Rabu, 4 Julai 2012

Sindikasi lifestyle.okezone.com

Sindikasi lifestyle.okezone.com


Ingin Awet Muda? Ajak Pasangan Bercinta

Posted: 04 Jul 2012 10:03 AM PDT

BERCINTA tak hanya untuk memuaskan dan menyalurkan hasrat Anda. Bercinta dapat mempererat hubungan Anda dengan pasangan. Bercinta juga dapat melangsingkan tubuh, karena bercinta membakar banyak kalori dalam tubuh.  
Bercinta juga baik untuk kesehatan dan kesejahteraan kita. Berikut ini lima manfaat bercinta yang bisa dijadikan alasan agar Anda lebih sering bercinta dengan pasangan, seperti dilansir Top Santé.
 
Bercinta baik untuk jantung
 
Selain mengonsumsi makanan sehat, penyakit kardiovaskular atau penyakit jantung juga bisa dicegah dengan bercinta. Hubungan antara sering bercinta dengan pencegahan penyakit jantung pernah dipublikasikan dalam Journal of Epidemiology and Community Health. Berdasarkan penelitian yang dilakukan para ilmuwan Inggris terhadap 914 pria selama 20 tahun, diketahui bahwa laki-laki yang berhubungan seks setidaknya dua kali sepekan, berkurang risiko terkena serangan jantung hingga setengahnya.
 
Bercinta meredakan sakit
 
Saat berhubungan seks, tubuh kita melepaskan hormon oksitosin yang semakin meningkat ketika kita mencapai orgasme. Produksi hormon oksitosin kemudian akan merangsang sekresi dopamin dan endorphin, hormon kesenangan dan kesejahteraan yang bisa mengurangi atau menghilangkan rasa sakit. Profesor emeritus dan seksolog Beverly Whipple dari Rutgers University di New Jersey mencatat bahwa ambang toleransi nyeri pada wanita orgasme naik hampir 75%.
 
Bercinta membuat awet muda
 
Sering bercinta efektif sebagai antikerut (mencegah kerutan) dan membuat Anda terlihat awet muda. Dr. David Weeks, neuropsikolog dan peneliti di Royal Edinburgh Hospital di Skotlandia mewawancarai 3.500 orang usia 18-102 tahun selama 10 tahun. Dia menemukan bahwa pasangan yang bercinta setidaknya tiga kali sepekan tampak 10 tahun lebih muda daripada pasangan yang bercinta dua kali sepekan.
 
Bercinta menghilangkan stres
 
Stuart Brody, psikolog dari University of Paisley di Skotlandia, melakukan percobaan untuk mengetahui hubungan antara bercinta dengan tekanan darah dan stres. Selama dua pekan, dia meminta 24 wanita dan 22 pria untuk mencatat frekuensi aktivitas seksual mereka. Mereka kemudian melakukan uji stres. Hasilnya, sukarelawan yang sering berhubungan seksual lebih tidak stres. Tekanan darah mereka juga normal. Sedangkan relawan yang tidak berhubungan seks selama masa percobaan tersebut cenderung mengalami stres, tekanan darah mereka juga tinggi.
(tty)

Penyebab Anak Remaja Melakukan Seks Bebas (II-Habis)

Posted: 04 Jul 2012 04:21 AM PDT

PERGAULAN remaja di era globalisasi seperti ini sudah sangat maju dan tidak bisa dikontrol kembali. Hal ini membuat orangtua menjadi khawatir dan resah. Akan tetapi, di balik itu semua ada penyebab anak melakukan tindakan tersebut.
 
Tanpa orangtua sadari, memaksakan keinginan kepada anak akan menjadikan mereka "liar" di luar sana. Meski orangtua tidak pernah menyadari itu semua, akan tetapi hal ini terbukti dari sebuah studi yang dilakukan bahwa anak usia 16 tahun telah berhubungan seksual secara aktif, seperti dilaporkan Mid Day.
 
Inilah faktor penyebab yang menjadikan anak-anak melakukan seks bebas:
 
Remaja pecinta sesama jenis meningkat
Sebuah studi menemukan bahwa gadis remaja sekarang ini lebih terlibat secara kontak seksual dengan gadis seusia mereka. Menurut data statistik, 11 persen dari gadis yang berusia 17 tahun telah melakukan kontak seksual dengan gadis lainnya, dibandingkan dengan lima persen pada 2002 silam.

"Sexting adalah normal" untuk anak perempuan usia 14 tahun
Sebuah studi baru menjelaskan bagaimana peningkatan jumlah perempuan di awal remaja mereka yang beralih ke sexting dan pengiriman foto sensual untuk pacar mereka. Jon Brown, kepala program inti seks NSPCC, telah menegaskan bahwa sexting terus meningkat dan itu merupakan perilaku menyimpang yang tidak diketahui orangtua.

"Kami telah menemukan banyak bukti dari gadis usia 12 hingga 13 tahun mengirimkan foto sensual mereka untuk pacarnya," ungkapnya.
 
Masalah berat badan
Sebuah studi baru telah menunjukkan bahwa berat badan gadis remaja atau persepsi berat badan mereka mungkin memainkan peran dalam partisipasi mereka dalam perilaku seksual berisiko. Tim peneliti dari Universitas Pittsburgh menunjukkan bahwa gadis yang aktif secara seksual dan secara bersamaan memiliki kelebihan berat badan, memungkinkan untuk menggunakan kondom dibandingkan dengan gadis yang memiliki berat badan normal dan aktif secara seksual juga. Selain itu, gadis yang memiliki tubuh kurus juga kurang mungkin untuk menggunakan kondom. (ina)
(tty)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan