Rabu, 4 Julai 2012

Republika Online

Republika Online


Dua Jenazah Pilot Pesawat Jet Turki Ditemukan

Posted: 04 Jul 2012 11:08 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID,ANKARA-- Pasukan Komando Bersenjata Turki menyatakan telah menemukan mayat dua pilot pesawat jet F-4 yang ditembak jatuh pasukan Suriah. Kedua mayat ditemukan di dasar laut Mediterania, saat ini pihak berwenang Turki tengah berusaha mengambil kedua mayat tersebut. " Mayat kedua pilot telah ditemukan di dasar laut, saat ini sedang dilakukan pengambilan keduanya ke permukaan," kata komandan militer dalam pernyataan yang dimuat di situsnya.

Kedua pilot diidentifikasi sebagai, pilot Angkatan Udara Kapten Gokhan Ertan dan Letnan Hasan Huseyin Aksoy. Pihak militer tidak menjelaskan secara spesifik dimana kedua tubuh tersebut ditemukan. Tapi tak ada laporan keduanya dikeluarkan dari tubuh pesawat.

Pihak militer selama ini terus melakukan operasi pencarian sejak jet tersebut jatuh pada 22 Juni lalu. Pekan ini Turki juga membawa kapal khusus untuk menemukan reruntuhan, di kedalaman sekitar 1000 meter di bawah air.

Sebuah pernyataan mengatakan, pesawat jet F-4 tertembak di wilayah udara internasional. Namun, reruntuhan pesawat yang ditembak jatuh pasukan Suriah tersebut belum ditemukan.

Insiden ini memicu ketegangan antara Ankara dan Damaskus. Kedua negara bertetangga tersebut saling unjuk kekuatan di wilayah perbatasan.

Dalam sebuah wawancara Presiden Suriah Bashar al Assad menyatakan penyesalannya atas insiden tersebut. Ia mengaku, pasukannya tak mengetahui identitas pesawat saat melakukan penembakan.

Meski pun Assad telah menyatakan penyesalan, namun tak meredakan ketegangan kedua negara. Turki terus meningkatkan aktivitas militer di sepanjang perbatasan.

Subhanallah Jumlah Pejihad Muda di Jerman Meningkat

Posted: 04 Jul 2012 11:02 PM PDT

REPUBLIKA.CO.ID,BERLIN-- Sebuah laporan dari kantor berita Jerman menyatakan, jumlah kaum muda Muslim Jerman yang berubah menjadi pejuang jihad terus meningkat. Laporan ini menyatakan, semakin banyak pemuda Muslim jerman yang memutuskan pergi ke zona konflik untuk berjihad.

Kantor Berita Jerman Deutche Welle (DW) melaporkan, meski kasus anak muda yang menjadi pejuang jihad masih tergolong sedikit, namun jumlah tersebut terus meningkat secara perlahan. Menurut pihak keamanan Jerman, sejak tahun 90-an sekitar 235 kaum muda yang terkait dengan Jerman, tercatat memiliki latar belakang teroris atau setidaknya berusaha memperoleh pelatihan paramiliter.

Ada bukti nyata bahwa sekitar 100 orang benar-benar dilatih atau terlibat operasi militer. Lebih dari setengah dari mereka merupakan kaum muda Jerman, dan sekitar 10 orang telah dipenjara.

Injelijen Jerman memandang masalah ini sangat serius. Mereka beranggapan jika kembali ke Jerman, orang-orang tersebut akan menimbulkan ancaman keamanan nasional. Juru bicara Kantor Federal untuk Perlindungan Konstitusi mengatakan, kaum muda tersebut masuk dalam apa yang disebut Sauerland Grup. Mereka menghadiri kamp pelatihan militer di Pakistan, sebelum mereka akhirnya ditangkap saat persiapan serangan terhadap fasilitas militer Amerika Serikat di Jerman.

Tujuan utama pada pejihad muda Jerman ini adalah Waziristan, sebuah daerah bermasalah di Pakistan. Namun intelijen terus mencoba mencari tahu apakah para jihadis ini merelokasi arah 'perjuangan' mereka ke Somalia. Sebab di wilayah tersebut jaringan Alqaidah, militan al-Shabab, terus melancarkan serangan terhadap pemerintah.

Penulis buku "Young Jerman Taliban", Schmidt mengatakan banyak dari para pemuda relatif minim pengetahuan mengenai konflik. Mereka juga umumnya sedikit memahami agama, sehingga hanya mengklaim membela tanpa tahu permasalahan sebenarnya.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan