Jumaat, 19 Ogos 2011

ANTARA - Hiburan

ANTARA - Hiburan


Budayawan terbitkan tiga buku budaya Lampung

Posted: 19 Aug 2011 06:47 AM PDT

Bandarlampung (ANTARA News) - Tiga penerbit meluncurkan tiga buku bernuansa khazanah sastra, budaya, dan sastra daerah Lampung.

Editor Penerbit Pustaka Labrak, salah satu penerbit yang menerbitkan buku tersebut, Udo Z Karzi, di Bandarlampung, Jumat, mengatakan, kehadiran tiga buku tersebut diharapkan dapat memperkaya wawasan generasi muda sekarang, terutama untuk mengenal sejarah, dan sastra klasik di Lampung.

Ketiga buku yang diterbitkan itu, dua buku diantaranya berbahasa Lampung, yaitu novel Radin Inten II karya Rudi Suhaimi Kalianda terbitan BE Press Bandar Lampung dan karya klasik Warahan Radin Jambat suntingan Iwan Nurdaya-Djafar dengan redaktur ahli, Hilman Hadikusuma yang diterbitkan Pustaka Labrak.

Satu buku lainnya yaitu Hikayat Nakhoda Muda, Memoar Sebuah Keluarga Melayu karya Lauddin yang diterbitkan oleh Ilagaligo.

Rudi Suhaimi Kalianda dalam novelnya Radin Inten II menceritakan kembali sejarah perjuangan pahlawan nasional dari bumi Lampung dengan penuturan berbahasa Lampung.

"Buku Radin Inten II terdiri dari enam pembabakan cerita, diawali dengan Sanak Ngura Sai Mebani, Jadi Kepala keratuan Darah Putih, Kalianda Berkobar, Pertempuran di Benteng Bendulu, Sampai Sepebelaan Rah, dan Gugorni Sang Pahlawan," kata sang penulis.

Sedangkan Hikayat Nahkoda Muda: Memoar Sebuah Keluarga Melayu merupakan karya sastra klasik berbahasa Melayu dalam huruf Jawi (Arab Melayu), ditulis oleh La Uddin jdkk.

Kisah petualangan tersebut merupakan karya klasik yang rampung pada 1202 Hijriyah atau 1778 Masehi.

Naskah ini kemudian diterjemahkan William Marsden ke dalam bahasa Inggris dengan judul Memoirs of a Malayan Family, 1830. Lalu, diterjemahkan lagi ke bahasa Indonesia oleh Iwan Nurdaya-Djafar.

Sedangkan Warahan Radin Jambat merupakan manuskrip yang didapat Profesor Hilman Hadikusuma (alm) dari seorang peneliti asal Jepang Yoshie Yamazaki dari perguruan tinggi Tsuda College Jepang.

Naskah itu diperoleh semasa Yamazaki melakukan penelitian tentang transmigrasi di Lampung pada tahun 1984-1986.

"Warahan Radin Jambat memiliki 703 bait, bentuknya reringget yang paling tua di Lampung. Dengan pola persajakan tetap dan terikat banyaknya brais dalam setiap bait. Reringget merupakan sastra lisan yang mendekati pantun yang biasa kita kenal," kata Iwan.

Dia menjelaskan, penerbitan Warahan Radin Jambat dan Hikayat Nakhoda Muda merupakan upaya menyelamatkan naskah kuno di Lampung.

"Agar kekayaan bumi Lampung yang tak ternilai harganya ini dapat tetap ada dan tak hilang dimakan zaman," kata dia.

Senada dengan itu, Direktur BE Press Y. Wibowo menyatakan kegembiraannya dengan terbitnya tiga buku tersebut.

"Ketiga buku itu, baik yang berbahasa Lampung maupun yang bukan berbahasa Lampung, memiliki setting Lampung dan kental dengan aroma sejarah dan budaya Lampung," kata dia.

(ANT-046/B013)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.

Rp80 Juta untuk Karya Jurnalistik Abikarya Syahdana

Posted: 19 Aug 2011 03:32 AM PDT

lkbn antara (ANTARA)

Berita Terkait

Video

Jakarta (ANTARA News) - Panitia lomba karya jurnalistik Abikarya Syahdana menyediakan total hadiah Rp80 juta untuk karya jurnalistik terbaik dalam bentuk karya tulis (teks) dan foto.

Siaran pers dari Aqua Danone yang diterima di Jakarta, Jumat, menyebutkan hadiah lomba dibagi dalam empat peringkat, yakni karya tulis dan foto terbaik, masing-masing berhadiah Rp15 juta.

Hadiah peringkat kedua masing-masing (karya tulis dan foto) Rp10 juta, peringkat ketiga masing-masing Rp5 juta dan empat nominator terbaik untuk karya tulis dan foto, masing-masing Rp2,5 juta.

Lomba karya jurnalistik Abikarya Syahdana tahun ini mengambil tema "Peranan Air untuk Kesehatan Manusia dan Peningkatan Produktivitas" dan "Pengelolaan Air secara Terpadu dan Pelestarian Lingkungan".

Karya tulis dan foto yang dilombakan adalah artikel dan foto yang disiarkan pada periode 1 Januari 2011 hingga 30 November 2011. Pemenang akan diumumkan pada akhir Desember 2011.

Peserta lomba adalah wartawan (tulis atau foto), kontributor dan koresponden resmi dari berbagai media (cetak dan online) di seluruh Indonesia, tanpa batasan usia.

Panitia juga menerima karya foto dari wartawan freelance (fotografer lepas) yang secara rutin menyiarkan karyanya ke sejumlah media dalam dua tahun terakhir.

Lomba tertutup bagi penulis nonmedia, penulis blog, kolumnis dan penulis opini.

Bentuk karya tulis dan foto bebas, bisa dalam bentuk artikel berita, feature, hasil wawancara dan lainnya.

Panitia hanya menilai produk karya tulis dan foto pada periode lomba dan karya jurnalistik tersebut diterima panitia paling lambat 31 November 2011 (cap/pos email) di Panitia Anugerah Abikarya Syahdana, Wisma ANTARA Lantai 20, Jalan Merdeka Selatan No.17 Jakarta Pusat 11010.

Nomer telepon panitia 021-3524474; fax 021-3524477 atau karya jurnalistik bisa dikirim ke abikarya.syahdana@yahoo.com.

Pengumuman akan dilakukan pada akhir Desember tahun 2011. Sementara dewan juri lomba terdiri dari wakil dari Aqua Danone, wakil dari LKBN ANTARA, wakil dari PWI, ahli hidrogeologi/hidrologi dan ahli kesehatan.

(T.E007)

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © 2011

Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by Used Car Search.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan