detikcom |
Demokrat: Kami Tidak Takut dengan Hak Angket Mafia Pajak Posted: 03 Feb 2011 12:52 PM PST Jumat, 04/02/2011 03:52 WIB "Kita tidak takut, tapi biarkan saja lembaga yang berhak menangani masalah ini. Siapa itu, KPK tentunya," ujar juru bicara PD, Ruhut Sitompul kepada detikcom, di Jakarta, Kamis (3/2/2011) malam. Menurut Ruhut, berkaca dari kasus Bank Century, hak angket tidak akan efektif bila masuk dalam lembaga politis seperti DPR. Permasalahan hukum seharusnya diserahkan kepada lembaga hukum yang memang bertugas mengurusinya. "Bos, DPR itu fungsinya cuma pengawasan, anggaran dan legislasi. Kita serahkan saja soal mafia pajak ini ke KPK. Kalau diserahkan ke lembaga politik bisa tidak terurus malahan," ujar pengacara kondang. Menurut Ruhut, KPK saat ini pun sudah baik dalam mengawali kasus mafia pajak yang melibatkan terpidana Gayus Tambunan. Demokrat mengapresiasi apa yang telah dilakukan KPK dengan langsung memeriksa Gayus Tambunan. "KPK langsung jemput bola, Gayus langsung diperiksa. Inikan bagus, kita dukung saja. Tapi yang jelas kita tidak takut soal hak angket, ingat suara rakyat suara Tuhan, dan kita menang 63 persen di Pileg kemarin," imbuhnya. (her/mei) Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda! Redaksi: redaksi[at]detik.com |
Massa Pro-Mubarak Menyerang Jurnalis & Aktivis Kemanusiaan Posted: 03 Feb 2011 12:00 PM PST Jumat, 04/02/2011 03:00 WIB Seperti dilansir Times, Jumat (3/2/2011), pendukung Mubarak menyerang para jurnalis asing. Para jurnalis itu dipukul dan perlengkapannya juga dirusak. Tidak hanya itu, pendukung Mubarak yang diduga polisi berpakaian sipil itu menutup jalan keluar bagi media di gedung-gedung di Lapangan Tahrir. Pendukung Mubarak juga menyita pusat pekerja kemanusiaan informal di Lapangan Tahrir. Dua pekerja Amnesty Internasional dan seorang lainnya dari Human Right Watch ditahan. Massa Pro-Mubarak juga memberhentikan mobil yang digunakan jurnalis untuk berkeliling dekat lapangan. Sekelompok orang menodong para jurnalis itu dengan pisau. Dua reporter The New York Times dibebaskan pada Kamis (2/2/2011) lalu setelah ditahan semalaman di Kairo. Sementara dua orang staf dari Washingon Post juga ikut ditahan bersama belasan jurnalis lainnya. Juru Bicara Gedung Putih, Robert Gibbs mengecam tindakan kekerasan pemerintah Mubarak terhadap para jurnalis. Gibbs menyebut, jika aksi tersebut sangat tidak bisa diterima. "Setiap jurnalis yang ditahan, harus segera dibebaskan segera," kata Gibbs. Massa anti-Mubarak mulai turun ke jalan pada awal Januari 2011 lalu. Massa meminta agar Mubarak segera lengser dari kepemimpinannya yang telah memimpin selama 30 tahun. (mei/her) Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda! Redaksi: redaksi[at]detik.com |
You are subscribed to email updates from detikcom To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan