Selasa, 28 Disember 2010

Sindikasi news.okezone.com

Sindikasi news.okezone.com


Polri-AFP Tangani Kapal Tenggelam Imigran Gelap

Posted: 28 Dec 2010 11:18 PM PST

JAKARTA - Kepolisian RI dan Kepolisian Federal Australia (AFP) bekerjasama menangani kasus imigran gelap yang mencoba memasuki Australia Senin 20 Desember pekan lalu.

Diberitakan kapal yang membawa puluhan imigran ke Australia karam setelah menabrak karang di sekitar Pulau Christmas, pekan lalu. Puluhan imigran tewas dalam peristiwa ini.

"Kerjasama dengan AFP. Masalahnya people smuggling itu kan pelanggaan imigrasi, jadi kita harus kerjasama dengan imigrasi," kata Kabareskrim Komjen Pol Ito Sumardi di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (29/12/2010).

Ito memastikan, jika puluhan orang yang hampir berjumlah 100 orang itu, berangkat dari Pelabuhan Ratu. Mereka berasal dari Iran, Irak, dan Kurdi. Dalam perjalanan, kapal mereka menabrak karang, dan puluhan orang tewas, dan puluhan lainnya dapat diselamatkan.

Kini puluhan imigran yang selamat dan awak kapal berada di Pulau Christmas untuk mendapatkan penanganan dari pihak berwajib. Awak kapal yang berjumlah tiga orang itu telah ditetapkan sebagai tersangka.

"Kami sudah kirim tim ke sana. Kami minta awak-awak kapal itu bisa diperiksa di sini," ucapnya.(hri)

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Adhi Massardi: Banyak Mudaratnya, Bubarkan Setgab!

Posted: 28 Dec 2010 11:09 PM PST

JAKARTA - Kordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) Adhie Massardi mengatakan bahwa Setgab partai koalisi lebih banyak madaratnya dibandingkan manfaatnya. Karena itu Setgab lebih baik dibubarkan.

"Dibubarkan saja. Langkah-langkah yang diambil setgab banyak mudaratnya. Seperti kesepakatan bersama untuk menutupi kasus Century Gate. Dan yang baru ini Undang-Undang Keistimewaan Yogya yang akan diputuskan di Setgab," kata Adhie, dalam acara mengenang satu tahun wafatnya Almarhum KH Abdurrahman Wahid, di Gedung Mahmakah Konstitusi (MK), Jakarta, Rabu (29/12/2010).

Menurut mantan Juru Bicara Presiden Gus Dur ini, seharusnya Setgab bisa menjadi produktif dan mencegah pemerintah melakukan hal-hal yang bertentangan dengan konstitusi.

Dampaknya, kata Adhi, pemahaman masyarakat tentang konstitusi melenceng jauh, terutama dalam hal sistem presidensial yang dianut Indonesia. Dimana Presiden lebih serius membangun koalisi, padahal koalisi lebih banyak diterapkan dalam sistem pemerintahan parlementer.

"Kalau mau bener bubarkan setgab. Toh setgab ini hanya kepentingan partai politik tertentu daripada mengutamakan rakyat," tutupnya.  
(ded)

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan