ANTARA - Peristiwa |
Kendaraan Truk Padati Pelabuhan Bakauheni Posted: 24 Feb 2011 05:49 AM PST "Kami belum dapat informasi mengenai kapal yang docking dan rusak dapat berlayar kembali." Berita Terkait Manajer Operasional PT Angkutan Sungai Danau dan Perairan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Pelabuhan Bakauheni, Zailis Anas, di Bakauheni, Senin, mengatakan bahwa antrean kendaraan tersebut karena sebagian besar kapal feri atau roll on roll off (ro-ro) yang beroperasi pelabuhan tersebut dalam kondisi rusak dan sebagian lagi dalam perbaikan berkala (docking). Dari 33 kapal ro-ro yang beroperasi melayani penyeberangan Pelabuhan Bakauheni Merak, kata Zailis, 14 armada diantaranya rusak dan dalam perbaikan berkala sehingga pelayanan penyeberangan tidak dapat dilakukan maksimal. "Kita hanya memiliki 18 armada yang masih beroperasi sehingga tidak mampu untuk melayani penyeberangan kendaraan secara maksimal," kata dia. Kapal yang mengalami kerusakan yakni KMP Jatra III, Nusa Setia, Tribuana, Nusa Mulia, Royal Nusantara, Prima Nusantara, Musthika Kencana. Kemudian yang sedang dalam docking yakni Jagantara, Bahuga Jaya, Menggala, Titian Nusantara, Mitra Nusantara, Victorius dan KMP Nusa Agung. Ia mengaku tidak dapat memastikan kapan kapal tersebut dapat kembali beroperasi untuk mendukung pelayanan penyeberangan agar tidak terjadi penumpukan kendaraan, karena masing-masing kapal mengalami kerusakan berbeda, baik rusak berat maupun ringan. "Kami belum dapat informasi mengenai kapal yang docking dan rusak dapat berlayar kembali, bisa hari ini, nanti malam, atau besok, sesuai dengan perbaikan tingkat kerusakannya," kata dia. Selain itu, jika sebuah kapal akan masuk alur pelayanan maka harus mendapatkan izin laik layar dari administrator pelabuhan terlebih dahulu karena transportasi penyeberangan memiliki tanggung jawab keselamatan penumpang sangat besar. Dia mengaku, proses manifestasi tetap dilakukan, namun diupayakan secepat mungkin untuk menghindari penumpukan kendaraan yang antre hendak menyeberangkan, selain itu juga mempercepat sandar kapal dari arah Pelabuhan Merak. Dia memastikan, antrenya kendaraan truk yang terjadi disebabkan karena layanan penyeberang lebih lama karena minimnya kapal feri yang beroperasi, sementara volume kendaraan masih seperti biasa. Berdasarkan pemantauan, sejumlah kendaraan truk memadati Pelabuhan Bakauheni menunggu diseberangkan menuju Pelabuhan Merak, Banten, namun tidak terjadi penumpukan parah seperti sepekan sebelumnya. Berdasarkan data dari sebanyak 33 armada yang beroperasi di Pelabuhan Bakauheni sebagian besar merupakan kapal tua yang berasal dari luar negeri dengan tahun pembuatan antara tahun 1971 hingga tahun 1980-an. Editor: Priyambodo Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
Aksi Kekerasan Akibat Suhu Poltik Memanas Posted: 24 Feb 2011 05:47 AM PST Depok (ANTARA News) - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Farouk Muhammad, menilai aksi kekerasan yang akhir-akhir ini sering terjadi karena suhu politik yang memanas. Full Feed Generated by Get Full RSS, sponsored by USA Best Price."Banyak yang merespon isu yang mengaitkan banyak orang," kata mantan Gubernur Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisisian (PTIK), Farouk, di kampus Universitas Indonesia (UI), Depok, Senin. Farouk di UI memberikan kuliah umum bagi mahasiswa kriminologi dan juga mahasiswa PTIK dengan tema "Perkembangan Kejahatan dan Kebijakan Kepolisian". Menurut dia, isu Ahmadiyah yang terus berkembang akhir-akhir ini karena adanya berbagai pihak yang ikut "bermain". Ia mencontohkan kejadian di Cikeusik, Padeglang, Banten, dan kerusuhan di Temanggung. "Pola kerusuhan yang terjadi sepertinya sudah terorganisir," katanya. Untuk itu perlu penyelidikan lebih mendalam lagi apakah kerusuhan tersebut memang ada yang bermain atau tidak. Pensiunan jenderal polisi bintang dua tersebut mengatakan bahwa secara fakta sosial Ahmadiyah merupakan ancaman bagi kalangan tertentu, sehingga untuk itu dilakukan upaya untuk membubarkannya. Sedangkan, dari kalangan Ahmadiyah juga kemungkinan ada upaya untuk membangun opini bahwa Ahmadiyah merupakan kelompok yang terzolimi, sehingga bisa merebut empati masyarakat luas. "Kita harus menyikapi masalah tersebut dengan bijaksana dan tegas," katanya. Sebenarnya, lanjut dia, aparat kepolisian sudah mengantisipasi gerakan massa yang datang lebih awal, namun belum mampu mengantisipasi massa yang datang lebih banyak dan membawa senjata tajam. Akibatnya, kata dia, aksi kerusuhan terjadi yang mengakitkan adanya korban jiwa yang seharusnya tidak perlu terjadi. Untuk menangani aksi kerusuhan di masyarakat perlu dikembangkan Pemolisian Masyarakat (Polmas). Dengan adanya Polmas segala macam bentuk aksi kekerasan bisa ditanggulangi karena sudah terdeteksi terlebih dulu. "Jadikan Polmas sebagai salah satu komponen desa," katanya. Editor: Priyambodo Ikuti berita terkini di handphone anda di m.antaranews.com |
You are subscribed to email updates from ANTARA News - Nasional To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 20 West Kinzie, Chicago IL USA 60610 |
Tiada ulasan:
Catat Ulasan