REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketika seorang anak laki-laki bertanya kepada ibunya tentang mimpi basah, maka yang banyak terjadi adalah si ibu akan kebingungan menjawab. Hal tersebut terjadi karena seorang ibu tak pernah mengalami mimpi basah. Lalu, bagaimana jalan keluarnya?
"Memberikan pengertian tentang mimpi basah merupakan tugas bapak," kata psikolog anak, Eko Handayani. Menurut Ani, sapaan Eko Handayani, anak harus diajarkan oleh orang yang juga mengalami. Karena, jika ibu yang mengajarkan, anak justru akan sulit menangkapnya. Sama halnya ketika anak perempuan haid, ayah juga akan kebingungan saat mengajarkan bagaimana harus memakai pembalut.
Selain alasan itu, diakui Ani, anak memiliki kecenderungan malu untuk menceritakan masalah seks kepada orangtua yang beda jenis kelamin dengan si anak. "Namun, ibu juga tetap bisa memberikan pengertian secara umum. Misal, bagaimana anak harus bergaul, karena di fase ini anak telah memasuki masa puber," kata Ani.
Sayangnya, banyak orangtua yang kurang peduli tentang masalah ini. Padahal, hal yang berkaitan dengan seks, seperti mimpi basah anak perlu tahu. "Sekarang ini jaman sudah maju. Anak bisa mengakses informasi apapun lewat internet. Karenanya, sebagai orangtua harus lebih pintar dan memberikan informasi yang tepat kepada anak, karena salah-salah anak bisa mendapatkan informasi yang salah dari internet," kata Ani.
Karenanya, jangan malu untuk membicarakan masalah yang berkaitan dengan seksualitas kepada anak, agar anak tak mendapatkan informasi yang salah.
Orangtua juga harus tahu tahap perkembangan anak. "Misal, orangtua harus tahu kapan anak memasuki masa puber. Sehingga, sebelum masa puber tiba, orangtua sudah bisa memberikan informasi dan anak telah siap menghadapi masa puber," kata Ani. Walau orangtua berkewajiban memberikan informasi kepada anak, namun orangtua harus pintar dalam memilah informasi apa yang patut diterima anak. Selain informasi yang bersifat umum, anak juga harus diajari hal yang teknis. Misal, ketika anak menghadapi mimpi basah, ia harus diajarkan mandi besar dan kewajiban lainnya.
Walaupun dalam hal ini ayah berperan besar, namun ibu juga bisa ikut berperan. Hal-hal teknis dan umum bisa ibu ajarkan. Ibu juga harus menggali banyak informasi yang berkaitan dengan anak, agar informasi yang diberikan kepada anak valid dan mudah diterima oleh anak.
Full content generated by Get Full RSS.