Khamis, 3 Mac 2011

ANTARA - Mancanegara

ANTARA - Mancanegara


Assenge Puji "Pahlawan" Tentara Terkait WikiLeaks

Posted: 03 Mar 2011 08:42 PM PST

London (ANTARA News) - Julian Assenge, pendiri website WikiLeaks, kepada ITV Inggris Kamis, memuji tentara yang diduga memberikan dokumen rahasia AS kepada websitenya sebagai "pahlawan tak tertandingi."

Para pendukung Bradley Manning, 23, mengklaim bahwa prajurit angkatan darat itu sedang ditahan "dalam lubang" di penjara pangkalan Korps Marinir Quantico di Virginia, sebuah klaim yang disangkal Pentagon, demikian AFP melaporkan.

"Baginya kini berada di penjara selama 10 bulan dalam kurungan sendirian, tanpa pengadilan, merupakan perlakukan kejam," kata Assange dalam program berita tersebut.

David Coombs, pengacara Manning, mengakui bahwa kliennya "secara teknis tidak ditahan dalam kurungan sendirian," tetapi mengklaim bahwa prajurit tersebut dalam tahanan dengan kondisi "sangat tidak ramah."

"Dia, terlepas apakah tuduhan tersebut benar atau salah, adalah tahanan politik nomor satu," tambah Assange. "Jika tuduhan ini benar, dia pahlawan tak tertandingi.

"Lihat apa yang sedang terjadi di Timur Tengah sebagai hasil dari beberapa materi yang telah kami terbitkan."

David House, seorang teman yang secara teratur mengunjungi Manning di penjara, mengatakan kepada program berita itu bahwa dia yakin AS sedang mencoba untuk memaksa mantan analis intelijen AS itu untuk membawa Assange.

Manning diijinkan keluar selnya hanya selama satu jam per hari untuk berolahraga di luar ruangan atau senam di dalam ruangan, katanya.

"Terkait dengan kasus Bradley Manning, sangat jelas pemerintah AS sedang mencoba untuk membuka melalui kurungan sendirian hingga menyebabkan  kehancuran emosional," kata House kepada ITV.

"Mereka mencoba memaksanya agar mengeluarkan pengakuan, atau pengakuan palsu, sehingga mereka dapat mengaitkannya dengan Julian Assenge," tambahnya.

Otoritas militer AS menimpakan tuduhan tambahan terhadap Manning Rabu, menuduhnya mengunduh secara tidak sah sejumlah besar arsip rahasia pemerintah dan "membantu musuh."

Sekretaris pers Pentagon Geoff Morrell menyangkal Manning sedang dianiaya, mengatakan Kamis: "Ada 30 orang dalam koridor letter-U, jadi dia tidak berada dalam lubang. Dia tidak sendirian. Dia diperbolehkan bercakap-cakap dengan mereka di koridor itu." (ANT/K004)

Editor: B Kunto Wibisono
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Chavez Ingin Tengahi Krisis Libya, Pemrotes Menolak

Posted: 03 Mar 2011 06:14 PM PST

Hugo Chavez (ANTARA/REUTERS/Jorge Silva)

Kami dapat mengkonfirmasi ketertarikan Libya untuk menerima usul ini, begitu juga dengan Liga Arab

Berita Terkait

Caracas (ANTARA News) - Presiden Veneuzela Hugo Chavez, Kamis (3/3), menawarkan diri untuk menengahi krisis Libya, kata beberapa pejabat di Caracas, dan menambahkan pemimpin Libya Muamar Gaddafi tertarik dengan tawaran itu.

Namun dipihak lain, pemrotes di Libya dengan tegas menolak usul itu dan negara-negara Barat juga menepis tawaran tersebut.

Menteri Penerangan Venezuela Andres Izarra mengatakan Chavez membahas usul itu dengan Gaddafi melalui telefon, sekitar dua pekan setelah protes berlangsung sehingga ratusan orang tewas di negara Afrika Utara tersebut.

"Kami dapat mengkonfirmasi ketertarikan Libya untuk menerima usul ini, begitu juga dengan Liga Arab," kata Izarra dikutip AFP.

Chavez, seorang sekutu Gaddafi, pertama kali melontarkan pada Senin gagasan mengenai pembentukan misi perdamaian internasional guna berusaha mencapai penyelesaian yang akan menghindari perang saudara di Libya.

Pemrotes Libya dan negara lain menolak tawaran itu.

"Kami memiliki pernyataan yang sangat jelas. Itu sangat terlambat. Terlalu banyak darah telah mengalir," kata Mustafa Gheriani, jurubicara bagi kelompok yang menyebut dirinya Dewan Nasional, yang didirikan di kota Benghazi, Libya timur.

Liga Arab menyatakan organisasi pan-Arab tersebut "sedang mempelajari" tawaran itu. Namun satu sumber di Liga Arab mengatakan tanggapan atas usul Chavez harus dipertimbangkan secara seksama.

"Tak ada penolakan dan tak ada penerimaan saat ini," kata sumber tersebut.

Di Washington, jurubicara Departemen Luar Negeri Philip Crowley mengatakan kepada wartawan, "Kita tak perlu satu komisi internasional untuk memberitahu Kolonel Gaddafi apa yang perlu ia lakukan demi kebaikan negerinya dan kebaikan rakyatnya."

Dalam taklimat di Washington bersama Presiden Mexico Felipe Calderon, Presiden Barack Obama menyeru Gaddafi agar meletakkan jabatan demi kebaikan negerinya. Obama juga mengatakan ia sedang mengkaji "aksi penuh" pilihan militer, termasuk zona larangan terbang.

Prancis juga menolak usul penengahan Chavez. Menteri Luar Negeri Alain Juppe mengatakan, "Setiap penengahan yang memungkinkan Kolonel Gaddafi untuk membuat dirinya berhasil tentu saja tak dapat diterima."

Juppe berbicara setelah pertemuan di Paris dengan Menteri Luar Negeri Inggris William Hague, yang mengatakan ia memiliki "pandangan bahwa cara paling cepat untuk mengakhiri pertumpahan darah ialah Kolonel Gaddafi mundur".

Sementara itu pemrotes di Benghazi bersikukuh mereka "takkan pernah berunding dengan siapa pun mengenai darah rakyat kami".

"Satu-satunya cara kami dapat berunding dengan Chavez ialah jika Gaddafi pergi ke Venezuela (demi kebaikannya)," kata Gheriani. "Lalu kami akan meminta dia untuk mengembalikan Gaddafi ke Libya untuk dihukum oleh keadilan kami."

Chavez awal pekan ini mengatakan setiap campur tangan militer asing di Tripoli akan jadi "bencana".

(SYS/C003/S008/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan