Isnin, 16 Mei 2011

detikcom

detikcom


Kriminolog: Rutinitas Timbulkan Kelengahan

Posted: 16 May 2011 12:16 PM PDT

Selasa, 17/05/2011 02:16 WIB
Perampokan Mobil ATM
Kriminolog: Rutinitas Timbulkan Kelengahan 
Fajar Pratama - detikNews

Jakarta - Uang Rp 460 juta untuk ATM BCA di Pondok Kopi, Jakarta Timur, dengan mudah digondol perampok yang sebelumnya mengaku sebagai anggota polisi. Hal ini dinilai terjadi akibat kelengahan yang disebabkan oleh rutinitas pengisian ATM itu sendiri.

"Kejadian tersebut terjadi akibat kelengahan karena rutinitas. Rutinitas mereka, kan, padat, dengan tugas berat. Hal ini menimbulkan kelengahan," tutur kriminolog Universitas Padjadjaran Yesmil Anwar saat dihubungi detikcom, Selasa (17/5/2011).

Menurut Yesmil, modus perampokan pada Mobil ATM BCA ini, tidak sepenuhnya baru. Modus tersebut menurutnya, sudah sering dilakukan sejumlah pelaku di beberapa daerah.

"Modus mengaku-ngaku sebagai polisi itu sudah sering. Tapi penekanannya di sini bukan kepada pelaku, tetapi kepada lemahnya pengawasan," paparnya.

Yesmil juga menyoroti sarana pengamanan uang untuk ATM, salah satunya mobil. Menurutnya, kebanyakan mobil yang digunakan untuk mengantar duit ATM adalah mobil biasa yang lantas diberi jeruji besi pada bagian kaca.

"Seharusnya dari awal sudah dipesan mobil untuk pengamanan uang ATM ini. Sehingga pengamanan bisa maksimal," terang Yasmil.

Diketahui pada Minggu (15/5) pukul 22.00 WIB, mobil yang mengangkut uang ATM BCA dirampok. Pelaku menggondol uang Rp 460 juta dan meninggalkan uang Rp 1,9 miliar. Kemudian mobil dan seorang satpam Hendrik ditemukan dengan kondisi terikat dan kepala menderita luka.

Polisi belum memastikan siapa pelakunya. Penyelidikan masih dilakukan. Sejumlah saksi sudah diperiksa. Selain 2 satpam, pegawai operasional, dan sopir bernama Yunisar ikut diperiksa.

Khusus Yunisar, polisi menggelandangnya dalam kondisi diborgol. Polisi melimpahkan kasus ini ke Polres Jakarta Timur.

(fjr/irw)

Follow twitter @detikcom dan gabung komunitas detikcom di facebook


Resort Nyaman DiBandung 350rb - Rp 350.000,- Beli

Tutup

  Share to Facebook:

You are redirected to Facebook

  Share via Email:

Share via Email


loadingSending your message

Message has successfully sent


Redaksi: redaksi[at]staff.detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi Elin Ultantina di iklan[at]detiknews.com,
telepon 021-7941177 (ext.524).

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Demokrat dan KPK Sebaiknya Saling Bantu

Posted: 16 May 2011 11:25 AM PDT

Selasa, 17/05/2011 01:25 WIB
Suap di Kemenpora
Demokrat dan KPK Sebaiknya Saling Bantu 
Fajar Pratama - detikNews

Jakarta - Partai Demokrat memilih untuk menunggu sikap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait keterlibatan dua kadernya Muhammad Nazaruddin dan Angelina Sondakh dalam kasus Sesmenpora. Sikap menunggu Demokrat ini dinilai kurang tepat, karena seharusnya partai berlambang bintang ini terlibat kerja saling bantu dengan KPK.

"Sebenarnya Demokrat, kan, tidak perlu menunggu proses hukum yang berjalan. Bisa berjalan beriringan. Demokrat dapat saling bantu dengan KPK," tutur peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho saat dihubungi detikcom, Selasa (17/5/2011).

Menurut Emerson, sikap Demokrat yang langsung blak-blakan mengusut keterlibatan dua kadernya itu akan membuat partai tersebut menjadi suri teladan bagi partai lain. Di sisi lain, KPK, lanjut Emerson, harus segera mulai memanggil Nazaruddin untuk menanggapi pengakuan dari tersangka Mindo Rosalina Manulang.

"KPK harus segera panggil sebagai saksi, agar tidak berlarut-larut," terang Emerson.

Dua orang politisi PD yang namanya santer dikaitkan dengan kasus dugaan suap proyek pembangunan Wisma Atlet SEA Games 2011 Palembang adalah Nazaruddin dan Angelina Sondakh. Menurut hasil investigasi internal Fraksi PD, tidak ditemukan bukti langsung dua anggota yang bertugas di Komisi X DPR tersebut terlibat.

Pemeriksaan Nazaruddin ini terkait dugaan suap Wisma Atlet di Kemenpora. Mantan pengacara salah satu tersangka, Mindo Rosalina Manulang, yakni Kamarudin Simanjuntak menyebut Nazaruddin adalah atasan Rosa dan terkait dalam kasus itu. Namun baik Mindo dan Nazaruddin sudah membantahnya.

(fjr/irw)

Follow twitter @detikcom dan gabung komunitas detikcom di facebook


Resort Nyaman DiBandung 350rb - Rp 350.000,- Beli

Tutup

  Share to Facebook:

You are redirected to Facebook

  Share via Email:

Share via Email


loadingSending your message

Message has successfully sent


Redaksi: redaksi[at]staff.detik.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi Elin Ultantina di iklan[at]detiknews.com,
telepon 021-7941177 (ext.524).

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan