Isnin, 14 Februari 2011

Sindikasi welcomepage.okezone.com

Sindikasi welcomepage.okezone.com


Tabung Meledak, Tukang Las Tewas Terbakar

Posted: 14 Feb 2011 01:02 AM PST

TABANAN - I Nyoman Raspati (36) tewas seketika setelah terkena ledakan tabung gas di bengkel las tempatnya bekerja di Banjar Tinungan, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Bali, siang tadi.

Peristiwa terjadi sekira pukul 12.00 Wita, saat korban mengelas pipa tiang lampu neon. "Saat kejadian, posisi korban dengan tabung gas berjarak sekira 8 meter," kata Kapolres Tabanan AKBP AA Rai Made Sudana dihubungi okezone, Senin (14/2/2010).

Korban yang tinggal Banjar Jelantik Klodan, Desa Apuan, Kecamatan Baturiti, tengah bekerja sendiri di bengkel las milik I Made Windia (49).

Saat kejadian pemilik bengkel yang tinggal di Banjar Senganan Kangin Kecamatan Penebel, tidak berada di lokasi.

Saat mengelas tiang lampu, tiba-tiba ujung las karbit macet tidak mengeluarkan api. Korban berusaha memperbaiki alat yang tersumbat itu dengan menusuk-nusuk bagian ujungnya.

Namun tak lama kemudian, tiba-tiba terdengar ledakan disertai semburan api cukup besar.

Sudana menambahkan akibat terkena pecahan, leher korban dan alis mata robek, sementara hidung dan lengan lecet. Tubuh korban juga mengalami luka bakar serius.

Korban sempat dilarikan oleh warga ke Puskesmas I Baturiti, namun nyawa Raspati tak tertolong lagi.

"Korban meninggal di lokasi setelah terkena serpihan tabung yang meledak. Kasusnya dalam penanganan kami, beberapa saksi termasuk pemilik bengkel masih diperiksa intensif," ucap Sudana.
(ton)

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Indahnya Sunrise di Puncak Gunung Batur

Posted: 14 Feb 2011 01:01 AM PST

Menikmati sunrise atau matahari terbit di puncak Gunung Batur sangatlah indah. Tapi Anda harus bersiap-siap, karena pendakian harus dilakukan pada dini hari.

Tujuannya tak lain, agar anda bisa sampai di puncak saat fajar sehingga bisa menikmati panorama matahari terbit (sunrise) dari puncak Gunung Batur.

Berkat promosi yang gencar, saat ini mendaki sudah menjadi maskot wisata Gunung Batur. Dan tak hanya mendaki ke puncak Gunung Batur, belakangan banyak pula wisatawan yang melakukan aktivitas tracking di kawasan itu. Tracking mereka lakukan dengan melingkari Danau Batur atau Kaldera Batur.

Karena itu, aktivitas ini dikenal dengan sebutan Kaldera Batur Tracking. Ini merupakan lokasi pendakian paling baru, yang jauh lebih menantang dibanding lokasi sebelumnya karena di sepanjang lokasi pendakian juga terdapat sejumlah objek wisata, seperti memanjat tebing dan pemakaman umat Hindu di Trunyan.

Terletak sekitar 64 kilometer sebelah timur laut Kota Denpasar, dan masuk dalam wilayah Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Ada beberapa versi tentang gunung itu dan kalderanya, namun beberapa sumber menyatakan bahwa Gunung Batur berasal dari gunung purba yang sangat besar dan sempat beberapa kali meletus, kemudian membentuk dua kaldera. Nah, Gunung Batur muncul di tengah kaldera itu. Gunung Batur sendiri sempat meletus pada 1849, 1888, 1904, 1927, 1963, 1968, 1974 dan 1994, dengan letusan terbesar pada 1927.

Saat ini, Kaldera Batur menjadi kawasan paling populer sebagai objek pendakian. Menurut catatan sejumlah pengusaha hotel di Toyabungkah, tempat dimulainya pendakian, dulu hampir semua wisatawan yang menginap di Toyabungkah melakukan pendakian ke Gunung Batur. Hanya sedikit saja (lima persen) saja yang tidak mendaki. Sementara kini, 90 persen wisatawan mendaki Kaldera Gunung Batur, hanya lima persen yang mendaki Gunung Batur, dan sisanya tidak mendaki.

Gunung Batur punya sejumlah keistimewaan yang tak dimiliki banyak gunung lainnya, termasuk gunung yang ada di negeri mereka.

Kawasan ini sudah dikenal sejak lama sebagai tempat mendaki. Dulu, sekitar tahun 1980-an, para pelajar dan mahasiswa pecinta alam, kerap melakukan pendakian ke puncak gunung ini. Pada mulanya, para mahasiswa mendaki Gunung Batur di siang hari. Itu pun mereka lakukan sekadar hobi untuk mencari bunga edelweis sebagai oleh-oleh. Tapi kemudian, mereka 'ganti haluan' dengan mendaki Gunung Batur pada dini hari untuk menikmati indahnya sunrise.

Dulu wisatawan kerap merasa khawatir bakal kesulitan mendapatkan tempat menginap di Desa Toyabungkah. Kini, kekhawatiran itu tak perlu ada. Di sana, tersedia belasan hotel melati dengan fasilitas yang lumayan. Biaya sewa kamarnya lumayan murah, tak lebih dari Rp 200 ribu per malam dengan kamar yang bisa dihuni dua orang. Bagi anda yang menginginkan suasana yang 'alami', sewa saja tenda dari hotel setempat. Anda bisa mendirikan kemah di area hotel, yang memang menyediakan lokasi untuk berkemah.

(uky)
Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan