Republika Online |
Serangan NATO Dikabarkan Cederai Gaddafi Posted: 14 May 2011 11:13 PM PDT REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Amerika Serikat tidak memiliki informasi untuk membenarkan laporan-laporan bahwa pemimpin Libya Muamar Qaddafi terluka, kata departemen luar negeri. "Ada laporan pers bahwa dia terluka...Kita tidak melihat apa-apa untuk mengkonfirmasi laporan-laporan itu dari pihak kita," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Mark Toner. Qaddafi ingin menggalang laporan-laporan bahwa ia telah terluka dan mengatakan bom-bom yang ditembakkan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) tidak bisa mencapai dia, demikian pesan audio yang disiarkan televisi negara Jumat malam. "Saya ingin memberitahu Anda bahwa bom kalian tidak akan mencapai saya karena jutaan warga Libya mendukung saya sepenuh hati mereka," kata Gaddafi. Sementara itu Reuters melaporkan, dua ledakan terdengar di ibukota Libya Tripoli Jumat malam, mengutip laporan televisi Al-Arabiya dari para saksi mata. TV satelit itu mengatakan, pesawat-pesawat tempur masih terdengar di angkasa Tripoli. Televisi pemerintah Libya sebelumnya mengatakan, kapal perang NATO telah menghantam gedung Masyarakat Bulan Sabit Merah ketika kapal itu menyerang kota Misrata yang dikuasai oposisi, Jumat. Pasukan NATO juga melancarkan serangan udara terhadap sebuah tempat penginapan di kota Brega, Libya timur dengan menewaskan sedikitnya 16 warga sipil dan mencederai lebih dari 40 orang lainnya. Menurut televisi itu, serangan tersebut terjadi pada pagi hari dan sebagian besar korban adalah ulama yang berkumpul untuk beribadah. Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Cegah Kebocoran Data, Israel Batasi Akses Internet Posted: 14 May 2011 11:00 PM PDT REPUBLIKA.CO.ID, Militer rezim Zionis Israel telah melarang akses ke banyak situs publik dalam upaya untuk mengurangi kebocoran data sensitif atau memalukan ke internet. Selama beberapa pekan terakhir, mengakses jaringan sosial populer seperti Twitter dan Facebook telah diblokir dari komputer di kantor dan markas militer Israel, Press TV melaporkan pada Sabtu (14/5). Militer Israel juga memblokir akses ke layanan email seperti Gmail dan Hotmail dari markasnya. Serdadu Zionis kini hanya diperbolehkan untuk menggunakan layanan email Israel seperti, gov.il, dan hanya diizinkan mengakses beberapa situs tertentu. Pembatasan terbaru datang hampir satu tahun setelah tentara Israel dihadapkan pada aksi memalukan karena mengunduh foto dan video sensitif ke situs jaringan sosial. Sebagai contoh, seorang tentara Israel mengunduh sebuah video dirinya yang menari di depan seorang tawanan perempuan Palestina dengan mata tertutup pada bulan Mei 2010. Pada bulan Agustus 2010, seorang tentara Israel memasang foto dirinya dengan tahanan Palestina di Facebook. Tel Aviv juga melaporkan beberapa kebocoran keamanan yang dipublikasikan pada website yang berbeda oleh tentara Israel. Sejak tahun 2006, militer Israel telah memiliki unit khusus yang bertugas memindai situs sosial, yang mereka sebut mungkin terdapat tanda-tanda pelanggaran keamanan. Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from Republika Online RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |