detikcom |
Sadis! Jasad Bayi Perempuan Ditemukan Pemulung di Tempat Sampah Posted: 03 Mar 2011 12:27 PM PST Jumat, 04/03/2011 03:27 WIB Salah seorang pedagang bandrek yang berjualan tidak jauh dari lokasi penemuan, Siti Aisyah mengatakan, bayi tersebut pertama kali ditemukan oleh seorang pemulung saat mencari sisa makanan dan barang bekas di tempat pembuangan sampah di depan Kampus Universitas Sumatera Utara (USU) sekitar pukul 23.00 WIB. Saat ditemukan, jasad bayi tersebut terbungkus dalam plastik berwarna putih. "Saya awalnya didatangi pemulung dan mengaku menemukan bayi di dalam platik. Karena tidak yakin, langsung saya lihat. Ternyata benar. Ada dalam plastik. Masih berdarah," kata Siti. Dari hasil identifikasi sementara, bayi tersebut diperkirakan berusia 5 bulan. Sengaja dibuang sekitar tiga jam sebelum ditemukan. (rul/mok) Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda! Redaksi: redaksi[at]detik.com |
Minta Bantuan DPRD Kota Bogor, FM dkk Diterima Kembali di Sekolah Posted: 03 Mar 2011 11:27 AM PST Jumat, 04/03/2011 02:27 WIB FM (17), siswi kelas 2 SMK mengaku senang karena dapat kembali bersekolah. "Saya senang bisa sekolah lagi. Saya mulai sekolah Senin, 7 Maret," kata FM saat dihubungi wartawan, Kamis (3/3/2011) malam. Ibunda FM, Romlah mengatakan, setelah mengadukan nasib anaknya ke Komisi D DPRD Kota Bogor, para orangtua murid dan pihak sekolah dipanggil pada Kamis (3/3) siang untuk mediasi. Dalam kesempatan itu, kedua pihak menyampaikan duduk perkaranya. "Saya menyayangkan tindakan sekolah yang sangat tidak bijak terhadap anak saya. Masa hanya gara-gara nulis begitu saja dikeluarkan dari sekolah," terang Romlah. Pada kesempatan pertemuan itu, Komisi D DPRD Kota Bogor mendesak agar pihak sekolah segera memberi keputusan terhadap ketiganya. "Akhirnya, pihak sekolah memutuskan untuk menerima kembali anak saya," katanya. Sementara itu, FM mengaku menyesal dengan tindakannya. Ia berjanji tidak akan gegabah lagi menulis sesuatu di facebooknya. "Ini pelajaran berharga buat saya. Saya menyesal, meski saya tidak menyebut nama. Tapi nanti saya akan lebih hati-hati lagi," katanya. Ia juga mengaku telah meminta maaf kepada pihak sekolah atas tindakannya itu. "Waktu pertemuan di DPRD, saya dan teman-teman sudah minta maaf," katanya. Beruntung saja, pihak sekolah tidak membawa kasus tersebut ke jalur hukum. Karena bisa saja FM dijebloskan ke penjara karena tulisannya itu. "Sekolah hanya mengeluarkan kami saja, tidak melapor ke polisi," katanya. FM juga mengaku tidak mengetahui adanya UU ITE yang salah satunya mengatur mengenai kebebasan berbicara melalui internet. "Saya nggak tahu apa itu ITE," jawabnya polos. (mei/mok) Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda! Redaksi: redaksi[at]detik.com |
You are subscribed to email updates from detikcom To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan