Khamis, 3 Mac 2011

ANTARA - Berita Terkini

ANTARA - Berita Terkini


Jumlah Penyu Bertelur dii Pantai Paloh Menurun

Posted: 03 Mar 2011 06:53 PM PST

(FOTO ANTARA/Ismar Patrizki)

"Perubahan ekosistem yang disebabkan oleh alam maupun manusia, sehingga mempengaruhi penyu untuk bertelur."

Berita Terkait

Paloh, Kalimantan Barat (ANTARA News) - Jumlah penyu yang mendarat dan bertelur di Pantai Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, diperkirakan Dana Suaka Margasatwa (WWF) terus mengalami penurunan karena pengaruh perubahan ekosistem sekitar.

"Perubahan ekosistem yang disebabkan oleh alam maupun manusia, sehingga mempengaruhi penyu untuk bertelur," kata Koordinator Penyu Paloh WWF - Indonesia, Dwi Suprapti, di Paloh, Sambas, Jumat.

Pantai Paloh yang berada di Kecamatan Paloh, berbatasan dengan Sarawak, Malaysia. Panjang Pantai Paloh mencapai 63 kilometer.

World Wild-Life Fund for Nature (WWF) - Indonesia baru mulai melakukan pengamatan secara intensif sejak pertengahan tahun 2009.

Lokasi yang paling sering didarati penyu untuk bertelur adalah area sepanjang 19,3 kilometer dari Sungai Belacan ke Mutusan. Ada dua endemik penyu yang paling sering mendarat di Pantai Paloh untuk bertelur yakni penyu hijau (Chelonia mydas) dan penyu sisik (Eretmochelys imbricata).

Berdasarkan data WWF - Indonesia, puncak masa bertelur penyu antara Juni hingga Oktober.

Di tahun 2009, jumlah sarang telur penyu hijau di pantai sepanjang 19,3 kilometer itu saat puncak musim adalah 2.102 buah, penyu sisik 41 buah.

Pada 2010, pada periode yang sama, ada 1.501 sarang telur penyu hijau, penyu sisik delapan sarang. Sementara itu, sepanjang tahun 2010, total sarang penyu hijau adalah 1.994 buah, penyu sisik 46 buah.

Jumlah penyu hijau yang mendarat di pantai tersebut, di tahun 2010 sebanyak 4.123 individu, penyu sisik 72 individu. Tidak semua penyu yang mendarat di pantai, bertelur.

Menurut Dwi Suprapti, penyu akan bertelur di kawasan yang kondisinya kondusif, yakni bebas dari aktivitas, tidak adanya cahaya buatan dan sampah yang mengganggu perjalanan mereka di pantai.

Kondisi pantai yang dituju penyu untuk bertelur landai, tanpa karang.

"Penyu hijau selalu mencari tempat teraman untuk bertelur," kata dia. Penyu

Selain itu, menurut dia, hal tersebut merupakan bagian dari ekosistem laut yang sangat penting.

"Penyu menunjukkan kesuburan laut di suatu kawasan perairan," katanya.

Lokasi sumber makanan penyu hijau adalah padang lamun dan algae. Padang lamun merupakan rumput laut yang mempunyai akar pengikat pasir yang dapat mencegah abrasi. Lamun merupakan tanaman biji-bijian. Biji yang dimakan penyu akan dikeluarkan kembali menjadi bibit yang disebar ke berbagai perairan.

Sedangkan, penyu hijau memakan karang-karang tua yang dapat memicu tumbuhnya karang-karang baru. "Sisa makanan karang berupa pasir yang dikeluarkan kembali oleh penyu sisik," kata Dwi, dokter hewan alumni Universitas Udayana, Bali itu.

Lokasi makanan itu akan terganggu, misalnya akibat tingkat keruh air yang tinggi disebabkan aktivitas manusia, sehingga penetrasi cahaya matahari tidak menjangkau lamun.

Lamun, sebagai rumput laut, membutuhkan sinar matahari untuk tumbuh. "Tumpahan minyak juga mengganggu kualitas feeding area penyu," ucap Dwi, yang asli Singkawang, Kalbar itu.

Selain itu, peningkatan suhu air laut memicu terjadinya pemutihan karang, sehingga tidak dapat hidup dan tumbuh. Padahal, karang dapat berfungsi sebagai sumber makanan biota laut dan pemecah ombak di pantai.

"Kalau dalam satu ekosistem ada yang hilang, maka akan terganggu ekosistem tersebut," papar Dwi.

Kecamatan Paloh berada di sebelah utara Pontianak dengan jarak sekitar 300 kilometer. Pantai Paloh berhadapan dengan Laut Natuna dan perairan Kepulauan Riau.

Penyu siap untuk bereproduksi setelah usia 29 - 30 tahun. Masa bertelur juga berdasarkan siklus tertentu, yakni dalam kurun waktu 3 - 5 tahun. Selama periode tersebut, telur bisa bertelur lima sampai delapan kali. Kemudian, penyu akan kembali bertelur tiga sampai lima tahun lagi.

Satu kali penyu bertelur rata-rata sebanyak seratus butir.
(T.T011/C004/P003)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

KPK Fleksibel Soal Pembuktian Terbalik

Posted: 03 Mar 2011 06:49 PM PST

Gayus Halomoan Tambunan meninggalkan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi di Jakarta usai pemeriksaan lanjutan. (ANTARA/Fanny Octavianus)

Berita Terkait

Video

Jakarta (ANTARA News) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersikap fleksibel untuk menggunakan proses pembuktian terbalik atau tidak dalam menangani kasus pajak Gayus Tambunan.

"Kita (KPK) belum tahu apakah akan menggunakan pembuktian terbalik. Tapi jika itu dibutuhkan akan digunakan," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi, di Jakarta Jumat.

Hingga saat ini penanganan kasus pajak terkait Gayus di lembaga antikorupsi tersebut masih dalam tahap penyelidikan. Karena itu belum dapat dipastikan apakah pembuktian terbalik akan digunakan jika nanti memang ada kasus yang berkenaan dengan pajak tersebut meningkat statusnya menjadi penyidikan.

"Sekarang kan masih penyelidikan. Jadi kita tidak mau berandai-andai apakah pembuktian terbalik akan digunakan atau tidak, karena harus dilihat juga kasusnya seperti apa," ujar dia.

Johan mengatakan Indonesia memang belum memiliki undang-undang khusus pembuktian terbalik. Namun berkaitan dengan pasal gratifikasi, pembuktian terbalik dapat digunakan.

Dalam evaluasi dua mingguan pada Selasa (22/2), Wakil Presiden Boediono memang meminta penanganan kasus mafia pajak mantan pegawai Ditjen Pajak Gayus Halomoan Tambunan agar diarahkan ke proses pembuktian terbalik.

"Kita kelak akan mengupayakan untuk membuat proses pembuktian terbalik, ini efektif dan sesuai dengan ketentuan hukum. Kita menginginkan menjadi suatu instrumen untuk mencegah dan menanggulangi masalah korupsi," kata Boediono selaku koordinator pelaksana 12 poin Instruksi Presiden (Inpres) soal mafia pajak.

Menurut dia, langkah pembuktian terbalik memiliki landasan hukum yang jelas dan memiliki dua keuntungan yang bisa diperoleh dengan menerapannya.

Keuangan negara yang juga milik rakyat akan cepat kembali tanpa melalui proses panjang dan dampak jera bagi pelaku cukup signifikan jika pelaksanaannya berjalan baik.

"Ini sangat bagus untuk mengamankan uang negara. Dan sebagai alat kita untuk mengefektifkan pencegahan dan berantas korupsi," katanya.

(V002/A011/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan