Republika Online |
Menitipkan orang tua di panti jompo Posted: 03 Mar 2013 11:31 PM PST REPUBLIKA.CO.ID, Assalamu'alaikum wr. wb, Hamba Allah. Wa'alaikumsalam wr. wb, Perintah berbakti dan selalu berbuat baik kepada kedua orang tua adalah wajib atas seorang muslim dan salah satu bentuk ketaatan dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT. Bahkan di dalam al-Qur`an, Allah SWT. meletakkan perintah untuk berbakti dan berbuat baik kepada kedua orang tua setelah perintah mengesakan ibadah kepada Allah SWT. dan setelah larangan untuk mempersekutukannya dengan sesuatu apapun; "Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapak." (QS. Al-An'am [6]: 151). Hal ini menunjukkan betapa tinggi dan mulianya amalan berbakti kepada orang tua tersebut. Allah SWT. Berfirman yang artinya: "Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil". (QS. Al-Isra` [17]: 23-24). Berbakti kepada orang tua adalah amalan yang dicintai Allah sesudah shalat wajib pada waktunya, dan menempatkan keutamaan jihad di jalan Allah setelah keutamaan berbakti pada kedua orang ibu bapak. Rasulullah saw yang menyatakan hal ini dalam hadisnya; Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas'ud ra., ia berkata: "Aku bertanya kepada Rasulullah SAW. Amal apakah yang paling dicintai oleh Allah SWT. Beliau bersabda: "Shalat pada waktunya." aku bertanya lagi lalu apalagi? Rasul bersabda: "berbuat baik kepada orang tua." lalu aku bertanya lagi, kemudian apa ya Rasulallah SAW.? Rasul bersabda: " Jihad di jalan Allah". (HR. Bukhari dan Muslim). Bahkan, Rasulullah SAW. menegaskan sangat hina dan merugilah anak-anak yang masih bertemu dengan orang tuanya ketika mereka memasuki usia tua, namun dia tidak bisa memanfaatkannya untuk masuk surga dengan berbakti kepada keduanya. Dari Abu Hurairah, ia berkata, "Rasulullah SAW, bersabda: "Sungguh hina, sungguh hina dan sungguh hina dia" lalu ada yang bertanya kepada beliau: "Bagi siapakah kehinaan itu wahai Rasulullah?", Rasulullah SAW. bersabda: "Yaitu orang yang mendapati kedua orangtuanya atau salah satunya dalam keadaan tua (jompo), kemudian ia tidak masuk surga (dengan berbakti kepadanya)." (HR. Muslim). Allah SWT. juga mengingat kaum muslimin jangan sampai durhaka kepada kedua orangtuanya karena itu merupakan salah satu dosa-dosa besar. Bahkan sekadar ungkapan 'ah' saja yang dianggap remeh, namun di sisi Allah SWT. itu merupakan suatu kedurhakaan sebagaimana yang dijelaskan dalam surat al-Isra` di atas. Rasulullah SAW. bersabda: Dari Abu Bakrah, ia berkata, "Ketika kami berada di sisi Rasulullah SAW., beliau bersabda: "Maukah aku beritahukan kepada kalian dosa-dosa yang paling besar?" Beliau mengulangi tiga kali. Lalu mereka berkata: "Iya wahai Rasululah." Beliau bersabda: "Menyekutukan Allah, durhaka kepada kedua orang tua. Beliau lalu duduk yang tadinya bersandar seraya mengatakan: "Ketahuilah! dan persaksian palsu." Abu Bakrah berkata: "Rasulullah SAW. terus mengulangi sehingga kami mengatakan: 'seandainya beliau berhenti." (HR. Bukhari dan Muslim). Berdasarkan dalil-dalil di atas, para ulama menetapkankan bahwa dasarnya tidak boleh menitipkan orang tua di panti jompo, kecuali dalam kondisi yang sangat terpaksa dan berdasarkan keinginan, izin dan kerelaaan hatinya, serta tidak karena terpaksa disebabkan perilaku buruk anaknya. Budaya menitipkan orang-orang tua di panti-panti jompo dan menitipkan anak-anak di penitipan anak-anak termasuk day care bukanlah model dari sistem sosial islam. Ini semua adalah produk sistem sosial barat yang individualis materialistik. Konsep tatanan sosial islam dimulai dari bangunan rumah tangga yang menganut konsep 'a'ilah (keluarga besar/extended family),tiga generasi tinggal bersama di satu rumah atau lingkungan yang tidak berjauhan, mereka membangun sistem komunalnya sendiri berdasarkan nilai-nilai sosial ilahiyah. Sementara tatanan sosial barat modern menganut sistem keluarga inti bahkan perkembangan mutakhir mereka mengarah pada budaya single parent (orang tua tunggal). Berjuanglah untuk membalas kebaikan orang tua hingga tetes darah penghabisan, mohonlah kekuatan Allah agar dimampukan membahagiakannya sampai akhir hayat. Dalam kitab 'Birrul walidain' Ibnu al-Jauzi menyebutkan Rifa'ah bin Iyas berkata, "Saya melihat al-Haris al-'Akali menangis pada waktu penguburan ibunya, maka dikatakan kepadanya, "Kamu menangis? Beliau menjawab, "Bagaimana aku tidak menangis sebuah pintu dari pintu-pintu surga telah ditutup bagiku." Wallahu a'lam bish shawab. Ustaz Bachtiar Nasir |
KAI Bidik Laba Rp 465,7 Miliar Posted: 03 Mar 2013 11:29 PM PST REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) menargetkan perolehan laba bersih pada tahun 2013 sebesar Rp 465,7 miliar. Angka tersebut naik 20,71 persen dari laba 2012 yang diperkirakan mencapai sekitar Rp 385,8 miliar. "Peningkatan laba akan didorong dari peningkatan pendapatan 2013 yang mencapai sekitar Rp 9,44 triliun, naik dari perkiraan pendapatan 2012 sekitar Rp 6,96 triliun," kata Direktur Utama PT KAI Ignasius Jonan di sela Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI di Gedung MPR/DPR-RI, Jakarta, Senin (4/3). Menurut Jonan, pada tahun 2013 kinerja keuangan perusahaan sudah lebih baik dibanding kinerja tahun 2012 yang laba bersihnya sekitar 5 persen. "Tahun ini (2013) optimistis laba bersih bisa jauh lebih tinggi dari tahun 2012," ujarnya. Jonan menjelaskan, sesuai dengan jenis usaha perseroan di bidang transportasi, laba bersih KAI sudah jauh lebih bagus dibanding perusahaan sejenis di dunia yang hanya berkisar 5 persen. Sementara itu, Kepala Humas PT KAI Mateta Rijalulhaq menuturkan, untuk mencapai target perusahaan, perseroan mulai tahun 2013 akan menggenjot pendapatan dari bisnis angkutan barang. Pada tahun 2013, pendapatan dari angkutan barang ditargetkan mencapai Rp 3,59 triliun, melonjak 41,33 persen dari sekitar Rp 2,54 triliun pada 2012. Pada periode tersebut, volume barang yang diangkut diperkirakan mencapai 30,94 juta ton, atau meningkat dari sekitar 22,08 juta ton pada tahun 2012. Adapun jenis barang yang diangkut KAI meliputi batu bara, BBM, peti kemas, genaral cargo, semen, dan barang komiditas lainnya. "Pengangkutan barang di Sumatera Selatan, peti kemas, dan pupuk di Pulau Jawa, semen di pulau Jawa dan Sumatera," ujar Mateta. Sementara angkutan penumpang ditambahkannya, pada tahun 2013 jumlah yang diangkut KAI akan berkisar 220 juta orang. "Jumlah penumpang KAI sudah sulit untuk ditingkatkan, namun angkutan barang masih sangat prospektif sejalan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang semakin merata, yang ditandai dengan tajamnya pergerakan arus barang," paparnya. |
You are subscribed to email updates from Republika Online RSS Feed To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |