Sabtu, 6 April 2013

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


"Banjir Aceh Barat landa 322 desa"

Posted: 06 Apr 2013 08:02 AM PDT

Banda Aceh (ANTARA News)- Bupati Aceh Barat T Alaidinsyah menyebutkan banjir melanda sebanyak 322 desa yang tersebar di 12 kecamatan, namun tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut.

"Sejauh ini tidak ada korban jiwa dan kami berharap hujan tidak lagi turun. Kondisinya saat ini sudah darurat dan warga kita minta tetap waspada," katanya di Meulaboh, Sabtu malam.

Saat mengunjungi lokasi pengungsian di Kecamatan Johan Pahlawan, bupati Alaidinsyah mengatakan kawasan terparah dilanda banjir adalah Woyla Timur yang berjarak sekitar 50 kilometer arah utara Meulaboh.

Didampingi Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Barat Dedek Risman, ia mengatakan semua tim siaga bencana sudah siaga disejumlah lokasi dan mengevakuasi warga ketempat lebih aman.

Menurut Alaidinsyah, meskipun tidak ada korban jiwa, kerugian diperkirakan cukup besar karena ada empat unit rumah warga dan jembatan rusak di Kecamatan Pante Ceureumen, dan Woyla Timur.

"Untuk kerugian masih dalam pendataan. Hal yang jelas saat ini banyak padi petani yang sudah di panen hanyut akibat banjir," katanya menambahkan.

Sementara itu Dedek Risman menambahkan, pihaknya mendirikan dapur umum di Desa Pasie Mesjid Kecamatan Johan Pahlawan, sementara untuk kecamatan lainnya hanya dikirim logistik dengan perahu karet.

Lebih 5.000 jiwa yang sudah didata sebagai pengungsi dan mendapat jatah bantuan logistik.

"Warga Woyla Timur dan kecamatan lain tidak mau dievakuasi karena itu kita hanya mengirimkan logistik sebab disana mereka mengungsi di kawasan lebih tinggi yang sifatnya berpencar-pencar," katanya menambahkan.

Samsuar, salah seorang pengungsi korban banjir asal Desa Pasie Masjid Johan Pahlawan mengaku desanya sudah kerap dilanda banjir.

"Seharusnya dibangun tebing dipingir sungai dan saluran air dibenahi, karena banjir disini selain faktor hujan juga sungai Meureubo itu paling mengancam, apalagi pemukiman kami dekat dengan aliran sungai," katanya.

Banjir juga menyebabkan terputusnya arus transportasi darat Meulaboh-Tutut karena ketingian air di bada jalan hampir satu meter.

Sejumlah desa di Mentawai terendam banjir

Posted: 06 Apr 2013 07:25 AM PDT

Padang (ANTARA News) - Sejumlah desa di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat terendam banjir akibat curah hujan dengan intensitas sedang-tinggi tiga hari terakhir berturut-turut terjadi di wilayah pesisir pantai, sehingga memicu terjadinya gelombang pasang.

Desa yang terendam banjir Monganpaula dan Dusun Sarilanggai Desa Sirilancah dengan jumlah penduduk 120 Kepala Keluarga (KK), kata Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet ketika dikonfirmasi dari Padang, Sabtu.

Laporan sementara belum ada korban jiwa dan petugas Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mentawai sudah diperintahkan meninjau lokasi banjir.

Sebab, ada beberapa desa di Kepulauan Mentawai kalau terjadi hujan tiga hari berturut-turut sudah berpotensi banjir karena memicu pasang naik.

Secara terpisah Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar Ade Edward mengatakan pihaknya belum mendapatkan laporan dari instansi terkait di wilayah itu.

Sejak beberapa hari terakhir intensitas tinggi dapat berpotensi menimbulkan banjir dan tanah longsor serta dapat memicu abrasi.

Bahkan, sepekan ke depan diperkirakan gelombang laut berpotensi tiga hingga enam meter di perairan Kepulauan Mentawai.

Namun dia menyampaikan telah terjadi bencana tanah longsor di Dusun Aie Cama Korong Sungai Jilatang Nagari Campago Kecamatan Kampung Dalam Kabupaten Padang Pariaman pada Jumat malam.

Dalam peristiwa itu, ada korban luka ringan Ikra Sahit (5) dan menimbun satu unit rumah atas nama Resmawati (42) reruntuhannya menimpa Rega (8) akibatnya luka pada bagian kepalanya.

Laporan dari petugas daerah itu kondisi tanah labil dan berpotensi terjadi longsor susulan, apabila hujan terus turun di daerah itu.

Oleh karena itu, kata dia, petugas BPBD Kabupaten Padang Pariaman telah melakukan evakuasi warga ke daerah aman agar terhindar dari dampak bencana. (KR-SA/Y006)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan