Jumaat, 4 Mac 2011

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Pawai Ogoh-Ogoh Disesaki Penonton

Posted: 04 Mar 2011 07:09 AM PST

Denpasar (ANTARA News) - Pawai ogoh-ogoh di Kota Denpasar, Jumat petang, yang mengambil tempat di perempatan Patung Catur Muka, disesaki ribuan penonton yang tidak bergerak dari posisinya sekalipun hujan gerimis mengguyur.

Belasan ogoh-ogoh dengan rancangan yang artistik dan dilengkapi pergelaran seni tari sebagai latar tema menyedot perhatian para penonton itu.

Saban tahun Kota Denpasar menyelenggarakan pawai ogoh-ogoh pada malam pengerupukan sebagai bentuk apresiasi kepada seni yang juga menjadi roh pelaksanaan Hari Suci Penyepian.

Gubernur Bali, Mangku Pastika, bersama istrinya, Ayu Pastika, menyaksikan pawai ogoh-ogoh itu dari satu lokasi di sudut rumah dinasnya yang juga terletak di lingkungan Lapangan Puputan Badung itu.

Kali ini, empat kecamatan yang berada dalam lingkungan Kota Denpasar mempersembahkan banjar-banjar yang ogoh-ogohnya terpilih untuk ditampilkan dalam pawai itu. Salah satunya adalah Banjar Dauh Tangluk, Desa Kesiman, yang mengusung ogoh-ogoh bertemakan pertarungan Bhuta Kala dengan seorang ksatria.

Tiap ogoh-ogoh dipanggil panitia pelaksana dari keempat penjuru secara bergantian. Karena begitu antusias untuk bisa melihat ogoh-ogoh yang diarak memakai rangka dari bambu, sebagian penonton merangsek sampai ke tengah lingkaran tempat Patung Catur Muka berada sehingga menghalangi prosesi pengarakan.

Sanggar Tari Putra Kencana menjadi pembuka kontingen dari salah satu desa dalam lingkungan Puri Kesiman itu. Seni tari yang ditampilkan juga cukup menyita perhatian penonton karena terdapat atraksi penyemburan minyak tanah untuk membentuk nyala api.

Ogoh-ogoh dari banjar itu berkeliling dua kali di perempatan Patung Catur Muka dan digoyang ke berbagai penjuru sehingga kesan "pertarungan" di antara ksatria dan Bhuta Kala itu bisa lebih realistik.

Seorang perempuan penari dalam balutan busana tradisional keemasan dan bermahkotakan milik ksatria ikut dalam rangka bambu ogoh-ogoh yang dibawa sekaha (paguyuban) teruna-teruni Banjar Batan Buah, Desa Kesiman.

Ogoh-ogoh raksasa bertangan dan bermuka empat dengan taringnya yang panjang dan wajah menyeramkan bertajuk Chandra Bairawa diunggulkan mereka.

Ogoh-ogoh merupakan persinifikasi dari Sang Bhuta Kala alias kekuatan gelap di dunia yang harus dikuasai manusia dengan seizin Ida Sang Hyang Widi Wasa. Pada masa lalu, seusai diarak keliling kampung dan diputar-putar di tiap perempatan jalan, ogoh-ogoh itu langsung dibakar pada malam pengerupukan.

Banjar Pekambingan lain lagi, karena mereka mengusung ogoh-ogoh "Tirta Amerta" yang mengilustrasikan pertarungan Garuda Jatayu dengan satu naga besar berwarna kemerahan. Tajuk mahkota naga itu ditusuk cakar sang Jatayu sampai hampir menembus kepalanya.

Di sela-sela pawai ogoh-ogoh yang juga menarik bagi sebagian turis mancanegara di Bali, terdapat beberapa hal yang berlatar supranatural saat seorang pemeran Rangda tidak sadarkan diri dalam proses pemasangan topeng lambang kekuatan jahat itu di kepalanya.(*)

(T.A037/H-KWR)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Santana Janji Tebarkan Cinta di Java Jazz

Posted: 04 Mar 2011 05:57 AM PST

Carlos Santana (ANTARA/REUTERS)

Musik adalah bagian dari penyembuhan jiwa"

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Musisi jazz Carlos Santana berjanji menebarkan cinta dan kegembiraan dalam konsernya pada rangkaian gelaran Axis Java Jazz Festival 2011 di JI Expo Kemayoran Jakarta, Jumat malam ini.

"Saya sangat bersyukur dan senang berada di sini, dan malam ini saya akan membuat semuanya menangis, bersuka cita, dan bergembira dengan karya saya," kata Santana dalam jumpa pers sebelum manggung di panggung utama Axis Hall Java Jazz Festival.

Gitaris jazz asal Meksiko itu mengaku senang dan bangga bisa tampil sebagai salah satu musisi internasional dalam festival yang telah digelar selama tujuh tahun tersebut.

"Saya merasa bangga bisa tampil dalam festival ini dan saya pikir seharusnya lebih banyak musisi dunia yang tampil dalam acara ini. Semakin banyak saya bertemu orang di seluruh dunia, maka saya semakin senang. Saya ingin menebarkan banyak cinta, seperti lagunya Bob Marley, satu cinta, one love," katanya.

Santana ingin menyebarkan kedamaian dan cinta ke seluruh dunia melalui musiknya karena dia menganggap musik adalah bagian penyembuhan jiwa.

"Musik adalah bagian dari penyembuhan jiwa. Di sini saya ingin menyampaikan pesan bagi kita untuk mendonasikan bagi kepentingan pendidikan dan juga menyerukan kedamaian tanpa kekerasan, apalagi kekerasan pada wanita," katanya.

Santana direncanakan menggelar konser malam ini pukul 21.00 dan Sabtu (5/3) sebagai musisi internasional utama gelaran Java Jazz Festival yang berlangsung tiga hari mulai Jumat ini.

Penampilan Santana juga menarik minat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang berencana turur menontoninya malam ini.

Java Festival Production selaku penyelenggaran Java Jazz mengklaim telah menjual 20.000 tiket konser Santana untuk dua kali show.

"Sebanyak 20.000 tiket untuk dua show habis terjual, yaitu 10.000 per show karena kapasitas ruangannya," kata Presiden Direktur Java Festival Production Dewi A.L. Gontha dalam jumpa pers Rabu kemarin (2/3).

Selain Santana, artis internasional yang tampil adalah Corinne Bailey Rae, Fourplay, George Benson, George Duke All Stars, Ron King Big Band serta puluhan artis internasional lainnya.

Sementara artis Indonesia yang bakal tampil antara lain Andien, Barry Likumahuwa, Benny Mustafa,Bubi Chen Dwiki Dharmawan & Angklung Jazz Ensemble, Fariz, Gigi, Indro Hardjodikoro, Java Jive, Kahitna, Maliq & D`Essentials, Nial Djuliarso, Oele Pattiselano, Sandhy Sondoro dan Tohpati.

N006*KR-FNY/H-KWR

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan