ANTARA - Mancanegara |
Ledakan pipa gas di Mesir putuskan pasokan ke Yordania Posted: 10 Nov 2011 10:01 PM PST Amman (ANTARA News) - Satu serangan terhadap pipa gas di Mesir menyebabkan penghentian pasokan gas alam ke Yordania, kata Kantor Berita Petra yang dikelola oleh negara pada Kamis. Kerajaan miskin energi, yang mengimpor sekitar 96 persen dari kebutuhan energi setiap tahunnya, akan menggunakan bahan bakar alternatif untuk menghasilkan listrik, kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Abu Qutaibah Qura, pada Kamis. Sabotase Selasa itu adalah yang ketujuh dari jenisnya sejak awal tahun ini, kata menteri. Pembangkit listrik Yordania akan beralih menggunakan bahan bakar alternatif untuk produksi berat, kata menteri. Dia menambahkan bahwa cadangan bahan bakar alternatif hanya cukup untuk 30 hari saja. Yordania sedang melakukan koordinasi dengan pemerintah Mesir untuk memastikan dimulainya kembali pasokan gas secepat mungkin, kata menteri. Biaya sehari-hari pembangkit listrik didasarkan pada bahan bakar berat dan diesel yang diperkirakan sekitar tiga juta dinar Yordania (sekitar 4,5 juta dolar AS). Selama tiga tahun terakhir, sekitar 80 persen dari daya yang dihasilkan di kerajaan itu mengandalkan gas Mesir. Pada tahun 2010, Yordania mengimpor sekitar 239 juta meter kubik gas dari Mesir. Laporan-laporan sebelumnya mengatakan, satu ledakan menghantam pipa gas antara Mesir, Israel dan Yordania pada Kamis pagi di Sinai Utara. Ini adalah ledakan pipa gas yang keenam kalinya dalam tahun ini dan yang pertama sejak pemompaan dilanjutkan pada 24 Oktober, kata seorang sumber keamanan kepada Reuters. Ledakan itu terjadi di dekat daerah Mazar, 60 kilometer (37 mil) di barat kota Al-Arish. "Indikasi awal adalah bahwa ini sabotase," kata sumber itu. Pipa itu kini telah ditutup, katanya menambahkan. Warga di Al-Arish mengatakan kepada Reuters bahwa api bisa dilihat dari kota tersebut. Editor: Desy Saputra COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full content generated by Get Full RSS. |
Ini Abad Pasifiknya Amerika, kata Clinton Posted: 10 Nov 2011 09:58 PM PST Semakin jelas bahwa pada abad ke-21 ini pusat strategis dan ekonomi dunia akan berada di Asia Pasifik" Berita Terkait Video Untuk itu, sambung Clinton, masalah-masalah yang meliputi kawasan Pasifik membutuhkan kepemimpinan Amerika Serikat. Di samping menegaskan bahwa pemerintahan Barack Obama akan berupaya memperkuat tali hubungan dengan China, Clinton menggunakan fora KTT Asia Pasifik di Honolulu guna mewanti-wanti Beijing dan kekuatan lainnya untuk tidak berpikir bahwa Amerika Serikat tengah menyerahkan peran internasionalnya di Pasifik. "Ada tantangan yang dihadapi Asia Pasifik saat ini yang menuntut kepemimpinan Amerika, dari upaya menjamin kebebasan berlayar di Laut China Selatan, sampai melawan provokasi proliferasi (senjata nuklir) Korea Utara dan mempromosikan keseimbangan serta pertumbuhan ekonomi yang inklusif," kata Clinton seperti dikutip Reuters. Pidato Clinton yang disampaikan di East-West Center ini menjadi bagian dari kampanye politik Presiden Barack Obama untuk menjadikan kebijakan luar negeri AS lebih fokus ke Asia setelah satu dekade perang di Iraq dan Afghanistan. "Semakin jelas bahwa pada abad ke-21 ini pusat strategis dan ekonomi dunia akan berada di Asia Pasifik, dari anak benua India sampai pantai barat benua Amerika," katanya. Di samping mengetakan China dan AS perlu bekerjasama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi global, Clinton juga melontarkan kritik terhadap kebijakan hak asasi manusia Beijing yang disebutnya pasti membuat marah para pemimpin China. "Kami diingatkan oleh insiden-insiden baru-baru ini di Tibet di mana anak muda membakar dirinya sendiri sebagai wujud protes mereka, begitu pula terus berlanjutnya penahanan rumah kepada pengacara China Chen Guangcheng," kata Clinton merujuk peristiwa-peristiwa terakhir di China. Clinton mengatakan di abad ini Washington bertekad membangun jejaring di kawasan Asia Pasifik yang sama dengan jejaring kelembagaan dan hubungan transatlantik yang AS dan sekutu-sekutu Eropa-nya bangun pada abad 20. "Saat ini, ada kebutuhan akan adanya sistem tranpasifik yang lebih dinamis dan berdaya tahan; satu arsitekrut keamanan dan ekonomi yang mapan yang akan mempromosikan keamanan, kemakmuran, dan nilai-nilai universal; mengatasi perbedaan di antara bangsa-bangsa; meningkatkan kesalingpercayaan dan akuntabilitas; dan mendorong kerjasama yang efektif pada skala yang dituntut oleh tantangan dewasa ini," katanya. Editor: Jafar M Sidik COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full content generated by Get Full RSS. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Internasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan