KOMPAS.com - Regional |
Merpati Sudah Pesan 15 Unit MA-60 Posted: 07 May 2011 07:44 AM PDT Pesawat Merpati Jatuh Merpati Sudah Pesan 15 Unit MA-60 Haryo Damardono | Asep Candra | Sabtu, 7 Mei 2011 | 14:44 WIB JAKARTA, KOMPAS.com - Maskapai Merpati Nusantara Airlines sebenarnya memesan 15 unit pesawat jenis MA-60. Pesawat jenis itulah yang jatuh di Kaimana, pada Sabtu (7/5/2011) siang ini. Adapun, pembelian pesawat itu pun sebenarnya adalah bagian dari pembangunan pembangkit listrik 10.000 megawatt. Saat ini, kemungkinan baru ada empat unit pesawat jenis MA-60 di tangan Merpati. Karena pada Rabu (4/4/2011) kemarin, kepada Kompas, Sekretaris Perusahaan Merpati Imam Turidi mengatakan, masih ada 11 unit pesawat Merpati jenis MA-60 yang belum datang. Pesawat yang diproduksi Xi'an Aircraft Industrial Corporation di bawah China Aviation Industry Corporation I (AVIC I), sebenarnya mampu mengangkut 60 orang. Bukan hanya 20-an pesawat seperti pesawat yang jatuh di Kaimana, Papua Barat itu. Pesawat berbaling-baling ini pun, mampu terbang dengan kecepatan maksimal hingga 514 kilometer per jam. Ditopang oleh dua mesin & Whitney Canada PW127J. Dengan wilayah jelajah 1.600 kilometer, pesawat ini mampu terbang hingga 7.620 meter. Pesawat Merpati jenis MA-60 ini pun, akan dimanfaatkan Merpati untuk melayani jalur penerbangan komuter. Tadinya, Merpati menerbangkan pesawat-pesawat jenis Fokker 27 dan 100. Kirim Komentar Anda Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
Masbukhin Ditunggu di Kota Pahlawan Posted: 07 May 2011 07:36 AM PDT KEDIRI, KOMPAS.com - Belum jelasnya teknis pemulangan para ABK MV Sinar Kudus dari Jakarta ke rumah masing-masing membuat keluarga hanya mampu menerka-nerka tempat penjemputannya saja. Bahkan, ada pula yang sudah memastikan tidak akan melakukan penjemputan di Jakarta. Keluarga Masbukhin, muallim 1 kapal yang berasal dari Kediri, Jawa Timur ini misalnya, meskipun juga menunggu konfirmasi dari perusahaan, keluarga sudah memastikan tidak akan menyusulnya di Jakarta. "Jakarta kejauhan, apalagi saya juga tidak tahu (hafal) Jakarta," ujar Yunita, istri Masbukhin, Sabtu (7/5/2011). Sehingga, Yunita menambahkan, keluarganya baru akan melakukan penjemputan jika kepala rumah tangganya itu sudah sampai di kota Surabaya. "Saya kini berdoa saja hingga nanti sampai di Surabaya," tandas warga Purwokerto, Ngadiluwih, Kabupaten Kediri ini. Selain itu, ibu dari Maya (8) serta Tyo (6) ini menuturkan, sebagaimana kebiasaan suaminya sepulang melaut pada waktu-waktu sebelumnya, juga dijemput di Kota Pahlawan itu. "Biasanya kami tunggu di Surabaya bersama keluarga Kepala Kamar Mesin (KKM) lainnya," tuturnya. Hingga kini, keluarga belum ada persiapan acara penyambutan kepulangan Masbukhin. Yunita hanya menyampaikan bahwa dirinya dan anak-anaknya sudah begitu rindu dengan Masbukhin. " Kalo Maya sudah sejak kemarin minta jalan-jalan," pungkasnya. Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price. |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Regional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan