Selasa, 28 Disember 2010

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Keraton Belum Tentukan Pengganti Mbah Marijan

Posted: 28 Dec 2010 06:44 AM PST

Yogyakarta (ANTARA News) - Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat belum menentukan juru kunci Gunung Merapi dua bulan setelah meninggalnya Mas Penewu Surakso Hargo atau Mbah Marijan karena letusan gunung itu.

"Ada semacam tim yang akan menyeleksi para calon juru kunci Gunung Merapi," kata Gusti Bendoro Pangeran Haryo Joyokusumo di sela pengembalian mandat juru kunci Gunung Merapi oleh keluarga Mbah Marijan kepada Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, di Yogyakarta, Selasa.

Ia mengatakan posisi juru kunci tersebut belum tentu akan diserahkan kepada `abdi dalem` Kinahrejo dengan pangkat tertinggi.

"Syarat yang paling utama bagi juru kunci Gunung Merapi adalah kemampuan dia dalam berkomunikasi dengan alam," katanya.

GBPH Joyokusumo yang menyandang pangkat Pengageng Kawedanan Hageng Panitropuro atau sekretaris umum Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat mengatakan untuk sementara waktu posisi juru kunci dipegang `abdi dalem` Kinahrejo berpangkat tertinggi yaitu Mantri Surakso.

"Upacara `labuhan`, bagaimana pun juga harus tetap dilaksanakan meskipun juru kunci Gunung Merapi belum ditentukan oleh Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat," katanya.

Pada kesempatan tersebut GBPH Joyokusumo juga mengucapkan terima kasih kepada Mbah Marijan yang telah memegang mandat hingga akhir hayatnya.

Sedangkan mengenai lokasi prosesi "labuhan" Merapi, ia mengatakan masih akan melihat kondisi Dusun Kinahrejo apakah masih layak untuk menggelar `labuhan`, Merapi mengingat kondisinya yang telah hancur.

"Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat memiliki beberapa alternatif yaitu `labuhan` tetap digelar di Dusun Kinahrejo atau dipindahkan ke dusun lain yang letaknya di bawah Kinahrejo," katanya.

Penentuan lokasi `labuhan` yang digelar setiap 30 Rajab penanggalan Jawa itu, kata dia juga harus mempertimbangkan kondisi psikis dan fisik para `abdi dalem` pelaksana `labuhan`.

"Hal tersebut karena tidak menutup kemungkinan para `abdi dalem` mengalami trauma pascaletusan Gunung Merapi yang menghancurkan lokasi labuhan terdahulu," katanya.(*)

ANT/M008

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Mobil Wisata Merapi Terguling, Dua Tewas

Posted: 28 Dec 2010 06:35 AM PST

Magelang (ANTARA News) - Sebuah mobil carry yang membawa rombongan wisatawan Gunung Merapi masuk jurang sedalam tiga meter, Selasa sore, menewaskan dua penumpangnya, sedangkan sembilan lainnya luka berat dan ringan.

Kecelakaan tunggal tersebut terjadi di jalur menuju Pos Pengamatan Merapi Babadan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang.

Dua korban tewas adalah Musriyanti (65) dan Mahmudah (60), keduanya warga Bumirejo Kecamatan Mungkid.

Rem mobil yang dikemudikan Suparno (57) warga Bumirejo, Kecamatan Mungkid tersebut diduga blong sehingga saat melewati jalur yang berliku sopir kehilangan kendali.

Seorang saksi mata mengatakan, mobil oleng dan jatuh ke jurang setelah sebelumnya sempat terguling beberapa kali.

"Kemungkinan rem mobil blong dan sopir kehilangan endali. Untung jurang tidak terlalu dalam," kata Ismail, saksi mata tersebut.

Berdasarkan data di RS Muntilan, korban luka adalah Muntiyah (60) warga Gunting, Sawangan mengalami luka yang cukup parah dan masih dirawat di ICU. "Korban mengalami gegar otak," kata seorang anggota medis RSUD Muntilan.

Korban luka-luka lainnya adalah Umi Salma (40), Risma F. (6), Muh Arif (13) warga Gunting, Sawangan, Lailatul Zahro (26), Eni Purwaningsih (28), Suparno (57), Asni Fauziah (1,5) warga Bumirejo Kecamatan Mungkid, dan Tri Isnaya (16) warga Gemer, Kabupaten Purworejo.

Umi salma, mengatakan, mereka berangkat dari Bumirejo, Mungkid siang hari dan berencana pergi ke Pos Pengamatan Babadan untuk melihat kondisi Gunung Merapi pascaerupsi.

Rombongan naik melalui jalur Pasar Sewukan melewati Desa Paten. Rombongan yang baru menikmati pemandangan di Pos Babadan harus pulang karena hujan mulai turun. Mereka pun akhirnya pulang melewati jalur Desa Babadan. Naas baru sekitar 10 menit perjalanan pulang, tiba-tiba rem mobil tidak berfungsi.

"Saat mendengar rem tidak berfungsi, kami di dalam mobil panik. Namun karena laju mobil terlalu cepat, akibat jalan menurun, kami tidak bisa berbuat apa-apa. Tiba-tiba saja, pandangan gelap. Saat siuman, sudah banyak orang menolong kami," katanya.(*)

ANT/AR09

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan