KOMPAS.com - Regional |
Pergeseran Sesar Grindulu Melemah Posted: 26 Feb 2011 06:02 AM PST TRENGGALEK, KOMPAS.com — Tim Kajian dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menilai, puncak pergeseran sesar pada jalur sesar Pacitan Trenggalek yang diduga merupakan penyebab munculnya suara-suara gemuruh di desa-desa di Kabupaten Trenggalek, sudah mengalami penurunan. Puncak pergeseran diyakini minggu kedua Februari 2011, dan kini sudah terus menurun dan melemah. Tim yang belum sepenuhnya selesai mengkaji sudah meyakini, gejala alam ini akan berhenti dengan sendirinya jika keseimbangan lempengan kerak geologi di kawasan tersebut sudah tercapai. Penurunan ditunjukkan oleh telah menurunnya rekaman getaran gempa tektonik yang direkam dengan sesismometer digital yang dipasang pada empat lokasi di selatan Trenggalek. "Kami masih akan menyelenggarakan rapat koordinasi dengan Pemkab Trenggalek, sedangkan prinsip kesimpulan hasil pemeriksaan yang dapat kami sampaikan untuk ditularkan kepada warga Trenggalek, bahwa peristiwa alam ini tidak berpotensi bahaya. Meski demikian warga tetap diminta waspada dan cepat melapor jika ada fenomena alam yang diluar kebiasaan, seperti bukit yang berubah posisi, munculnya bau belerang, munculnya air panas, atau apa saja," kata Kepala Bidang Pengamatan Gempa Bumi dan Gerakan Tanah Dr I Gede Swantika, di Trenggalek (Jawa Timur), Jumat (25/2/2011). Ketua Tim Peneliti Geologi Herry Purnomo yang ditemui pada kesempatan yang sama menjelaskan, suara gemuruh yang terdengar ini diyakini tidak berhubungan dengan kegiatan di bawah Gunung Wilis. Artinya, ini bukan kegiatan vulkanologi Gunung Wilis, sebab jika kegiatan vulkanologi harus ada gejala-gejala vulkanis seperti munculnya bau belerang. Tim meyakini suara gemuruh tersebut merupakan bagian dari fenomena alam akibat pergeseran Sesar Grindulu, yakni garis patahan raksasa disekeliling lempeng kerak geologi yang membujur miring dari Pacitan ke Trenggalek. Sesar atau garis patahan ujung pertemuan dua lempeng itu juga melintasi bawah Gunung Wilis, sehingga fenomena suara gemuruhnya bisa terdengar di wilayah kabupatan bawah Gunung Wilis, dan sekaligus sampai lokasi di Trenggalek dekat pantai selatan. Watak formasi batuan pada lempeng geologi di kawasan ini, yang berupa batu gamping (kapur) di antaranya menjadi gamping keras atau marmer, yang diduga menimbulkan suara keras akibat pergerakan-pergerakan, tumbukan-tumbukan batuan. Lempeng geologi jangan digamparkan sebagai batuan padat massif, melain aneka formasi batuan yang juga berongga-rongga yang akan bergerak-gerak satu sama lain, seperti segenggam kelereng yang jika diremas akan bertumbukan satu lain dan menimbulkan bunyi, kata Herry. Tim ini telah memasang empat seismometer digital yang bisa bekerja tanpa operator 24 jam, sejak pekan lalu, dan direncanakan akan dilepas hari Sabtu (26/2/2011), untuk kemudian dilakukan analisa menyeluruh. (ODY)
|
Truk Tanah Rusak Jalan ke Riam Kanan Posted: 26 Feb 2011 05:10 AM PST Truk Tanah Rusak Jalan ke Riam Kanan Penulis: Defri Werdiono | Editor: Egidius Patnistik Sabtu, 26 Februari 2011 | 13:10 WIB KOMPAS/IRMA TAMBUNAN Jalan rusak di sepanjang Jalan Lingkar Kota Jambi tidak hanya dikeluhkan para sopir angkutan barang, tetapi juga masyarakat setempat. Saking kesalnya, masyarakat berulang kali berunjuk rasa dan memblokir jalan. Kondisi kerusakan jalan lingkar di Kampung Bohok Kota Jambi pada Oktober 2010. TERKAIT: ARANIO, KOMPAS.com — Jalan menuju ke bendungan dan obyek wisata Riam Kanan dari arah Banjarbaru hingga Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, rusak parah. Kerusakan terjadi di beberapa titik, dan disebabkan oleh aktivitas truk-truk bermuatan tanah galian dan batu untuk kebutuhan urug lahan perumahan. Akibatnya, selain rusak, jalan juga licin oleh tanah berwarna kuning kemerahan yang terbawa ban truk. Lutfi, salah satu warga, Sabtu (26/2/2011), menuturkan, tidak jarang ada warga yang jatuh dari kendaraan bermotor akibat terpeleset saat melintas. (WER) Kirim Komentar Anda |
You are subscribed to email updates from KOMPAS.com - Regional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan