ANTARA - Berita Terkini |
Kemenbudpar-BPS Segera Buat Neraca Satelit Kebudayaan Posted: 03 Feb 2011 07:11 PM PST Jakarta, 4/2 (ANTARA) - Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata (Kemenbudpar) bersama Badan Pusat Statisik (BPS) segera membuat Neraca Satelit Kebudayaan untuk mengetahui potensi ekonomi budaya termasuk devisa yang dihasilkan. Sejauh ini industri budaya nasional menghasilkan devisa besar, namun belum dapat dihitung secara statistik. "Untuk menghitung devisa yang dihasilkan oleh sektor budaya memang sulit. Metode untuk menghitung ekonomi yang dihasilkan dari budaya dimiliki oleh BPS, untuk ini Kemenbudpar bekerjasama dengan BPS," kata Sekjen Kemenbudpar Drs. Wardiyatmo, MSc seusai membuka Seminar Penyusunan Naskah Akademik RUU Tentang Kebudayaan di Balirung Soesilo Soedarman Gedung Sapta Pesona Jakarta, Rabu (2/2). Perhitungan ekonomi yang dihasilkan oleh sektor budaya menggunakan metode khusus, dan ini sangat berbeda dengan perhitungan ekonomi pariwisata yang telah memiliki metode baku mengacu pada Badan Pariwisata Dunia (UN-WTO) dan telah diaplikasikan dalam Tourism Satellite Account (TSA) atau lebih dikenal dengan Neraca Satelit Pariwisata Nasional. Untuk membuat Nesparnas tersebut Kemenbudpar bekerjasama dengan BPS. Sementara itu Mantan Menbudpar I Gede Ardika mengatakan, sektor budaya menghasilkan devisa cukup besar, namun sejauh ini perhitungan secara riil sulit dilakukan karena melibatkan banyak pihak. "Pengalaman di negara maju, seperti Kanada, mereka baru dapat melakukan perhitungan seperti Neraca Satelit Kebudayan dalam waktu 25 tahun," kata Ardika. Seperti diketahui Presiden RI telah mengeluarkan Instruksi Presiden No 6 / 2009 tentang Pengembangan Ekonomi Kreatif yang meliputi bidang-bidang seperti periklanan, arsitektur, pasar seni dan barang antik, kerajinan, desain, fasion (mode), film, video dan fotografi, permainan interaktif, musik, seni pertunjukan, penerbitan dan percetakan, layanan komputer dan piranti lunak radio serta televisi, riset dan pengembangan. Ekonomi kreatif ini berbasis pada teknologi dan kekayaan budaya. Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Ka.Pusformas Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata Editor: Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
AS dan Mesir Bicarakan Rencana Pengunduran Diri Mubarak Posted: 03 Feb 2011 07:03 PM PST Washington (ANTARA News) - Pemerintah Barack Obama sedang berunding dengan para pejabat Mesir mengenai satu usulan bagi pengunduran diri Presiden Hosni Mubarak , kata surat kabar The New York Times, Kamis. Berdasarkan usulan itu, Mubarak akan menyerahkan kekuasaan kepada satu pemerinth peralihan yang dipimpin Wakil Presiden Omar Suleiman dengan dukungan militer Mesir, kata surat kabar itu, mengutip para pejabat pemerintah dan diplomat Arab, sebagaimana dikutip dari Reuters. Juga diusulkan pemerintah peralihan agar mengikut sertakan satu kelompok-kelompok oposisi termasuk Ikhwanul Muslimin, untuk mulai menyusun satu sistem pemilihan negara itu dalam usaha meyelenggarakan pemilu yang bebas dan jujur September, kata surat kabar itu. Mengomentari berita itu, juru bicara Departemen Luar Negeri AS P.J Crowley mengatakan," Presiden, Menlu Hilalary Clinton dan para pejabat lainnya telah mendorong pemerintah Mesir memulai satu transisi. Para pejabat senior Obama mengatakan usul itu adalah salah satu dari beberapa opsi yang sedang dibicarakan dengan para pejabat tinggi Mesir pemerintah Mubarak, kendati tidak secara langsung dengan dia, dalam usaha untuk meyakinkan dia mengundurkan diri sekarang, kata surat kabar itu. Kendatipun Mubarak sejauh ini menolak mundur segera, para pejabat dari kedua pemerintah itu terus melakukan perundingan menyangkut rencana itu, kata the Times. (*)
Editor: AA Ariwibowo Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from - Berita Terkini To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan