Rabu, 2 Mac 2011

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Demo Tolak Tambang Batu Bara di Kaltim

Posted: 02 Mar 2011 07:05 AM PST

Demo Tolak Tambang Batu Bara di Kaltim

Penulis: Lukas Adi Prasetya | Editor: Glori K. Wadrianto

Rabu, 2 Maret 2011 | 15:05 WIB

BALIKPAPAN, KOMPAS.com — Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) kembali menegaskan sikapnya menolak penambangan batu bara di Kalimantan Timur. Hal tersebut diutarakan sekitar 20 anggota Jatam saat menggelar aksi di depan Hotel Novotel, Balikpapan, bersamaan dengan kongres batu bara The 1st Coal Mining Congress and Expo 2011 di hotel tersebut.

Massa aksi berjalan kaki dari Taman Bekapai sejauh sekitar 60 meter menuju depan hotel. Sebagian mengenakan kostum jubah hitam dan topeng putih, sebagian membawa foto-foto kerusakan hutan Kalimantan akibat penambangan batu bara. Sembilan orang itu masing-masing memakai jubah hitam yang tercantum sebuah huruf yang ketika berjejer membentuk kata "Deadly Coal" atau batu bara yang mematikan.

Satu per satu mereka berorasi di tengah berlangsungnya kongres yang dihadiri sejumlah pengusaha tambang dan jajaran pemerintah. Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak pun datang dan menjadi pembicara.

Humas aksi tersebut, Johansyah Ismail, mengatakan, penambangan batu bara dan bisnisnya hanya menguntungkan pengusaha dan penguasa. "Warga tak mendapat apa-apa dan alam pun rusak. Pemerintah tak melakukan hal apa-apa untuk mencegah," ujarnya.

Sekarang telah ada 1.271 izin pertambangan skala kuasa pertambangan (KP) dan 33 izin  perjanjian karya pengusahaan pertambangan batu bara (PKP2B) di Kaltim. Total luasannya 4,4 juta hektar. Sekadar perbandingan, luas Negara Swiss 4,1 juta hektar dan Provinsi Kalimantan Selatan 3,7 hektar.

Sekitar 80 persen produksi batu bara Kaltim dijual ke luar. Hanya lima persen  untuk Kalimantan, sisanya untuk listrik di Bali dan Jawa. Ini ironis karena listrik byarpet pun masih terjadi di Kalimantan, daerah sumber batu bara. Alam, hutan rusak, dan itu yang diwariskan kepada generasi mendatang. 

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Kirim Komentar Anda

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Korban Perampokan di Bandung Akhirnya Tewas

Posted: 02 Mar 2011 06:20 AM PST

Luka Tembak di Kepala

Korban Perampokan di Bandung Akhirnya Tewas

Editor: Glori K. Wadrianto

Rabu, 2 Maret 2011 | 14:20 WIB

BANDUNG, KOMPAS.com - Salah seorang korban perampokan di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Karyajatnika Sadaya, Kota Bandung, Dudi (30) meninggal dunia, di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Rabu siang (2/3/2011).

Juru Bicara IGD RS Hasan Sadin Bandung dr Melanie, mengatakan Dudi dinyatakan meninggal pukul 12.33 WIB.  "Saat tiba di IGD RSHS Bandung, kondisi korban memang sudah drop, tensi darahnya juga menurun," kata dr Melanie ketika dihubungi melalui telepon selularnya.

Menurutnya, proyektil peluru yang bersarang di kepala bagian kiri "office boy" tersebut tidak menyebabkan pendarahan hebat.  Namun, karena ada kerusakan di bagian otak, sehingga peluru masih bersarang di kepala korban.

Selama di RS Hasan Sadin Bandung, korban ditangani oleh bedah bagian syarat dan dirawat di ruang resussitasi. Sedangkan korban lainnya yang berkerja sebagai satpam BPR KS Ahmad Winarto mengalami trauma berat dan masih dirawat di IGD RS Hasan Sadikin.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Kantor Kas Bank Perkreditan Rakyat Karyajatnika Sadaya di Jalan Wastukancana Nomor 65 Bandung disatroni kawanan perampok bersenjata api, Selasa (1/3/2011) malam. 

Salah seorang petugas keamanan BPR, KS Makmun (38) mengatakan, peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 22.00 WIB. Ketika itu kawanan perampok menembak dua karyawan bank, yakni satpam Ahmad Winarto dan office boy bernama Dudi. "Dudi ditembak di bagian kepala, sedangkan Ahmad Winarto ditembak di bagian leher," ujar Makmum.

Baca Juga:  Tabrakan di Suramadu, Seekor Sapi Mati

 

Sent Using Telkomsel Mobile Internet Service powered by

Kirim Komentar Anda

Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan