Jumaat, 18 Mei 2012

Republika Online

Republika Online


'Reformasi Hanya Pelanggeng Kekuasaan'

Posted: 18 May 2012 10:58 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah 14 tahun lamanya era reformasi tumbuh dan berkembang di Indonesia. Namun demikian, sejak keruntuhan rezim Soeharto hingga saat ini, distribusi kesejahteraan di tengah masyarakat masih belum merata.

"Bila demikian adanya, itu berarti reformasi hanya digunakan sebagai alat untuk melanggengkan kekuasaan bagi segelintir orang," tegas Budayawan sekaligus sastrawan Indonesia, Radhar Panca Dahana di Warung Daun, Cikini, Jakarta.

Radhar menguraikan, sejak pergantian era dari masa orde baru menuju ke reformasi, memang ada berbagai hal yang tumbuh dan berkembang. Dia mengaku, tidak dapat menafikan perkembangan dan pertumbuhan tersebut.

Misalnya, ujar Radhar, di lihat dari sisi materi atau fisik, bangsa Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang signifikan, seperti peningkatan Upah Minimum Regional (UMR) maupun Gross Domestic Product (GDP) per kapita Indonesia. Akan tetapi, ungkap dia, di balik itu semua, ada akumulasi keuangan yang terpusat pada sekelompok orang saja.

"Dan mereka itulah yang menikmati sebagian besar pertumbuhan tersebut sehingga orang-orang ini dapat membeli barang mewah di saat sejumlah orang kesulitan membeli sembako," tutur Radhar.

Sementara dari aspek immateri, Radhar menyatakan, Indonesia juga mengalami peningkatan yang cukup baik. Dia menyebutkan, dalam hal demokrasi, sebagaian besar masyarakat telah diberikan ruang untuk mengungkapkan pendapat bahkan juga bisa mempengaruhi kebijakan publik.

"Semua capaian itu jangan sampai dinafikan," ungkap Radhar.

Alex Noerdin: Saya akan Pecat Walikota-Lurah Jakarta Barat

Posted: 18 May 2012 10:40 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon gubernur DKI Jakarta, Alex Noerdin, mengatakan jika memegang otoritas di DKI Jakarta, lurah hingga wali kota Jakarta Barat akan ia pecat. Sebab, aparat pemerintah tersebut telah membiarkan Kampung Apung, Cengkareng, Jakarta Barat terendam air selama 22 tahun.

"Pemerintah macam apa yang membiarkan rakyatnya tinggal di rumah yang terendam air sampai puluhan tahun," ujar Alex, saat mengunjungi Kampung Apung, Sabtu (19/5).

Alex mengelak kunjungannya ke Kampung Apung dinilai sebagai kampanye terselubung. Menurutnya kunjuangannya ke kampung tersebut hanya sebatas kunjungan silaturahmi.

Sebab ia telah merencanakan jauh hari kunjungan tersebut. Sejak mengetahui di kota Jakarta masih terdapat daerah yang warganya masih tinggal di kawasan yang terendam air sepanjang tahun.

Pengalaman menduduki jabatan administratif mulai dari bupati hingga gubernur membuat Alex akrab dengan berbagai persoalan rakyat. Alex menjelaskan setiap pemimpin harus mengerti permasalahan di daerah yang mereka pimpin. Sehingga visi dan misi dalam menjalankan pemerintahan jelas,efektif, dan tepat sasaran.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan