News/Xinhua-OANA) - Pembicaraan antara enam negara besar dan Iran mengenai masalah nuklir Teheran mencapai kemajuan positif, kata seorang pejabat China di Istanbul, Turki, Sabtu (14/4), setelah pertemuan tujuh jam antara semua pihak.
Asisten Menteri Luar Negeri China Ma Zhaoxu, yang menjadi utusan Beijing ke pembicaraan baru mengenai program nuklir Iran, yang jadi sengketa, demikian isi satu pernyataan setelah pertemuan. Babak dialog saat ini sungguh-sungguh, bermanfaat dan konstruktif, katanya.
Pembicaraan antara Iran dan kelima anggota tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ditambah Jerman, yang dikenal sebagai P5+1, diselenggarakan di Istanbul Convention Center pada Sabtu (14/4), sekitar 15 bulan setelah babak terakhir perundingan --yang juga diadakan di Istanbul-- berakhir tanpa hasil.
"Kami bertukar pendapat mengenai masalah nuklir Iran. Semua pihak bersedia melaksanakan dialog dan perundingan dengan dasar prinsip selangkah demi selangkah dan timbal balik serta dengan dasar kesamaan dan saling menguntungkan mengenai pembangunan saling percaya bagi penyelesaian yang layak, adil dan menyeluruh mengenai masalah nuklir Iran," kata Ma setelah pembicaraan Sabtu.
"Berkat upaya oleh semua pihak, pertemuan hari ini memulai proses dialog yang berkesinambungan dan telah mencapai kemajuan positif," kata Ma sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Ahad.
Ma mengatakan China telah melancarkan upaya tanpa henti bagi dilanjutkannya dialog. "Sebelum pertemuan tersebut, kami telah sering melancarkan kontak dengan semua pihak, dan mendesak bagi penyelesaian diplomatik dan segera dilanjutkannya perundingan," katanya.
Selama pembicaraan, "kami mendorong semua pihak, dengan semangat maju, untuk memperlihatkan keluwesan dan ketulusan, dan memperhatikan keprihatinan pihak lain secara sungguh-sungguh untuk membuat dialog tersebut berhasil," kata pejabat China itu.
Sementara itu Ma menyatakan masalah nuklir Iran rumit, dan menekankan, "Kami mungkin menghadapi kesulitan atau kemunduran dalam berbagai bentuk pada masa depan."
"Kami berharap semua pihak ... dapat bekerja sama dengan tulus ... dan melancarkan upaya lebih besar bagi penyelesaian damai masalah nuklir Iran melalui dialog dan perundingan," katanya.
China, tambahnya, siap bekerja sama dengan semua pihak guna mendorong pembicaraan dan perdamaian, dan akan terus memainkan peran konstruktif dalam penyelesaian masalah nuklir Iran melalui dialog damai.
Tak lama setelah pembicaraan itu, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton, yang memimpin delegasi keenam negara besar di dunia, juga menggambarkan pembicaraan Istanbul tersebut sebagai "konstruktif dan bermanfaat".
Ia juga mengatakan mereka akan bertemu lagi di Baghdad, Irak, pada 23 Mei tahun ini.
(T.C003/A011)
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © 2012
Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com