Sabtu, 19 Februari 2011

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Fayakhun Kaget Film Asing Mendadak Hilang di Bioskop

Posted: 19 Feb 2011 03:24 AM PST

Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi I DPR RI yang membidangi informasi dan komunikasi mengaku terkejut sekaligus prihatin atas kebijakan Ditjen Bea Cukai yang mengakibatkan semua film impor mendadak hilang di seluruh bioskop di Indonesia.

Ia mengatakan itu kepada ANTARA di Jakarta, Sabtu, merespons protes Ikatan Perusahaan Film Impor dan MPAA terkait kebijakan Ditjen Bea Cukai tentang bea masuk serta distribusi film-film impor.

Akibatnya, kini tidak ada lagi film Holywood maupun non Holywood beredar di bioskop-bioskop Indonesia.

"Semua `coming soon`- nya sekarang dilaporkan hanya film Indonesia..sama sekali tidak ada film luar," ungkap anggota Fraksi Partai Golkar ini.

Bagi Fayakhun Andriadi, situasi ini mestinya harus diselesaikan dengan benar, sehingga semua pihak bisa mendapat manfaat positif, baik konsumen (rakyat), produsen, distributor, juga Pemerintah (Ditjen Bea Cukai).

"Jangan lupa, bahwa hiburan adalah hak asasi manusia. Selain membaca, menonton adalah sarana belajar yang luar biasa," tegasnnya.

Kelangsungan Hidup Bioskop

Fayakhun Andriadi kemudian mengimbau Pemerintah, `cq` Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak dan Bea Cukai, agar kalau membuat peraturan, seyogyanya masyarakat tahu dengan jelas.

"Yakni, apa `goal`-nya, dan bagaimana `road map`-nya untuk mencapai `goal` tersebut," tandasnya.

Faktanya, menurutnya, diperkirakan terdapat 500I-an layar jaringan bioskop di Indonesia.

"Sementara, produksi film nasional diperkirakan baru mencapai 50-60 judul per tahun," ujarnya.

Makanya, demikian Fayakhun Andriadi, dengan kejadian MPAA menarik semua film impor, muncul masalah dengan kelangsungan hidup bioskop-bioskop, yakni terancam tutup.

"Apabila tujuannya untuk mendorong perfilman nasional, ternyata insan perfilman mengeluh, karena tidak ada insentif keringanan pajak atas peralatan produksi film yang mereka impor," ungkapnya.

Lalu di pihak lain, lanjutnya, (akibat kejadian ini), Pemda kehilangan potensi pemasukan pajak daerah 10 sampai 15 persen dari penghasilan bioskop.

"Jadi saya rasa langkah Ditjen Pajak (DJP) harus ditinjau ulang. Karena pihak MPAA menyatakan bahwa keputusan menarik film `Holywood` bukan karena masalah uang (tambahan bea masuk 23,75 persen), yang mana bea masuk tersebut bisa saja dibebankan ke penonton," katanya.

Di sini jelas, demikian Fayakhun Andriadi, keputusan DJP, belum tentu pro rakyat. (M036/K004)

Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Warga Bandung Antusias Saksikan "Kirab Budaya Cap Go Meh"

Posted: 19 Feb 2011 03:06 AM PST

Bandung (ANTARA News) - Ribuan warga tionghoa dan non tionghoa Kota Bandung, tampak antusias menyaksikan gelaran "Kirab Budaya Cap Go Meh 2011" yang dipusatkan di Vihara Dharman Ramsi, Jalan Kelenteng Bandung, Sabtu sore.

Uniknya dalam pembukaan gelaran tersebut diawali dengan kesenian tradisional Sunda seperti Singa Depok dan boneka Si Cepot baru kemudian diikuti oleh kebudayaan Tionghoa seperti parade Barangsoai, Liong dan Lampion.

Warga juga tampak "bersaing" dengan para fotografer dan juru kamera televisi untuk mengambil gambar terbaik dari parade tersebut.

Salah seorang warga Tionghoa Abah Ali (66), mengaku senang dengan acara tersebut karena selain dapat mengenalkan budaya Tionghoa juga dapat menarik perhatian warga.

"Ini baru kali pertamanya sejak Orde Baru kirab budaya Cap Go Meh dirayakan di Bandung. Imlek tahun lalu ngak ada," katanya.

Sementara itu, kepolisian terpaksa melakukan rekayasa lalu lintas akibat adanya gelaran tersebut.

Kasat Lantas Polrestabes Bandung AKBP Sambodo, akan melakukan rekayasa jalan untuk mengantisipasi kemacetan akibat dari perayaan tersebut.

Untuk mendukung acara yang diikuti ribuan peserta itu, Satuan Lantas Polrestabes Bandung berencana menutup beberapa ruas Jalan di Kota Bandung.

"Perayaan akan dipusatkan di Vihara Dharma Ramsi, jadi kita akan lakukan buka-tutup Jalan seperti di Jalan Cibadak, Klenteng, Kebonjati, Otista dan Sudirman, mulai pukul 16.00 hingga 22.00 malam," katanya.

Pihaknya akan menurunkan sekitar 350 personil lantas yang dibantu pula dari Ditlantas Polda Jabar.

"Di wilayah Vihara kita tempatkan sekitar 100 personil, secara kesuluruhan akan ada 350 personil dan dibantu BKO Ditlantas Polda Jabar," katanya.

Ia juga menghimbau kepada masyarakat Kota Bandung agar menghindari ruas-ruas jalan tersebut agar terhindar dari kemacetan.

"Masyarakat sebaiknya menghindari jalan Sudirman dan Kebonjati. Jika ada yang dari Cimahi mau ke Kota Bandung sebaiknya lewat Padjajaran, Kalau yang dari Bandung mau ke Cimahi sebaiknya lewat Soekarno-Hatta," katanya. (ANT/K004)

Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan