Isnin, 28 Februari 2011

KOMPASentertainment

KOMPASentertainment


Oscar untuk Si Gagap dan Angsa Hitam

Posted: 01 Mar 2011 03:29 AM PST

Myrna Ratna

Kemenangan aktor Inggris Colin Firth dan Natalie Portman di ajang penghargaan Oscar 2011 bukan lagi kejutan. Akting keduanya begitu prima dalam The King's Speech dan Black Swan.

Tentu saja ini merupakan puncak dari puluhan tahun kerja keras Colin Firth sejak ia memutuskan meninggalkan dunia sekolah dan menekuni akting pada usia 18 tahun. Gemblengan yang paling keras diperolehnya dari dunia teater.

Firth memulainya dari level yang paling bawah, sebagai pemeran figuran, penyaji minuman, sampai penerima telepon. Namun, di dunia teater itulah matanya terbuka. Ia memiliki akses untuk mengetahui rumor yang beredar di kalangan teater sampai di mana ada lowongan pekerjaan. Dari sini ia menyadari, untuk menjadi aktor panggung yang baik, ia harus mengasah dirinya lewat pendidikan.

Di London Drama Centre, Firth belajar akting enam hari seminggu selama tiga tahun. Kegigihannya itu tak sia-sia. Tawaran sebagai pemeran utama untuk drama besar, seperti Hamlet dan King Lear, kemudian mengalir. Ia menjadi salah satu pemain teater berbakat di Inggris.

Kelenturan Firth dalam menyerap rasa frustrasi akibat gagap, sehingga ia seperti gagap "betulan" di film The King's Speech, didukung oleh proses belajarnya dalam mengatasi demam panggung di dunia teater.

"Bahkan, saat terakhir kali tampil di panggung pun, aku mengalami rasa takut yang luar biasa. Sampai-sampai tidak bisa mengingat dialog yang harus kuucapkan. Itu adalah malam pembukaan dan ada monolog sepanjang dua lembar yang harus kuhafalkan. Saking paniknya, aku mengunci diri di kamar mandi, kemudian menyendiri di luar gedung untuk menghirup udara segar. Lima menit sebelum acara dimulai, aku malah terkunci di luar gedung. Akhirnya, aku terpaksa masuk dari arah penonton. Merekalah yang paling aku takuti. Ternyata setelah sampai di panggung, semuanya baik- baik saja," kata Firth kepada Sunday Times.

Saat-saat menegangkan seperti itu bukan hanya dialaminya sewaktu harus bermonolog di panggung, tetapi kadang juga ketika harus melakukan konferensi pers sampai memberi sambutan.

"Menurut saya, seseorang yang mendadak hilang kelancaran berbicaranya tak ada kaitan dengan kemampuannya menyusun kalimat. Para penulis hebat pun kadang sangat buruk ketika harus berpidato," ujar Firth kepada BBC News.

Itu sebabnya ia sangat tersentuh dengan biografi Raja George VI. Karena di balik kekurangannya, George VI adalah pribadi yang luar biasa.

"Seandainya saja Anda bisa membaca apa yang ia tulis, Anda akan tahu bahwa ia adalah pria dengan karakter elegan dan halus. Sungguh ironis jika ia dihakimi sebagai tokoh yang membosankan hanya karena ia tak mampu mengekspresikan dengan baik pemikirannya," kata Firth.

Nama Firth meroket ketika ia memerankan sosok Mr Darcy dalam miniseri televisi Pride and Prejudice (1995) yang diproduksi televisi BBC. Adegan ketika Darcy dengan mata berlinang keluar dari kolam untuk mendinginkan kegalauan hatinya karena cintanya ditolak Lizzie (diperankan Jennifer Ehle, yang juga bermain sebagai Myrtle Logue di King's Speech) membuat perempuan Inggris dari segala usia histeris. Sejak film itu, ia dinobatkan sebagai pria paling populer di Inggris.

Kemilau talentanya akhirnya diakui dunia layar lebar ketika Firth memerankan pria gay yang mengalami depresi kepanjangan akibat kematian kekasihnya dalam A Single Man. Penonton yang sempat menyaksikan film ini sulit melupakan akting Firth yang begitu indah. "Kalau ada yang bertanya apa resep sukses saya, mungkin saya akan mengatakan, itu adalah netralitas saya. Artinya, orang bisa mengenang saya dalam peran yang berbeda-beda," katanya.

Kemenangan Natalie Portman

Permainan Natalie Portman sebagai penari balet yang terobsesi pada kesempurnaan dalam film menegangkan Black Swan sangat solid. Upaya Portman untuk menyelami sosok pebalet Nina Sayers begitu keras. Ia berlatih balet lima sampai delapan jam sehari selama setahun penuh.

Bukan hanya itu, untuk memperoleh tubuh seorang balerina yang langsing tetapi kuat, Portman harus melakukan diet khusus. Ia hanya boleh makan piza, roti, dan pasta untuk menggenjot karbohidrat. Namun, itu pun dalam porsi minimal sehingga ia sering merasa lapar.

Film Black Swan bukan saja menggedor fisik, tetapi juga batinnya. "Aku pikir aku bisa mati.... Ini untuk pertama kali aku mengerti bagaimana seseorang bisa begitu terpengaruh dengan peran yang dimainkannya sampai-sampai peran itu mengalahkan dirimu," kata Portman seperti dikutip Entertainment Weekly.

Seperti Colin Firth, Portman juga pernah menjadi nomine Oscar lewat film Closer (2007) yang disutradarai Mike Nichols. Siapa pun yang mengikuti karier Portman lewat film-filmnya pasti sepakat bahwa ia merupakan aktris yang berbakat.

Mungkin pembaca masih ingat film The Professional (1994) ketika Portman kecil memerankan tokoh Mathilda yang meminta perlindungan kepada pembunuh profesional Leon (Jean Reno) setelah kedua orangtuanya dibunuh secara kejam. Adegan gadis kecil yang menenteng pot kecil berisi tumbuhan kesayangan Leon sepertinya akan terekam lama dalam benak pencinta film. Sejak itu para kritikus yakin Portman akan menjadi bintang besar.

Portman juga dikenal sebagai aktris yang punya prinsip. Ia menolak adegan yang mempertontonkan ketelanjangan tubuh. Sejumlah tawaran peran dalam film besar ditolaknya, termasuk Lolita dan Romeo and Juliet, karena alasan serupa. Itu sebabnya di Hollywood ia dijuluki sebagai "si keras kepala". "Saya lebih mementingkan kehidupan pribadi saya dan masalah keamanan dibandingkan kesempatan menjadi wanita terseksi dalam film," kata Portman yang bertemu tunangannya, aktor Perancis Benjamin Millepied dalam film Black Swan.

Pasangan itu kini menantikan bayi pertama mereka. "Mimpi berikutnya yang aku nantikan adalah berdiam di tempat tidur, tanpa harus merias wajah atau menata rambut, dan berharap bayiku akan bahagia. Adakah hal lain yang lebih penting bagi orangtua?" katanya.

Colin Firth

• Lahir: 10 September 1960 • Pendidikan: London Drama Centre • Film:- Miniseri TV Pride and Prejudice, 1995 - The English Patient, 1996 - Shakespeare in Love, 1998 - Bridget Jones Diary, 2001 - The Girl with the Pearl Earring, 2003 - Love Actually, 2003 - Mamma Mia!, 2008 - The Accidental Husband, 2008 - Then She Found Me, 2008 - A Single Man, 2009

Natalie Portman

• Lahir: 9 Juni 1981 • Pendidikan: Sarjana Psikologi dari Universitas Harvard • Film:- Leon/The Professional, 1994 - Anywhere but Here, 1999 - Star Wars Trilogy: The Phantom Menace (1999), Attack of the Clones (2002), Revenge of the Sith (2005) - Closer, 2005 - V for Vendetta, 2006 - Paris Je T'aime, 2006 - The Other Boleyn Girl, 2008 - Black Swan, 2010 - No Strings Attached, 2011

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

DJ Riri Bantah Bawa Gerombolan Pasukan

Posted: 01 Mar 2011 02:54 AM PST

JAKARTA, KOMPAS.com -- DJ Riri membantah telah mengerahkan 'pasukan' untuk mengeroyok DJ Alvin, kekasih aktris Alice Norin, dalam insiden yang terjadi di salah satu klab di kawasan Jalan Sulanjana, Bandung pada Sabtu (25/2/2011) pekan lalu.

Riri mengaku datang ke Bandung bersama istrinya, Ola Hariska dan anaknya, serta seorang babysitter. "Jadi kalau saya dibilang dengan gerombolan, lho gerombolan saya cuma sama istri saya, suster, dan bayi saya yang berumur empat bulan," tegas Riri dalam jumpa pers di Barcode, Kemang, Jakarta Selatan, Senin (28/2/2011) malam. "Sekarang saya tanya apakah ada pasukan saya?" imbuh Riri.

Menurut Riri, insiden tersebut dimulai pada pukul 01.57 WIB. "Kronologinya yang pertama kali sebetulnya dari pihak Alice dan Alvin. Setelah manggung di lokasi yang sama sebelumnya, mereka balik lagi. Jadi jam 01.57 Alvin menelepon dan mengancam karena Alice ngaku diajak ketemuan sama saya," cerita Riri. Alice Norin adalah mantan istri DJ Riri. Perikahan mereka bubar tanpa dikaruniai seorang anak pun.

"Ancamannya adalah yang pertama menanyakan apa benar saya minta ketemu sama Alice? Saya bilang enggak benar. Saya datang ke Bandung sama keluarga, dan saya bawa baby saya berumur empat bulan," sambungnya.

Dari komunikasi melalui telepon genggam tersebut, Riri berusaha meyakinkan Alvin bahwa ia dan Alice sama sekali tidak saling membuat janji untuk bertemu. "Saya cuma mau bilang ke Alvin, kalau dapat info tolong dicerna dulu. Sementara dia langsung bilang ke saya 'Lu mau apa?' Saya ditantang, dan saya tertantang, dan saya tetap mengklarifikasi saya enggak minta ketemu (sama Alice)," tekan Riri.

Namun, Alvin tak menggubris penjelasan Riri. "Saat saya main, mereka datang dan menerobos masuk DJ boot. Pada jam saya perform harusnya tidak ada yang mengakses masuk. Terus dia berusaha menerobos masuk, security juga diterobos, dan orang terakhir istri saya yang menjaga, tapi Alvin tetap mendorong, kemudian Alice langsung menyerang membabi buta," jelas Riri.

Riri yang semula sibuk dengan turn table miliknya terpaksa menghentikan permainannya. "Lalu insting seorang suami pasti lihat istri saya dalam keadaan bahaya, saya langsung bertindak, saya menahan Alice, akhirnya saya rangkul Alvin saya bilang 'Tolong jagain pacar lu tuh'. Karena dia juga masih panas sama saya, dia menantang, kemudian kita berdua terjatuh di DJ boot, di mana area saya," ungkap Riri.

Tanpa komando, serta-merta saja terjadi insiden yang tak diinginkan. Riri menduga pria yang kini menjadi kekasih mantan istrinya tersebut justru dikeroyok oleh pengunjung klab yang kesal.

"Sekitar lima detik saya langsung diangkat dan saya langsung nyari istri saya, kemudian saya diamankan security, jadi dari situ itu saya sudah enggak tahu. Mungkin massa masuk karena kecewa dengan tontonan enggak sedap itu," tandas Riri.

Pada kejadian tersebut, masih kata Riri, setiap detik peristiwa pemukulan dan pengeroyokan yang dialami Alvin terekam jelas oleh video. "Dan saat Alvin jatuh di video itu terekam ada massa itu masuk dan ada yang memukul Alvin. Tapi saya juga enggak tahu siapa," tegas Riri.

"Saya berusaha menyelamatkan istri saya yang diserang, tidak sekali pun saya melakukan pemukulan seperti yang dituduhkan," sambungnya.

Atas insiden tersebut, Riri merasa telah difitnah Alvin. "Saya merasa dirugikan karena pencemaran nama baik, terutama Alvin mengaku dipukul sama saya enam kali, mengeroyok Alvin atau apalah. Lebih lanjut Alice tidak pernah melakukan kontak dengan mantan suami, yaitu saya. Saya rasa ada fitnah yang mungkin direkayasa oleh mereka dari awal," kata Riri.  

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan