Sindikasi international.okezone.com |
Posted: 05 Jul 2012 06:08 AM PDT SINGAPURA - Sistem transportasi Mass Rapid Transit (SMRT) Singapura tengah dalam sorotan, khususnya setelah gangguan yang mereka alami beberapa waktu lalu. SMRT tersebut dikabarkan tidak terawat dengan baik. Sebuah panel penyelidikan yang dibentuk untuk mengungkap kekacauan sistem SMRT Desember tahun lalu, mengkritik pihak manajemen SMRT yang melanjutkan layanan SMRT tanpa menyelesaikan masalah yang mereka alami. Padahal, gangguan yang dialami SMRT sempat membuat ribuaan penumpang terperangkap di bawah tanah. Temuan dari Committee of Inquiry (COI), juga menegaskan bahwa operator SMRT tidak memiliki teknisi yang memadai untuk melakukan perawatan berkala. Kondisi ini membuat armada SMRT itu terganggu. "Sekilas, pemeliharaan armada tampak teratur. Tetapi jadwal untuk sebagian kegiatan pemeliharaan preventif melebihi rekomendasi manufaktur. Namun, tampaknya ada sebuah perbedaan antara apa yang termasuk dalam catatan resmi dengan yang terjadi di lapangan," kata laporan COI, seperti dikutip Associated Press, Kamis (5/7/2012). "Kami menemukan prosedur kerja dan mekanisme kontrol cabang pemeliharaan tidak ada koordinasi," imbuh laporan COI. Desember lalu, sistem transportasi SMRT lumpuh di Singapura. Kondisi ini mempengaruhi sekira 127 ribu komuter, termasuk mereka yang terjebak di dalam gerbong kereta di bawah tanah. Mereka terjebak setelah kereta tersebut tidak dialiri tenaga yang memadai, tepat di saat jam kantor yang ramai. Manajemen SMRT pun dikecam karena terus mengoperasikan kereta mereka, tanpa ada perbaikan menyuluruh pada sistem. Akibatnya, beberapa gangguan masih terus berlangsung dan mempengaruhi warga.(faj) |
Pemberontak Kachin Tahan Pasukan Myanmar Posted: 05 Jul 2012 05:07 AM PDT YANGON - Pemberontak Kachin dikabarkan menangkap lebih dari 30 pasukan Myanmar sebagai tawanan perang. Ditangkapnya militer Myanmar itu terjadi di saat meningkatnya baku tembak antara kelompok pemberontak dengan pihak militer Myanmar. Juru bicara Kachin Independence Army (KIA) La Nan mengatakan, prajurit Myanmar yang ditangkap sebagian berpangkat prajurit dan sersan. Mereka diperlakukan dengan hukum internasional yang berlaku terhadap tawanan perang. "Terlepas bagaimana mereka bisa tertangkap, kami memperlakukan prajurit musuh secara manusiawai," tutur La Nan, seperti dikutip DVB, Kamis (5/7/2012). Namun klaim pihak KIA masih belum bisa diverisikasi kebenarannya. Lan Nan bahkan menyatakan, beberapa dari prajurit Myanmar menolak untuk dikembalikan ke batalyon mereka karena takut diberikan hukuman. Pemerintah Myanmar belum memberikan keterangan atas penangkapan ini. Meski baku tembak masih terus berlangsung antara KIA dan militer Myanmar, upaya menuju damai masih terus dilakukan. Menteri Dalam Negeri Aung Min dan para pemimpin KIA dijadwalkan untuk melakukan pertemuan bulan ini guna memulai kembali negosiasi yang sempat terhenti Mei lalu. Pemerintah Myanmar sebelumnya mengusulkan pertemuan itu dilakukan di Kota Bhamo, Kachin. Namun KIA menolak usulan tersebut, mengingat masih terus berlangsung baku tembak di wilayah tersebut.(faj) |
You are subscribed to email updates from Sindikasi international.okezone.com To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan