detikcom |
PKS Sebut PD Arogan dan Emosional Posted: 24 Feb 2011 12:53 PM PST Jumat, 25/02/2011 03:53 WIB "Ini menurut saya reaksi yang sangat berlebihan, emosional, dan arogan. Karena Pak SBY sampai saat ini belum pernah menyampaikan demikian," ujar Anis kepada detikcom, Jumat (25/2/2011). Anis menuturkan, PKS tak pernah melanggar kontrak politik dengan Presiden SBY. Apa yang dilakukan PKS dengan mendukung hak angket mafia pajak DPR, menurut Anis, guna membersihkan pemerintah dari mafia pajak. "Semua yang kita lakukan hanya menjalankan kontrak politik, kita nggak ada niat keluar kontrak politik yang telah disepakati. Karena itu sampai hari ini kita masih berada di koalisi," terang Anis. PKS juga tak menganggap penting desakan partai koalisi lainnya agar Golkar dan PKS keluar koalisi. PKS merasa hubungan dengan presiden SBY sangat baik. "Kita nggak mau menghiraukan masalah itu karena. Hubungan dengan Presiden SBY sejauh ini sangat baik," terang Anis. Anis lalu memperingatkan PD bahwa yang berhak mengambil keputusan adalah Presiden SBY sebagai ketua koalisi. "Kita cuma mendengarkan apa yang disampaikan Pak SBY dan komunikasi dengan SBY sejauh ini sangat baik, SBY jauh lebih sopan dari PD," tandasnya. (van/nvc) Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda! Redaksi: redaksi[at]detik.com |
Gempa di Selandia Baru Tewaskan 103 Orang & 228 Korban Hilang Posted: 24 Feb 2011 12:14 PM PST Jumat, 25/02/2011 03:14 WIB "Hingga saat ini, sebanyak 102 korban jiwa dikonfirmasi tewas... jumlah korban hilang yakni 228 orang," ujar Menteri Pertahanan Sipil Selandia Baru, John Carter, seperti dilansir AFP, Jumat (25/2/2011). Namun, beberapa saat kemudian pihak Kepolisian setempat menyebut angkanya bertambah menjadi 103 korban tewas. Inspektur Russell Gibson menyatakan, jumlah ini masih akan bertambah melihat semakin banyaknya jasad yang berhasil ditarik dari reruntuhan bangunan yang hancur akibat gempa pada 22 Februari lalu ini. "Tidak ada upaya penyelematan di malam hari, tapi jumlah korban terus meningkat, saat ini mencapai angka 103," ungkap Gibson kepada TVNZ. Gempa 6,3 SR terjadi pada Selasa (22/2) kemarin di tengah hari, saat masyarakat sedang beraktivitas di luar rumah. Gempa ini sangat merusak karena pusat gempa hanya sedalam 4 kilometer. Banyak gedung-gedung yang rubuh bahkan hancur akibat gempa ini. Gempa bumi dahsyat kedua dalam lima bulan terakhir ini menjadi pengalaman suram bagi warga Selandia Baru. Banyak korban yang terjebak hingga kini masih menunggu evakuasi. Tidak jelas bagaimana kondisi mereka. (nvc/van) Tetap update informasi di manapun dengan http://m.detik.com dari browser ponsel anda! Redaksi: redaksi[at]detik.com |
You are subscribed to email updates from detikcom To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan