Khamis, 30 Disember 2010

KOMPAS.com - Regional

KOMPAS.com - Regional


Lamongan Butuh 24.000 Kantung Darah

Posted: 30 Dec 2010 07:47 AM PST

Lamongan Butuh 24.000 Kantung Darah

Laporan wartawan Kompas Adi Sucipto

Kamis, 30 Desember 2010 | 15:47 WIB

LAMONGAN, KOMPAS.com - Saat pengukuhan dan penyerahan Surat Keputusan 26 anggota Korp Sukarela (KSR) dan 30 anggota Tenaga Sukarela (TSR) Kamis (30/12), Bupati Lamongan, Fadeli menyatakan kebutuhan darah idealnya 2 persen dari jumlah penduduk. Jumlah penduduk di Lamongan mencapai 1,2 juta jiwa, persediaan darah yang diperlukan mencapai 24.000 kantung darah per tahun atau 2.000 kantung darah per bulan.

Saat ini Lamongan baru bisa mencukupi sekitar 300 hingga 500 kantung darah dari kebutuhan sebanyak 600-700 kantung darah per bulan. Kekurangan kebutuhan darah dipasok dari daerah lain seperti Gresik. Adanya TSR dan KSR diharapkan bisa meningkatkan persedi aan darah, dan mempermudah misi kemanusiaan.

Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Lamongan, Sudjiman, menjelaskan TSR merupakan pribadi-pribadi yang secara sukarela meluangkan dan menyumbangkan tenaga, waktu dan pikiran serta pengetahuan atau ketrampilan khusus yang dimilikinya. Mereka dari berbagai kalangan masyarakat dengan profesi/ketrampilan tertentu, seperti dokter, perawat, ahli gizi, sanitasi, akuntan, logistik, teknisi, pertanian, dan sebagainya. Anggota TSR bergabung menjalankan operasi kemanusiaan.

KSR adalah satu kesatuan atau unit di dalam perhimpunan nasional PMI, wadah pengabdian pribadi-pribadi yang menjadi anggota atas kesadaran sendiri. Syarat anggota berusia minimal 18 tahun, pendidikan serendah-rendahnya SLTP atau sederajat serta bersedia mengabdi minimal tiga tahun kedepan.

 

 

Editor: Asep Candra Loading...

Kirim Komentar Anda

Kirim Komentar Anda

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Polisi Diminta Usut Penyerangan Kantor AJI

Posted: 30 Dec 2010 07:23 AM PST

Pemberitaan

Polisi Diminta Usut Penyerangan Kantor AJI

Kamis, 30 Desember 2010 | 15:23 WIB

PALU, KOMPAS.com- Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Sulawesi Tengah Indra Yosvidar mendesak polisi untuk segera memproses kasus penyerangan Sekretariat Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palu pada Kamis (30/12/2010) siang pukul 11.30 Wita tadi.

"Kalau aparat tidak melakukan tindakan penegakan hukum terhadap pelaku, kami khawatir ini bisa terulang lagi di tempat lain, sebab ini sudah penyerangan kedua setelah gedung KNPI Sulteng (Rabu, 28/12)," kata Indra di Palu, Kamis.

Penyerangan diduga dilakukan oleh sekelompok pemuda yang memakai seragam salah satu organisasi kepemudaan kedaerahan berkedudukan di Palu, ibu kota Provinsi Sulteng.   Indra mengatakan, kasus ini bisa menjadi preseden buruk terhadap kebebasan pers di Tanah Air.

Dia mengatakan, IJTI Sulteng mengecam keras aksi kekerasan yang mestinya tidak perlu terjadi jika dari kelompok penyerangan melakukan dialog dengan redaksi beritapalu.com yang juga milik AJI Palu.

"Aksi ini tidak perlu terjadi jika mereka paham kerja-kerja jurnalis. Kalau ada keberatan atas pemberitaan kan bisa dilakukan dengan hak jawab atau menemui pemimpin media untuk dialog," katanya.

Aksi yang dilakukan sekitar 20 orang pemuda itu diduga dilakukan atas pemberitaan beritapalu.com tanggal 28 Desember 2010 pukul 19.10 Wita. Dalam berita itu disebutkan, penyerangan Graha KNPI Sulteng itu terjadi setelah salah satu kandidat kalah dalam pemilihan Ketua KNPI Sulteng Periode 2010-2013 yang berlangsung Selasa (28/12) sore.

Indra menegaskan, berita yang dilansir di portal beritapalu.com tersebut hanya memberitakan fakta yang terjadi di lapangan.  

Aksi penyerangan di kantor AJI Palu mengakibatkan dua jurnalis, yakni Ketua AJI Palu M Ridwan Lapasere dan kontributor Trans TV, Muhammad Sharfin, menderita luka memar di kepala dan kepala bagian belakang.

Dua jurnalis lainnya yang juga kena serangan adalah wartawan LKBN ANTARA Riski Maruto dan kontributor Trans TV Jafar G Bua. Keduanya sempat jadi korban tendangan namun tidak mengalami luka. Para penyerang juga merusak helm, kabel dan kursi di sekretariat AJI.

Hingga kini, kantor AJI Palu masih dipadati sejumlah wartawan dan tokoh-tokoh pemuda di Kota Palu yang menyayangkan terjadinya aksi penyerangan tersebut.

ANT

Sumber :

Editor: Marcus Suprihadi Loading...

Kirim Komentar Anda

Kirim Komentar Anda

Full Feed Generated by GetFullRSS.com, sponsored by USA Best Price.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan