Khamis, 5 Julai 2012

ANTARA - Peristiwa

ANTARA - Peristiwa


Kenali 'golden period' agar terhindar dari stroke berat

Posted: 05 Jul 2012 07:25 AM PDT

tanpa basa-basi, langsung bawa penderita ke rumah sakit,...."

Berita Terkait

Jakarta (ANTARA News) - Bagi penderita stroke, golden period mungkin tidak asing, karena ini adalah "masa emas" saat serangan stroke masih dapat diatasi.

"Masa gold period adalah tiga jam setelah stroke mulai menyerang. Karena pada masa ini penderita masih sangat mungkin untuk terhindar dari stroke, bila langsung ditangani dengan benar," kata dokter spesialis jantung dari Rumah Sakit Harapan Kita, Dr. Eka Harmeiwaty, SpS di Jakarta, Kamis.

Masa emas tiga jam ini, kata Eka, sebaiknya digunakan sebaik-baiknya dan dikenali dengan baik oleh penderita hipertensi, penyakit kardiovaskular, diabetes melitus, serta lemah jantung, karena akan sangat menolong penderita sehingga terhindar dari stroke berat.

"Bila stroke menyerang, tanpa basa-basi, langsung bawa penderita ke rumah sakit, supaya dapat langsung ditangani dan bisa selamat dari stroke," kata dia. 

Eka menjelaskan bahwa gejala stroke yang paling sering terjadi adalah, bibir yang tiba-tiba mencong, lidah yang baal sehingga sulit untuk berbicara, beberapa bagian tubuh yang terasa sulit digerakkan seperti lumpuh.

"Mata yang tiba-tiba jereng, serta pingsan pada penderita hipertensi dan penyakit kardiovaskular, harus diwaspadai, karena ini bisa jadi merupakan gejala awal stroke," ujar Eka.

(M048)

Editor: Aditia Maruli

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Cuaca ekstrem hambat pencarian korban tenggelam

Posted: 05 Jul 2012 07:12 AM PDT

Bayangkan pencarian hanya mengandalkan armada penangkap ikan masyarakat pesisir sehingga hanya di perairan sekitar Leksula,"

Berita Terkait

Ambon (ANTARA News) - Kondisi cuaca ekstrim menghambat upaya pencarian tiga korban speedboat tenggelam pada Rabu (4/7) di Kabupaten Buru Selatan, Provinsi Maluku.

Staf Ahli Bidang Pembangunan Bupati Buru Selatan, Hein Atiutta ketika dikonfirmasi, di Ambon, Kamis malam, mengatakan, gelombang mencapai 5 meter dibarengi terpaan angin kencang dan kabut sehingga pencarian tiga korban speedboat nahas tersebut belum membuahkan hasil.

"Bayangkan pencarian hanya mengandalkan armada penangkap ikan masyarakat pesisir sehingga hanya di perairan sekitar Leksula," ujarnya.

Speedboat yang berangkat dari desa Meda tujuan Leksula ditumpangi Camat setempat, Vecky Lesnussa usai menghadiri resepsi pernikahan dan mengangkut 21 orang.

Sayangnya, hanya 17 orang, termasuk Camat Leksula yang selamat, sedangkan staf Badan Narkotika Buru Selatan, David Lesnussa meninggal.

Sedangkan istrinya, Ny.Evie Lesnussa (guru SD Negeri Leksula), Delon Lesnussa dan Semmy Biloro belum ditemukan.

Hein juga telah memperingatkan Staf Ahli Bidang Pemerintahan Bupati Buru Selatan, Anthon Lekahena yang hendak menghadiri pemakaman almarhum David di Leksula.

"Kondisi cuaca ekstrim sangat mengkhawatirkan masyarakat Namrolle, ibu kota kabupaten Buru Selatan sehingga Anthon Lekahena diperingatkan untuk mempertimbangkan ke Leksula mewakili Bupati Tagop Suharsono Soulissa," katanya.

Musibah laut juga terjadi pada Selasa (3/7) pagi, sekitar pukul 09.00 WIT mengakibatkan dua orang meninggal akibat armada nelayan yang biasanya dimanfaatkan menangkap ikan tuna tenggelam di perairan Batu Tulis, desa Wamkana.

Korban meninggal tersebut teridentifikasi bernama Chris Hukunala dan Sanang Hukunala.

Awalnya enam orang dengan armada tradisional yang dikemudikan Yono Wanci dan seorang pembantunya berangkat dari Namrolle, ibu kota Kabupaten Buru Selatan tujuan Leksula.

Sayangnya dalam pelayaran dihantam angin kencang dan gelombang tinggi sehingga tenggelam mengakibatkan Chris dan Sanang meninggal.

Sedangkan empat orang selamat sudah dievakuasi ke Wamkana. Yono dan pembantunya yang belum diketahui identitasnya sedang menjalani pemeriksaan di Polsek Namrolle.

Pemkab Bursel menanggung biaya pemakaman maupun lainnya dari korban kapal naas tersebut.
(L005/D009)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2012

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Komentar Pembaca

Kirim Komentar

Tiada ulasan:

Catat Ulasan