ANTARA - Berita Terkini |
Posted: 10 Nov 2011 07:12 PM PST Jakarta (ANTARA News) - Mantan Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri, Komjen Pol Susno Duadji, akan mengajukan kasasi atas putusan banding yang memperkuat hukuman Susno dengan 3,5 tahun penjara. "Ya pasti kami akan kasasi," kata kuasa hukum Susno, Zul Armain Aziz, di Jakarta, Jumat. Zul Armain Aziz mengatakan pihaknya akan mengecek keputusan Pengadilan Tinggi (PT) DKI Jakarta tersebut. Juru bicara PT DKI Jakarta, Ahmad Sobari, di Jakarta, Jumat, membenarkan adanya putusan Nomor 35/PID/TPK/2011/PT.DKI itu yang tertanggal 9 November 2011. Majelis hakim banding Susno itu dipimpin oleh Roosdarmani dengan anggota Widodo, As`adi Al Ma`ruf, Sudiro, dan Amiek Sumindriyatmi. Di tingkat pertama, Susno divonis 3,5 tahun penjara dan denda Rp200 juta atau subsider enam bulan kurungan karena dinilai secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi. Susno menjadi terdakwa dalam dugaan menerima dana sebesar Rp500 juta dalam penanganan kasus PT Salma Arowana Lestari (SAL). Susno juga menjadi terdakwa dalam dugaan penggelapan dana pemilihan umum kepala daerah (pilkada) Jawa Barat 2008. Majelis hakim menyatakan terdakwa harus membayar uang pengganti Rp4 miliar dan jika tidak dibayarkan selama satu bulan harus diganti dengan hartanya . Susno Duadji melanggar Pasal 11 Undang-Undang (UU) Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 tahun 2001. Pasal 3 jo Pasal 18 Undang-Undang (UU) Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 tahun 2001 jo Pasal 55 ayat ke-1 KUHP. Editor: Desy Saputra COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full content generated by Get Full RSS. |
Beruang kutub mendapat perhatian khusus Posted: 10 Nov 2011 07:08 PM PST Berita Terkait "Kanada adalah tempat tinggal bagi dua-pertiga populasi beruang kutub di dunia dan kita memiliki tanggung jawab pelestarian yang unik untuk secara efektif merawat mereka," kata Menteri Lingkungan Hidup Kanada Peter Kent. Pendaftaran beruang kutub di dalam Species at Risk Act di Kanada, katanya, akan membantu melindungi "spesies yang menjadi lambang ini". Rencana penanganan tersebut harus bertujuan meringankan ancaman manusia buat beruang kutub. Namun Kent mengatakan itu takkan menimbulkan larangan terhadap kegiatan seperti perburuan oleh suku Inuit, demikian laporan AFP --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Jumat pagi. Mayoritas warga di bagian timur-jauh Kanada yang diajak berkonsultasi dari 2008 sampai 2010 menentang pendaftaran beruang sebagai hewan yang terancam puncah, sebab beruang masih berkeliaran di beberapa bagian Kutub Utara kendati ada peringatan keras bahwa hewan bertubuh besar itu menghadapi ancaman akibat perubahan iklim. Di Kanada, hanya empat dari 13 sub-populasi beruang kutub menghadapi ancaman besar kepunahan "barangkali akibat perubahan iklim atau perburuan secara berlebihan", demikian laporan pemerintah. Sebanyak 4.330 dari sebanyak 15.500 beruang kutub di Kanada dapat mengalami penurunan jumlah sebanyak 30 persen atau lebih dalam tiga generasi beruang kutub, atau 36 tahun, akibat pemanasan di Hudson Bay di bagian barat negeri tersebut dan Beaufort Sea di bagian selatan. Selain itu perburuan yang tak terkendali di Kane Basin dan Baffin Bay juga ikut berperan, katanya. Sisa populasi beruang kutub diproyeksikan meningkat atau tetap stabil selama beberapa dasawarsa mendatang. Banyak hewan di kelompok yang berjuang hidup memperlihatkan "penurunan kondisi tubuh" dan "perubahan di lokasi kehidupan mereka" yang berkaitan dengan penurunan ketersediaan es laut, kata pemerintah. Saat ini, sebanyak 534 beruang kutub diburu setiap tahun di Kanada, demikian data statistik pemerintah. Rencana baru penanganan beruang kutub diharapkan bisa "memperkuat dan meresmikan" strategi pelestarian, memalui kerja sama dengan Amerika Serikat, Rusia, Norwegia dan Greenland. Rencana tersebut diajukan pada Oktober dalam pertemuan Iqaluit di timur-jauh Kanada. Editor: Desy Saputra COPYRIGHT © 2011 Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com Full content generated by Get Full RSS. |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Berita Terkini To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan