Khamis, 21 Februari 2013

Republika Online

Republika Online


Balon Rektor Unud Beberkan Visi Misi ke Jurnalis

Posted: 21 Feb 2013 11:25 PM PST

REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR--Para bakal calon rektor Universitas Udayana (Unud) memaparkan visi, misi dan program kerja di depan perwakilan jurnalis dan lembaga kemahasiswaan sebagai bagian dari kegiatan pemilihan pimpinan tertinggi di kampus itu.

"Nantinya dari enam bakal calon rektor ini akan disaring lagi untuk ditetapkan menjadi tiga calon melalui rapat senat," kata Ketua Panitia Pemilihan Rektor Unud Prof Dr I Gusti Ngurah Wairocana di sela-sela acara penyampaian visi misi tersebut di Denpasar, Jumat.

Ada enam bakal calon beserta paket pembantu rektornya yang akan berkompetisi memperebutkan jabatan utama di Unud itu, yakni paket Prof Dr I Wayan Supartha (dosen Fakultas Pertanian), Prof Dr Ketut Suastika (Dekan Fakultas Kedokteran), Prof Ir Nyoman Norken (dosen Fakultas Teknik), Prof Ir I Wayan Redana (Dekan Fakultas Teknik), Dr Ir Ni Luh Kartini (dosen Fakultas Pertanian) dan Dr I Wayan Wiryawan (dosen Fakultas Hukum).

Hanya saja dalam kesempatan ini, dua bakal calon rektor, yakni Wayan Supartha dan Luh Kartini berhalangan hadir. Wayan Supartha sedang menguji mahasiswa di Malang, sedangkan Luh Kartini mengikuti kegiatan pengabdian di Kabupaten Bangli.

"Kegiatan kali ini sifatnya fakultatif dan bakal calon memang tidak harus hadir karena nanti mereka akan memaparkan visi misi dan hal yang sama dalam rapat senat. Intinya melalui acara kali ini kami ingin mengajak kawan-kawan media supaya mengetahui juga hal-hal yang ditawarkan calon rektor untuk kemajuan pendidikan di Unud," katanya.

Dari pemaparan para bakal calon rektor tersebut, secara umum mereka ingin membawa Unud menjadi universitas berkelas dunia. Prof Suastika misalnya salah satu cara untuk meraih cita-cita itu perlu ada reformasi kurikulum menyesuaikan dengan kebutuhan pemangku kepentingan dan peningkatan penelitian.

Sementara Prof Norken menyampaikan diperlukan adanya integrasi kegiatan mahasiswa dan meminimalisasi kesenjangan antarfakultas. Ia pun ingin status Unud sebagai Badan Layanan Umum benar-benar diimplementasikan. Sedangkan Prof Redana menandaskan pentingnya upaya Unud agar dapat meraih akreditasi A, peningkatan beasiswa dosen untuk kuliah S3 serta
meningkatkan dana penelitian.

Di sisi lain, Dr Wiryawan menyoroti perlunya peningkatan jiwa kewirausahaan para mahasiswa, realisasi hasil penelitian pada masyarakat, dan bersinergi dengan jejaring. Masih banyak hal yang disampaikan para kandidat dalam upaya memajukan Unud.

Sedangkan beberapa perwakilan jurnalis menanyakan solusi untuk mengatasi ketimpangan antara Kampus Unud di Jalan Sudirman Denpasar dan di kampus Bukit Jimbaran, Badung hingga menggairahkan fakultas yang sepi peminat.

Rektor Universitas Udayana Prof Dr Made Bakta selaku moderator tidak memungkiri berbagai tantangan masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, diantaranya perlu peningkatan SDM dosen S3 untuk mencapai target 30 persen, perlu reformasi kurikulum sehingga menjadi kurikulum modern berbasis kompetensi dan sesuai dengan kebutuhan, pembangunan fisik ruang dosen hingga standar pelayanan normal.

Pemilihan Rektor Unud oleh senat dijadwalkan dilangsungkan pada 11 April 2013.

Gunung Tangkubanparahu Berstatus Waspada

Posted: 21 Feb 2013 11:24 PM PST

Jumat, 22 Februari 2013, 14:24 WIB

Antara/Fahrul Jayadiputra

Dua wisatawan asing asal Belgia mengunjungi Taman Wisata Alam Gunung Tangkuban Parahu, Lembang, Bandung, Jabar (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Status Gunung Tangkubanparahu ditetapkan menjadi waspada Kamis (21/2). Untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan, Pemprov Jawa Barat (Jabar) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) akan siaga 24 jam.

Status Gunung Tangkubanparahu ditetapkan waspada setelah terjadi semburan abu vulkanik tipis di sekitar Kawah Ratu. Ketebalan maksimum abu vulkanik sekitar 1 milimeter menempel pada daun, kios atau warung, serta tanah di sekitar Kawah Ratu.

"Saya tahu soal Tangkuban Parahu baca di media. Yang jelas BPBD sudah bergerak. Tanpa diperintah, BPBD pasti sudah ada di lokasi,'' ujar Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan usai bertemu dengan Kepala BNNP Jabar, Jumat (22/2).

Heryawan mengatakan, pada prinsipnya Pemprov Jabar akan melakukan tindakan sesuai dengan instruksi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Namun, selama status tersebut belum dicabut, BPBD Jabar harus terus siaga.

''Kami akan siaga 24 jam," katanya.

Reporter : Arie Lukihardianti
Redaktur : Hafidz Muftisany

Malu adalah bagian dari iman.(HR. Muslim)

  Isi Komentar Anda

Komentar adalah tanggapan pribadi, tidak mewakili kebijakan redaksi republika.co.id. Redaksi berhak mengubah atau menghapus kata-kata yang tidak etis, kasar, berbau fitnah dan pelecehan, intimidasi, bertendensi suku, agama, ras, dan antar golongan. Setiap komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab pengirim.

Republika.co.id berhak untuk memberi peringatan dan atau menutup akses bagi pembaca yang melanggar ketentuan ini.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan