Rabu, 16 Mei 2012

KOMPASentertainment

KOMPASentertainment


Ivan Gunawan: Kalau Pikirannya "Bokep", Pasti Jorok

Posted: 16 May 2012 09:13 PM PDT

JAKARTA, KOMPAS.com -- Cara berpakaian vokalis dunia Lady Gaga di panggung menjadi salah satu perkara yang menyebabkan rencana penyelenggaraan konsernya di Jakarta pada 3 Juni 2012 ditentang banyak pihak. Namun, menurut Ivan Gunawan, perancang busana yang juga jadi pembawa acara, main film dan sinetron, serta menyanyi, Gaga seronok atau tidak dalam berbusana bisa dinilai dari sudut pandang yang berbeda.

"Gini ya, Lady Gaga seksi kan ya, keren, tapi enggak jorok. Beda sama orang Indonesia, pakai hotpants tetap jorok kan kelihatannya. Jadi, dilihat dari sudut pandang yang berbeda," kata Ivan dalam wawancara di kawasan Kuningan, Jakarta, Rabu (16/5/2012). "Tapi, kalau konotasinya sudah bokep (BF atau blue film alias film porno), ya pastinya akan jorok," sambungnya.

Bagi Ivan, dengan kualitas olah vokal dan aksi panggungnya, bisa jadi Gaga malah mengalihkan perhatian para penontonnya dari cara berpakaiannya. "Dia dengan aksi panggung, suara, orang sudah enggak kepikiran ke situ," kata Ivan lagi.

Festival Digelar, Warga Cannes Mengeluh

Posted: 16 May 2012 09:13 PM PDT

CANNES, KOMPAS.com -- Keriaan Festival Film Cannes di Cannes, Perancis, tiap tahun, yang menyedot banyak orang dari luar Cannes datang ke sana, ternyata tak selalu menyenangkan bagi para penduduk kota tersebut. Tidak terkecuali ketika Festival Film Cannes 2012, yang mengambil tempat di Palais des Festival, dimulai pada Rabu (16/5/2012).

Para warga bisa jadi sudah terbiasa dengan "tumpah"-nya banyak orang dari luar Cannes ke kota mereka karena ada acara bertebar bintang itu setahun sekali. Namun, bersamaan dengan itu, tetap saja datang rasa terganggu.   

Betapa tidak? Selama festival tersebut digelar, tahun ini pada 16-27 Mei, banyak jalan yang ditutup. Akibatnya, para penduduk harus mengambil jalan-jalan lain untuk mencapai tujuan dan mengalami kemacetan. Itu berlaku tidak saja bagi mereka yang berkendaraan, tapi juga para pejalan kaki.

"Anda bisa bayangkan, masa jalan kaki saja harus mengikuti satu arah, mau menyeberang saja harus memutar mengelilingi area di sekitar Palais de Festival, sudah jalanan kendaraan ditutup, kaki lima pun ikut dipagari! Setiap tahun saya harus berhadapan dengan situasi ini!" keluh seorang perempuan berusia 63 tahun.

Agaknya, selama festival itu dilangsungkan, para warga tak lagi diutamakan. Kelancaran lebih diusahakan bagi mereka yang menjadi tamu festival tersebut. Para penduduk yang biasa naik bis umum juga harus berbesar hati. Rute perjalanan mereka menjadi lebih panjang atau pemberhentian yang biasa mereka gunakan berubah.

Meski ada yang dibuat kesal oleh penyelenggaraan festival itu, ada pula yang dengan senang hati memaklumi keadaan tersebut. "Justru karena festival inilah kota kami, Cannes, menjadi sangat terkenal, dan itu sangat baik untuk pariwisata, bisa mendapatkan keuntungan secara ekonomi, benar kan?" tutur Gabrielle, ibu muda yang memiliki kios makanan di depan Palais des Festival. (Dini Kusmana Massabuau)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan